Masih Flashback
Putra yang masih emosi melajukan mobilnya ugal-ugalan.
Putra menuju ke rumah wanita itu, mengetuk pintu dengan tidak sabaran
“Keluar kamu! Saya tau kamu ada di rumah.” Putra menatap sinis wanita yang membuka pintu itu.
Plak...
Putra menampar wanita sampai kepala nya menoleh ke kanan.
“Kenapa kamu menamparku?”
“KENAPA ANAK HARAM ITU ADA DI RUMAHKU?”
“Dia hanya menjadi beban di sini, jadi aku membuangnya di jalan.”
“KENAPA HARUS DI TAMAN DEKAT RUMAHKU?”
“Aku tidak tau jika itu dekat rumahmu. Cukup! Jangan berteriak di rumahku.”
“Pergi kamu!” wanita itu menutup
pintu.“WINA!”
“Loh, om putra kok di sini?” Dion yang nekat ke rumah mama nya bertanya kepada pamannya. Putra hanya diam
“Nyariin Papa ya? Papa nggak di rumah ini, Dion sama papa pindah rumah.”
“Kenapa pindah?” Putra berjongkok dan mengelus kepala Dion.
“Papa sama mama pisah gara-gara Alfin,” Dion masih saja menyalahkan Alfin.
“Om Putra kan papa kandungnya Alfin. Kenapa Alfin nggak ikut om aja? Kenapa harus sama mama?”
“Iya, mulai hari ini Alfin tinggal sama om, Alfin gak akan ngganggu papa mama nya Dion.”
“Pokoknya Dion mau papa sama mama kembali lagi, om harus buat Alfin jauh dari kami.” Putra mengangguk, dia sangat menyayangi keponakannya ini.
Meskipun kakaknya pernah mengusirnya karena punya anak dari istri kakaknya, tapi dia tidak membenci Panji, kakaknya.
Sejak saat itu. Setiap Putra pulang, Alfin selalu dimarahi, dan dipukul olehnya. Lalu Diana dan Kevin selalu melindungi Alfin yang dipukuli Putra.
Saat umur 12 tahun Alfin pergi dari rumah Putra karena tidak kuat tinggal di sana lagi. Alfin melanjutkan sekolah dan mulai bekerja paruh waktu di cafe. Meskipun Diana dan Kevin selalu mengajaknya pulang, tapi dia selalu menolak.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIN [END]
Short StoryStart 11 April 2022 End 29 April 2022 Alfin membanting gelas yang ada di atas meja, mengambil pecahan gelas itu dan menggoreskannya ketangan. Kevin dan orangtuanya yang mendengar suara gelas pecah dari dalam ruangan Alfin langsung membuka pintu dan...