63.Hadiah penyejuk hati 💕 (Revisi)

77 7 0
                                    

Hari-hari bahagia terus datang, setelah kelahiran keponakan baru Zahirah kabar bahagia yang lainnya yakni sidang skripsi yang artinya tugas akhir Zahirah diterima oleh pihak penguji dan satu minggu lagi adalah hari sidangnya. Setiap malam Zahirah selalu meluangkan waktunya untuk lebih mendalami apa yang akan ia sampaikan dalam sidang skripsi tentu saja selalu dipantau oleh Naufal.

Kalau ditanya bangga atau tidak? jelas Naufal bangga meskipun ia tau kalau Zahirah pasti akan lulus karena istrinya ini termasuk mahasiswa yang cerdas dan mudah menangkap ilmu yang ia dapat. Jadi tidak heran jika skripsinya hanya mendapat satu kali revisi setelah itu langsung Naufal Acc. Ingat Naufal ini sangat profesional, meskipun Zahirah adalah istrinya namun jika tugas akhir Zahirah tidak layak maka Naufal akan mengatakan itu tidak layak seperti percobaan yang pertama, namun karena kecerdasan Zahirah sekali diberi arahan dia dapat memperbaiki tugasnya sehingga menjadi layak.

"Za, ini susunya minum dulu! " Kegiatan rutin yang tidak pernah terlupakan.

Zahirah mengambil gelas berisi susu hamil, kemudian menenggaknya hingga tandas.

"Makasih mas" Ujarnya dengan senyum kelewat manis.

"Sama-sama, sudah sekarang saatnya istirahat kamu bersihkan buku-buku ini saya mau naruh gelas didapur"

"emm" jawab singkat Zahirah.

Setelah meja belajarnya bersih dan rapi, Zahirah segera beranjak kekamar mandi untuk mencuci muka sekaligus gosok gigi. Saat ia keluar dari kamar mandi pintu kamarnya terbuka menampakkan kehadiran suami tampannya menggunakan celana pendek dibawah lutut, dan kaos oblong berwarna putih.

"Masyaallah, suami Za cakep banget" Lirihnya.

Tak ingin terlalu larut, Zahirah memilih untuk duduk didepan meja rias. Memakai serangkaian produk perawatan wajah setelah itu baru dia menghampiri Naufal yang sudah lebih dulu berbaring diranjang.

"Berdo'a Za"

Zahirah mengangguk kemudian membaca do'a, tangan Naufal terulur pada perutnya kemudian membaca surah yusuf. Zahirah tidak terkejut karena ya memang begini setiap
malamnya, Naufal membacakan ayat suci al-qur'an sampai Zahirah terlelap.

🌸

Pagi-pagi Zahirah sudah disibukkan dengan peralatan dapur. Hari ini dia ingin masak makanan favorit Naufal, walaupun jika pria itu tau dirinya berada didapur pasti akan mengomel, tapi sebagai istri yang baik sudah sepantasnya Zahirah melayani suaminya. Jadi mumpung Naufal masih dimasjid Zahirah akan mencuri waktu.

Setelah satu jam berkutat didapur, beberapa masakannya sudah matang. Tinggal menggoreng ayam dan menghidangkan masakannya dimeja makan.

"Siapa yang ngizinin kamu masak? "
Suara bariton menginterupsi pendengaran Zahirah.

"Eh Mas udah pulang hehe"

"Siapa yang nyuruh kamu masak?" tanyanya kembali dengan nada dingin.

"Gak ada, inisiatif Zahirah aja. Udah ya mas suami jangan marah-marah ini masih pagi, mending mas ganti baju terus tunggu dimeja makan ini udah selesai kok tinggal goreng ayam"

Perintah Zahirah mendorong tubuh Naufal menjauh dari dapur, saat Naufal pasrah kemudian naik kelantai 2 untuk mengganti baju. Zahirah bernafas lega, kemudian melanjutkan menggoreng ayam.

Semua hidangan sudah siap dimeja makan, Naufal menuruni tangga sembari menyugar rambutnya. Huuuhh pemandangan yang sangat tidak sehat untuk jantung tapi sehat untuk mata😂.

So, I Married with My LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang