16 - Kayra is Hurt

1K 104 2
                                    

Kayra baru saja kembali setelah berjalan-jalan sebentar di sekitar penginapan, sekedar menikmati udara pagi yang segar--ketika dia mendapati pintu kamar yang harusnya terkunci malah terbuka lebar. Kayra panik dan langsung menerobos masuk, mendapati ruangan yang harusnya hanya di huni oleh Draco mendadak kedatangan dua tamu tak di undang. Siapa lagi kalau bukan Pelahap Maut.

"Draco!" Kayra berseru ketika melihat laki-laki itu terpojok di sudut ruangan dengan wajahnya yang ketakutan. Tidak ada tongkat di tangannya, benda itu sudah tergeletak di bawah ranjang.

Dua Pelahap Maut yang mendengar seruan Kayra lantas berbalik memandang gadis itu. Mereka tersenyum garang, mengarahkan tongkat pada Kayra yang saat itu juga memegang erat tongkatnya.

"Jangan main-main dengan kami, gadis kecil. Kau pasti sudah tau bagaimana resikonya," kata salah seorang dari mereka yang memiliki bekas luka goresan panjang dari bawah mata sampai ke dagunya.

"Aku juga tidak tertarik bermain-main dengan kalian. Tapi maaf, orang yang kalian incar itu adalah tanggung jawabku sekarang. Kalau ingin membawanya, lawan aku dulu." Kayra berkata dengan berani, walau jiwanya bergetar hebat sekali. Mau bagaimana lagi? Mereka harus selamat.

"Expelliarmus!" seru Kayra berusaha melawan, namun mantranya terhalang Mantra Protego.

"Kau kira bisa melawan kami?" lelaki yang satunya menyahut, wajahnya agak lebih menyeramkan di banding dengan temannya. Padahal tidak ada bekas luka apa pun di wajahnya.

"Tentu aku bisa. Ku rasa kalian tidak sekuat itu, kalian hanya selalu mengandalkan Kutukan Tak Termaafkan," ledek Kayra, tampak sengaja memprovokasi dua Pelahap Maut di hadapannya itu.

Tanpa melepas pandangannya dari mereka, Kayra melangkah maju. Berniat menghampiri Draco yang tidak bisa bergerak di sudut ruangan.

"Crucio!" seru lelaki dengan belas luka, berniat membuat Kayra menderita. Tapi sayangnya, pertahanan Kayra tidak mudah untuk si tembus.

"Incarcerous!" Kayra membalas serangan itu, dan akhirnya berhasil mengikat Pelahap Maut yang berusaha meng-crucio dirinya tadi.

Dan ketika temannya teralihkan, Kayra meraih tongkat Draco di bawah ranjang. Dengan buru-buru memanggil tasnya dengan Mantra Accio kemudian menghampiri Draco di sudut ruangan. Tapi belum sempat Kayra mendekati Draco, Mantra Diffindo tepat mengenai lengan kirinya.

Kayra meringis ketika merasakan darah segar mengalir dari luka robeknya itu. Tapi bukan Kayra namanya kalau langsung tumbang dan menyerah. Lagi pula itu hanya luka yang tidak seberapa, nyawanya terancam sekarang.

Jadi setelah melempar tasnya dan juga tongkat milik Draco ke depan laki-laki itu, Kayra kembali menodongkan tongkatnya.

"Kau kira bisa lari dari sini?!" Pelahap Maut itu terlihat marah ketika melihat temannya terlilit tali dan sulit melepaskan diri.

"Kenapa? Kau merasa terhina karena kalah dari seorang anak tujuh belas tahun?" Kayra meledek sambil memegang lengannya yang terluka.

"Diam kau! Crucio!"

Tapi lagi-lagi kutukan itu gagal mengenai Kayra. Mungkin karena marah, Pelahap Maut itu melemparkan banyak sekali kutukan pada Kayra. Bahkan dia sempat mengucapkan Kutukan Pembunuh yang sangat nyaris mengenai Kayra jika dia tidak sigap menghindar.

Draco ingin membantu, tapi dia sama sekali tidak bisa menggunakan tongkat dengan tangan kirinya. Dia hanya takut mantra yang di luncurkan dari tongkatnya bukan mengenai Pelahap Maut itu tapi malah mengenai Kayra. Itu hanya akan membuat Draco makin repot kedepannya. Jadi dia hanya berdiam diri di sudut ruangan sambil memegang tas milik Kayra. Tongkatnya sudah tersimpan dengan aman di saku celananya.

𝐚𝐢𝐦𝐥𝐞𝐬𝐬 || Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang