Hari ini Zahirah dan Diva kebetulan tidak ada kelas, Jadi mereka memutuskan untuk nongkrong dicafe pojok jalan. Tempat itu memang tidak pernah sampai membeludak pengunjungnya, tapi juga tidak pernah sepi dari pengunjung. Hal itu membuat Zahirah senang bersantai disana, tentunya bersama Diva kalau nggak ya Nasha.
"Udah lama banget kita nggak nongkrong di cafe pojok ya Za"
"Iya Div, kangen banget duduk dimeja pojok sambil liat bunga-bunga mekar. Kali ini mereka mekar apa nggak ya?"
"Ya semoga aja lagi mekar Za"
Mereka tengah berjalan kaki dari jalan raya menuju cafe pojok. Tempatnya memang dipojok gang gitu, tapi vibes nya ituloh disepanjang jalan ada banyak bunga-bunga.
"Oh iya Za aku denger Rizal sama kamu..." Diva menggantung ucapannya.
"Aku belum kasih jawaban ke dia Div, jadi belum ada apa-apa diantara aku sama dia"
"Kamu beneran mau sama Rizal? Aku tau kok dihati kamu ada siapa "
"Cinta yang muncul sebelum akad itu cobaan kan Div, mungkin perasaan ini juga cobaan buat aku."
"Tapi kan Za, kamu juga gak bisa Nerima Rizal kalau dihati kamu masih ada orang lain"
"Makanya aku masih bingung Div, masih butuh waktu mantapin hati aku buat kasih jawaban ke Rizal"
"Aku berharap kamu dapet yang terbaik Zah"
"Makasih ya"
Diakhir obrolan mereka sampai di cafe biasanya. Mereka langsung masuk dan duduk ditempat biasanya.
"Mekar Div, warna-warni lagi bunganya"-Zahirah.
"Beruntung kita Za, tiap kali nongkrong disini pasti bunga nya lagi mekar"
"Iya Div"
"Bentar aku pesen dulu, kamu mau apa?"-Zahirah.
Setelah menentukan apa saja yang akan dipesan Zahirah menghampiri mbak-mbak yang menjaga kasir sekaligus tempat memesan.
"Assalamualaikum" -Satpam Zahirah.
"Waalaikumussalam, eh mbak Zahirah. Udah lama banget nggak kesini"
"Hahaha iya nih, lagi banyak tugas."
"Sama mbak Diva juga?"
"Iya tuh anak nya nunggu dimeja biasanya, aku pesen garlic chicken wings satu porsi, terus wafle pake toping banana, strawberry, sama ice cream. Terus aku mau Ini menu baru ya?"
"Iya mbak, itu Stroberi utuh dilapisi coklat"
"Itu satu, sama minumnya kayak biasanya ya"
"Oke, ditunggu pesanannya ya mbak"
"Makasih"
Zahirah kembali ke mejanya.
"Sudah Zah?"
"Sudah"
Mereka diam dengan ponsel masing-masing.
"Eum Zah, akad nikah ku dimajuin"
"Ha? Beneran?"
Zahirah terkejut dengan kabar Diva.
"Iya, soalnya ayah bakal pindah ke Singapur sama mamah 2 Minggu lagi."
"Urusan pekerjaan itu ya?"
"Iya, makanya pernikahan aku dimajuin."
"Jadi kapan?"
"Minggu depan"
"Ha? Sumpah? Cepet banget Div"
"Mau gimana lagi, keluarga Gus Zaky sama keluarga ku udah setuju minggu depan. Acaranya dibuat sederhana kok, cuma akad nikah dipondok dia sama tasyakuran gitu aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
So, I Married with My Lecturer
Novela JuvenilDalam sebuah keluarga yang kental akan agama, tumbuh seorang gadis cantik nan baik yang merupakan putri bungsu keluarga tersebut. Gadis kecil yang bermimpi mengajar ditempat ia mengaji, namun siapa sangka saat beranjak dewasa ia diangkat sebagai ten...