Kicauan burung di pagi hari begitu berisik di telinga Draco. Dia beberapa kali bergumam tidak jelas dalam tidurnya, menarik selimutnya makin tinggi sampai menutupi kepala, hanya untuk menyingkirkan bunyi kicauan itu dari telinganya. Dia butuh tidur dengan cukup untuk--setidaknya--menenangkan pikirannya yang kacau. Rasanya sudah lama dia tidak tidur dengan nyenyak sejak tugas yang di berikan oleh Voldemort dan juga kegagalannya dalam menjalankan tugas itu.
Untuk beberapa saat, dia bisa kembali memejamkan mata. Kembali menjelajahi alam bawah sadarnya tanpa menyadari bahwa sebenarnya, dia sedang sendirian di dalam tenda itu. Kayra tidak ada di kasurnya, sejak kurang lebih satu jam yang lalu, dia pergi untuk mencari makanan.
Walaupun kemarin malam dia sempat menghabiskan sup di Hogwarts, tapi pagi ini dia benar-benar lapar. Dan karena Draco terlihat sangat terlelap dalam tidurnya, dia memutuskan untuk pergi sendirian. Dan juga menunda kepergian mereka dari hutan ini, mungkin sampai sebentar siang.
Kayra tidak pergi ke Diagon Alley untuk mencari makanan bagi mereka berdua, dia hanya mampir di kota sekitar untuk membeli beberapa menu sarapan. Dia tidak tahu apa Draco akan suka atau tidak, yang jelas dia pernah memakanan semua makanan muggle. Bisa di bilang, dia pernah tinggal di dunia muggle bersama paman dan bibinya. Jadi dia tahu bagaimana bersikap seperti manusia biasa, bukan sebagai penyihir.
Pusat kota yang dia datangi cukup ramai dan menarik perhatiannya, tapi dia tidak bisa lama-lama berada di sana. Draco bisa saja bangun dan kebingungan mencarinya. Sebenarnya Kayra tidak peduli kalau laki-laki itu kebingungan mencarinya, hanya saja memikirkan bahwa dia di kejar oleh Pelahap Maut, membuat Kayra jadi benar-benar tidak bisa berlama-lama di dunia muggle itu.
Jadi akhirnya Kayra membawa pulang empat potong sandwich, dua kantung penuh sosis bakar, sekotak cupcake dengan berbagai macam rasa, beberapa manisan untuk makanan penutup, dan tentu saja minuman. Kayra membeli makanan yang aman untuk di makan oleh Draco. Yang sedikit mirip dengan makanan di dunia mereka.
Kayra juga membeli sepaket baju ganti untuk Draco, hanya celana kain panjang, kemeja hitam, dan sweater. Kayra hanya mengira-ngirakan tinggi serta besar tubuh Draco, tidak tahu apakah ukurannya akan pas di pakai atau tidak. Setidaknya laki-laki itu berganti baju dari pada terus berpakaian formal.
Setelah menyelesaikan belanjanya dalam waktu kurang lebih satu setengah jam, Kayra kembali ke hutan setelah ber-apparate di tempat sepi. Dan ternyata bunyi apparate itu sedikit mengusik tidur Draco. Laki-laki itu langsung terduduk kaget di atas kasurnya, wajahnya kelihatan panik. Dia melirik ranjang di sebelahnya dan mengumpat dalam hati ketika tidak mendapati Kayra di sana.
Dengan keadaan waspada, Draco melangkah keluar sambil mengangkat tongkatnya. Berjaga-jaga apabila dia bertemu dengan Pelahap Maut. Dia bergerak ke belakang tenda ketika mendengar suara dedaunan di injak dari sana.
"Ini aku!" seru Kayra buru-buru sambil mengangkat kedua tangannya yang penuh ke atas udara.
Draco menghela napasnya kemudian kembali mengantungi tongkatnya. Dia melirik Kayra sebentar, "dari mana kau?" tanyanya ketus.
"Aku lapar, jadi aku pergi untuk mencari makan. Aku tidak membangunkanmu karena ku lihat kau begitu lelap tertidur. Jadi tidak usah protes," kata Kayra kemudian berjalan masuk ke dalam tenda.
"Aku membeli makanan hanya di sekitar sini, jadi ini makanan muggle. Kalau tidak suka, kau boleh kelaparan sampai nanti malam." Katanya lagi sebelum meletakkan semua barang belanjaannya di atas meja dapur. Kemudian melempar sebuah kantung yang berisi pakaian ganti pada Draco.
"Apa ini?" tanya Draco menatap ke dalam kantung yang ada di pelukannya.
"Pakaian muggle?! Kau menyuruhku memakai ini? Yang benar saja!" kata Draco tidak terima. Dia lebih senang memakai pakaiannya sampai berhari-hari dari pada memakai pakaian muggle.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐚𝐢𝐦𝐥𝐞𝐬𝐬 || Draco Malfoy
FanfictionHanya cerita singkat tentang Kayra Avereen dengan semua kesulitan yang dia hadapi di tengah tugas yang di berikan oleh salah satu profesornya di sekolah, Severus Snape. "𝘿𝙤𝙣'𝙩 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙢𝙚, 𝘿𝙧𝙖𝙘𝙤. 𝙔𝙤𝙪'𝙡𝙡 𝙤𝙣𝙡𝙮 𝙜𝙚𝙩 𝙝𝙪𝙧𝙩." . ...