Assalamualaikum readers...
Apa kabar nih??? udah lama banget gak update, sorry ya author lagi sibuk sama kegiatan baru.
Okke semoga have fun yaaa...
Dua Minggu sudah berlalu sejak hari resepsi mereka, semenjak itu pula hubungan pernikahan Zahirah dan Naufal yang awalnya terkesan ditutup-tutupi kini hampir semua orang dikampus tau. Zahirah sudah mulai kuliah kembali, meskipun sedikit berat karena Zahirah masih sering morning sickness. Bahkan Naufal sampai khawatir dan pernah meminta Zahirah untuk mengambil kelas online dengan dosen, Naufal menawarkan untuk meminta persetujuan setiap dosen. Tapi Zahirah menolak, dia lebih suka belajar dikelas bersama teman-temannya, kalau diam dirumah sudah pasti Zahirah akan sering muntah karena tidak ada kegiatan.
Seperti pagi ini, sudah 2 kali Zahirah bolak-balik kamar mandi hanya untuk memuntahkan cairan bening saja. Dibelakang nya ada Naufal yang setia memijat tengkuk Zahirah sembari melaburkan minyak kayu putih diperut dan leher Zahirah.
"Hari ini izin aja ya, saya gak tega kalo kamu harus kuliah dikampus. Saya akan ambil cuti untuk menemani kamu" ujar Naufal masih dengan memijat tengkuk Zahirah.
"Huh... Gaperlu mas, aku masih kuat kok" Zahirah mengelap bibirnya dengan tissue yang Naufal sediakan di samping wastafel.
"Yakin?"
"Eum"
"Oke, tapi kalau kamu ngerasa gak enak atau apapun itu langsung telpon saya."
Naufal membantu Zahirah duduk di atas tempat tidur.
Begitulah pagi mereka, saat siang mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Namun sore hari Zahirah berencana untuk berkeliling mall bersama Diva dan Nasha. Zahirah sudah mengirim pesan pada Naufal, namun belum dibalas oleh suaminya itu. Akhirnya Zahirah memilih langsung pergi agar pulangnya tidak terlalu malam.
Begitu sampai di mall, Zahirah, Nasha dan Diva langsung berkeliling mencuci mata dengan barang-barang bagus dan berkualitas yang ada disetiap toko yang ada di mall tersebut. Mereka memutuskan untuk berbelanja gamis, baru setelah itu pergi ke toko sepatu dan terakhir adalah tempat untuk mengisi perut yang sudah keroncongan.
"Mau makan apa mbak?"-Nasha.
"Gimana kalo ramen aja?"-Diva.
"Setuju"-Zahirah&Nasha.
Setelah memutuskan untuk makan ramen, mereka bergegas menuju resto ramen langganan mereka di mall tersebut. Begitu melangkah masuk, bau khas dari ramen yang sudah dimasak menyeruak kedalam indera penciuman mereka. Hal itu membuat mereka semakin tidak sabar untuk mengisi perut.
"Duduk disini aja gak sih?" Zahirah memilih bangku yang berada tidak jauh dari jendela.
Setelah menyelesaikan pesanannya, Zahirah kembali mengecek ponsel miliknya, takut jika Naufal membalas pesannya. Namun saat dibuka, ternyata masih sama. Belum ada balasan dari Naufal.
Saat mereka asik mengobrol ringan, tanpa sengaja Nasha melihat siluet seperti Naufal. Namun pria itu membelakangi mereka, didepannya sepertinya ada seorang wanita. Namun kurang jelas karena tertutup tubuh sang pria. Awalnya Nasha ragu-ragu untuk bertanya pada Zahirah, namun penasaran yang dia rasakan lebih besar,
"Mbak, pak Naufal bales chat mbak nggak?" Ujar Nasha mencoba untuk memastikan rasa penasarannya.
"Belum nih Sha, emang nya kenapa?"
"Eh, gak papa kok mbak" elak Nasha.
Zahirah memicing menatap Nasha.
"Kok kamu aneh"-Zahirah.
KAMU SEDANG MEMBACA
So, I Married with My Lecturer
Teen FictionDalam sebuah keluarga yang kental akan agama, tumbuh seorang gadis cantik nan baik yang merupakan putri bungsu keluarga tersebut. Gadis kecil yang bermimpi mengajar ditempat ia mengaji, namun siapa sangka saat beranjak dewasa ia diangkat sebagai ten...