13 - Have Fun

1.1K 115 7
                                    

Sejak sore menjelang malam tadi, Draco tidak lagi beristirahat dengan tenang di dalam kamar kecil di rumah Ted dan Andromeda. Bukan, bukan karena Pelahap Maut berhasil mengejarnya sampai ke dunia muggle ini. Tapi karena gadis menyebalkan yang saat ini bersamanya.

Draco sama sekali tidak mengenali tempat ini, ya, karena dia tidak pernah menginjakkan kakinya di dunia muggle ini. Lagi pula, dia ogah untuk ke sini. Seorang darah-murni sepertinya tidak akan pernah bergabung bersama muggle. Dia jelas memiliki kasta yang lebih tinggi di banding mereka.

Tapi karena Kayra membawanya kemari dengan tujuan untuk melindunginya, maka mau tidak mau, Draco harus menerimanya. Kalau tidak, mungkin dia sudah mati konyol di tangan para Pelahap Maut itu.

Tempat yang dia kunjungi ini sangat ramai. Entah kenapa bisa seramai ini. Berkali-kali Draco harus menahan amarah karena tubuhnya tersenggol beberapa orang yang lewat. Dia bahkan sempat meneriaki seorang lelaki yang menginjak kakinya, sepatunya jadi kotor karena itu.

"Tempat apa ini, Avereen?!" seru Draco yang sudah tidak tahan dengan segala hal yang terjadi padanya di sini.

"Pasar Malam! Aku bosan di rumah terus, makanya ku ajak kau kemari. Sekalian mengenalkanmu pada dunia muggle ini," kata Kayra dengan semangat dari samping.

"Aku tidak suka di sini! Aku ingin pulang!" Draco meninggikan suaranya. Bukan karena kesal juga, tapi karena tempat ini begitu berisik.

Bunyi musik yang besar sekali, suara orang berteriak, dan suara-suara lain yang tidak pernah Draco dengar di dunia sihir. Bahkan Draco tidak pernah melihat tempat ini di dunia sihir. Apa itu Pasar Malam? Dia tidak tahu.

"Kita bahkan belum mencoba mainan apapun. Kau harus mencobanya, setidaknya satu saja. Aku yakin kau pasti suka!" seru Kayra kemudian menarik tangan Draco tanpa aba-aba.

Walau wajahnya sudah masam sekali, tapi Draco tetap mengikuti kemana Kayra membawanya. Dia tidak kenal tempat ini, bisa-bisa dia hilang karena berjauhan dengan Kayra. Atau lebih parah, di culik orang asing.

"Lihat! Aku ingin menaiki wahana itu!" Kayra menunjuk sebuah wahana aneh yang berputar-putar di depan mereka.

"Itu?" Draco memicingkan matanya pada wahana itu, "aku tidak mau menaikinya! Bagaimana kalau aku terlempar karena di putar seperti itu? Kau ingin bertanggung jawab?"

"Oh, ayolah! Kau bahkan tidak takut terlempar dari sapu terbang, Draco. Jangan banyak alasan, atau kau akan ku panggil pengecut lagi," kata Kayra sengaja meledek Draco agar laki-laki itu kau menaiki wahana di hadapan mereka.

"Aku bukan pengecut!"

"Kalau begitu buktikan."

Draco merotasikan kedua matanya. Dia akhirnya menerima tantangan Kayra dan menaiki wahana itu. Tentu bersama dengan Kayra, karena gadis itu yang menginginkannya.

Awalnya Draco tampak duduk tenang di tempatnya. Menatap sedikit tidak suka pada seorang pegawai yang mengikatnya dengan tali. Draco tidak tahu apa nama benda itu. Jadi dia menyebutnya tali.

Tapi ketika wahana itu mulai berputar perlahan, Draco mendadak panik. Dia mencengkeram rantai yang menahan kursinya begitu kuat. Berusaha tidak menunjukkan ekspresi apa pun karena Kayra tampak tidak takut sama sekali. Gadis itu bahkan tersenyum lebar ketika wahananya mulai bergerak lebih cepat.

Jantung Draco rasanya menghilang dari tempatnya ketika putaran wahana itu makin tidak ngotak. Ingin rasanya Draco berteriak tapi dia terlalu gengsi pada Kayra yang tampak baik-baik saja di sebelahnya.

"Jangan menutup mata! Kau harus menikmati bagaimana serunya wahana ini," Kayra berseru dari seberang, tapi Draco sama sekali tidak membuka matanya.

"Menikmati? Aku merasa seperti akan mati sekarang, kau tahu!" Draco balik berseru, tidak mengerti mengapa Kayra malah menyuruhnya untuk menikmati wahana yang hanya membuatnya ketakutan setengah mati. Ini bahkan lebih seram dari pada menaiki sapu.

𝐚𝐢𝐦𝐥𝐞𝐬𝐬 || Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang