Sore hari adalah waktu istirahat yang pas untuk mengobrol santai bersama keluarga. Tapi sayangnya hari ini ayah dan ibunya sedang tidak ada dirumah. Sepulang ngajar hanya ada Zahirah sendirian, Alzam masih belum pulang kerja. Zahirah duduk manis diruang keluarga, menatap layar televisi yang menayangkan film Upin dan Ipin. Dimeja tersedia es sirup stroberi dan camilan yang kemarin dibeli di Alfamart.
Cklek....
"Assalamualaikum" -Alzam.
"Waalaikumsalam"
"Sendirian aja dek? Ibuk sama ayah kemana?"
Alzam merebahkan tubuhnya disofa ruang keluarga. Pekerjaan nya hari ini cukup banyak, mengingat dia akan mengambil cuti pernikahan jadi semuanya harus segera diselesaikan.
"Heem, ayah sama ibuk lagi keluar "
Hening, sampai Alzam meminum habis es milik Zahirah.
"Ihh Abang kok diminum sih punya Ara!"
"Haus dek, Abang kira itu buat Abang"
"Aaa nyebelin!!"
"Hehehe maaf deh"
"Oke karena Abang baru pulang kerja jadi gak papa deh"
"Oh iya bang, Ara mau nanya dong"
"Mau nanya apa dek? "
"Ng... gak jadi.. deh bang"
"Mau nanya apa sih udah terlanjur kepo nih abang" Desak bang Alzam.
"Mmm.... Zahirah mau nanya tentang pak Nau.. fal"
"Heeehhh... kok tumben nanya hal gitu?" Tanya bang Alzam dengan wajah tengilnya.
"Gak papa lagian cuma kepo aja. Gimana ada orang yang dingin banget kayak kulkas berjalan gitu"
"Yakin nihh? "
"Yakinlah"
"Iya deh iyaaa, emang mau nanya apa tentang Naufal?"
"Abang temenan udah lama sama pak Naufal?"
"Iya, kenapa?"
"Pak Naufal itu emang kayak gitu ta? Dingin, jutek, nyebelin, suka bikin orang emosi gitu?"
"Kalau itu sih emang bawaan dari lahir dek, jaman SMP SMA dulu juga gitu. Tapi gak separah sekarang sih"
"Oohh"
"Udah gitu doang?"- Alzam.
"Iyalah, emang apalagi?"
"Yaudah kalo gitu, Abang kekamar mandi dulu. Mau bersih-bersih diri"
"Okei boss"
Alzam mengacak rambut Zahirah kemudian berlari menuju kamarnya, sebelum kena amuk macan betina.
***
Setelah sholat Maghrib Zahirah memilih untuk menonton televisi, sedangkan Alzam baru pulang dari masjid. Zahirah fokus pada layar yang menampilkan 2 bocah botak dari Malaysia, ditemani segelas susu coklat hangat dan Snack. Namun atensinya terganggu saat abangnya keluar dari kamar dengan pakaian rapih.
"Bang Alzam mau keluar?" -Zahirah
"Iyaa, udah ada janji"
"Ara sendirian dong dirumah, ayah sama ibuk masih lama pulangnya"
"Gapapa sendiri, kan udah gede" -Zahirah.
"Gamau...."
"Emmm gimana kalo Ara ikut bang Alzam aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
So, I Married with My Lecturer
Подростковая литератураDalam sebuah keluarga yang kental akan agama, tumbuh seorang gadis cantik nan baik yang merupakan putri bungsu keluarga tersebut. Gadis kecil yang bermimpi mengajar ditempat ia mengaji, namun siapa sangka saat beranjak dewasa ia diangkat sebagai ten...