Saat kembali dari kamar mandi Naufal melihat Zahirah dan Citra tengah bermain, entah ada sebuah penyesalan yang dirasakan Naufal.
"Saya terlambat ya?" monolog Naufal.
Naufal kembali ke Alzam dan yang lain.
"Lama amat Fal?"-Alzam.
Naufal jauh lebih pendiam, bahkan pertanyaan Alzam barusan tidak dijawab.
"Udah mau maghrib mending kamu susulin Zahirah, kita pulang"-Alzam.
"Oke"
Beberapa saat kemudian Diba kembali bersama Zahirah dan Citra.
"Ammuu..... Citla gak mdah mau pulang!!"
"Udah malem citra, kamu dicariin ummah mu loh"
"Citla masih mau main sama aunty cantik ammu"
"Citra besok kita main lagi ya, kan sekarang udah malem kasian ummah nya Citra nungguin dirumah"
"Janji ya aunty nanti main lagi sama Citla"
"Janji" "
"Oke, Citla mau gandeng ammu sam aunty"
Citra menggandeng Zahirah Dan Naufal. Mereka berjalan di didepan layaknya keluarga kecil yang tengah quality time di mall.
"Liat tuh,masak lo masih gak sadar aja Zam?"
"Iya sih, terus gimana dong. Gue kenal Zahirah, dia gak bakal ngomog kalo dia suka Naufal apalagi mereka sering banget berantem"-Alzam.
"Naufal sendiri juga bego, jadi gue bakal manfaatin Citra supaya Naufal sama Zahirah bisa terus bareng"
"Ngawur loh anak kecil dijadiin alat"-Alzam.
"Ya mau gimana lagi, toh Citra lengket banget sama Zahirah"-Alif.
"Yakin bakal berhasil? Sedangkan Zahirah aja lagi mikirin lamarannya Rizal, kalau keduluan Zahirah nerima lamarannya itu gimana?"-Diba.
"Yah berarti itu memang udah takdir Allah, pokoknya kita usaha dulu. Semoga aja usaha kita gak sia-sia" -Alif.
"Tapi gue berharap Zahirah sama Naufal, sebagai abang gue mau dia dapet imam yang terbaik. Yang bisa bimbing diadan menurut gue Naufal orang yang tepat buat tugas itu"
"Itu sih gausah lo raguin, kita kenal Naufal bukan sebulan dua bulan tapi udah bertahun-tahun. Kita tau gimana sikap, sifatnya Naufal, dia cowok yang sangat bertanggung jawab" Timpal Alif.
Alzam, Diba, Alif dan Nasha berjalan cukup jauh dariZahirah dan Naufal. Tapi heran nya kedua manusia itu tidak menyadari hal tersebut.
"Aunty Citla mau minum" Ujar Citra.
Ditengah perjalanan Citra meminta minum.
"Citra haus?"-Zahirah.
Citra mengangguk.
"Biar saya belikan"-Naufal.
"Citlamau ikut, citlamau pesen sendiri"-Citra.
"Yasudah ayo"
Citra menarik tangan Zahirah, mereka berhenti disebuah cafe. Sepertinya mereka berdua benar-benar lupa dengan rombongan yang bersama mereka tadi.
"Citra mau pesan apa? "-Naufal.
"Citla mau es choco "
"Kamu?"
Naufal menatap Zahirah.
"thai tea original"
"Satu ice choco, satu thai tea original"
"Baik, bisa ditunggu sambil duduk dimeja yang kosong Kakak"
KAMU SEDANG MEMBACA
So, I Married with My Lecturer
Teen FictionDalam sebuah keluarga yang kental akan agama, tumbuh seorang gadis cantik nan baik yang merupakan putri bungsu keluarga tersebut. Gadis kecil yang bermimpi mengajar ditempat ia mengaji, namun siapa sangka saat beranjak dewasa ia diangkat sebagai ten...