34. Perhatian singkat tapi memikat (Revisi)

76 9 0
                                    

     Sabtu pagi seharusnya adalah hari yang menyenangkan untuk diam diri dirumah. Tapi kesenangan itu seolah memang bukan untuk dimiliki Zahirah, pagi-pagi sekali Zahirah sudah harus dikampus untuk menyiapkan majelis Akbar yang akan diadakan kampus dalam rangka hari jadi UNIVERSITAS. 

Setiap HIMA per prodi harus mengirim 5 orang perwakilan sebagai panitia pelaksana. Dari psikologi Zahirah, Diva, Rizal, Damar dan Dava yang dikirim. Acara sudah dikonsep sedemikian rupa dari jauh-jauh hari. Hari ini akan ada persiapan juga pemasangan panggung. Jadi seluruh panitia harus sudah berkumpul.

"Zahirah boleh minta tolong print kan beberapa surat undangan nya ya"

Seorang gadis bergamis serta Khimar panjang, salah satu rekan Zahirah dia perwakilan dari PBA (Pendidikan Bahasa Arab).

"Okei Din"

"Makasih ya, ini flashdisk nya"

"Eum, yaudah aku print nin dulu"-Zahirah beranjak menuju tempat printer diruangan BEM Universitas.

Namun nasib baik sedang tidak berpihak pada Zahirah, dia tidak sengaja menabrak Tara. Gadis yang pernah mencari perkara dengan Zahirah, gadis yang selalu Zahirah hindari.

"Lo lagi, Lo lagi!!" Bentaknya.

"Maaf mbak, saya nggak sengaja"

"Selalu itu alasan Lo! Ngomong aja kalo Lo itu emang sengaja nyari gara-gara Sama gue!!"

"Gue gedek liat muka Lo, Vit, Chelsea pegangin tangan nih anak!"

Dua teman Tara memegang lengan Zahirah secara paksa.

"Mbak apa-apa an sih!!!"

Zahirah memberontak, tapi dia kalah jumlah.

"Lo cari gara-gara sama gue, itu tandanya Lo nyari mati!"

Tara tersenyum smirk.

"Saya minta maaf mbak, saya gak ada niatan"

"Enak aja, tunggu dulu dong kita main-main sebentar. Udah lama juga gue gak ada mainan"

Tara mencakar satu tangan Zahirah sampai mengeluarkan darah. Zahirah cuma bisa meringis menahan sakit, kondisi sekitar nya sangat sepi. Karena memang Sabtu Minggu adalah hari libur.

"Sakit?"

"Itu belum seberapa"

Tara hendak menampar Zahirah, namun seorang satpam tiba-tiba saja datang.

"Ada apa ini?!!" -Satpam.

"Gak ada apa-apa pak, Vita, Chelsea cabut!!"

Tara and the geng pergi dari sana.

"Mbak gak papa?"

"Gak papa pak, saya permisi "

Zahirah bergegas pergi, dia pergi kekamar mandi untuk membersihkan lukanya.

Zahirah menatap pantulan dirinya dari kaca.

"Gapapa Zahirah, anggap aja itu bumbu kehidupan. It's oke, kamu bisa"

Zahirah pergi ketujuan utamanya. Baru dapat dua undangan yang diprint, seseorang masuk kedalam ruangan BEM dan memberitahu Zahirah bahwa Naufal memanggil dirinya untuk datang keruangan dosen. Tak ingin membuang waktu Zahirah bergegas keruangan Naufal.

"Tetep senyum Zahirah, inget senyum adalah ibadah" monolog Zahirah

Begitu sampai didepan pintu dengan tulisan nama Naufal. Zahirah menghembus kan nafas dalam, kemudian mengetuk pintu tersebut.

Tok tok tok

"Assalamualaikum"

Cklek

Pintu terbuka nampak Naufal kembali berjalan setelah membukakan pintu untuk Zahirah.

So, I Married with My LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang