50. Pasang surut kehidupan (Revisi)

92 8 0
                                    

  Pagi-pagi sekali Zahirah dan Naufal sudah bersiap untuk berlebaran dirumah keluarga Zahirah.

Visual mobil sedan milik Naufal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visual mobil sedan milik Naufal.

  mobil sedan hitam yang dikendarai Naufal membelah lautan kendaraan dijalanan yang cukup lenggang, Naufal melajukan mobilnya dengan hati-hati karena ada nyawa yang harus ia jaga siapalagi kalau bukan istri tercinta. Tak ada perbincangan antara Naufal dan Zahirah karena Zahirah sibuk memandang jalanan diluar kaca mobil.

Khem...

Zahirah masih bergeming, akhirnya Naufal menggenggam tangan Zahirah. Barulah Zahirah mengalihkan atensinya.

"Kenapa?"

"Gak papa mas"

"Beneran?"

"Eum"

Naufal kembali fokus menyetir sembari menggenggam tangan Zahirah.

Mobil Naufal memasuki pekarangan rumah Zahirah, didepan terdapat 2 mobil terparkir. Satu milik ayahnya dan satu milik abangnya, Zahirah bergegas masuk kedalam rumah sedangkan Naufal harus menurunkan barang bawaan mereka terlebih dahulu.

"Assalamualaikum, Zahirah pulaangg"

Terdengar sahutan dari dalam rumah, 4 orang keluar untuk menyambut Zahirah. Ada ayah, ibu, Abang dan mbak iparnya.

"Waalaikumsalam..."

Zahirah memeluk ibunya erat sekali,

"Ara kangen ibukk"

"Ibuk juga kangen kamu nak" Ratna membalas pelukan putrinya tak kalah erat.

"Kangen ibuk doang nih?"

Hendra merasa cemburu karena istrinya yang lebih dulu disapa oleh sang putri.

Zahirah melepas pelukannya kemudian berganti memeluk sang ayah.

"Ara kangeennn banget sama ayah"

"Putri ayah, ayah juga kangen berat sama kamu"

Sejak pindah kerumah keluarga Naufal, Terhitung baru 3 kali mereka kembali kerumah Zahirah. Jadi jelas rindu yang dirasakan kedua orangtuanya begitu besar.

Zahirah beralih menatap sang Abang, Zahirah memeluk abangnya tanpa mengucapkan satu kalimat pun. Sungguh orang yang paling jarang dia temui setelah keduanya sama-sama menikah adalah abangnya.

Seolah paham dengan perasaan adik kecilnya, Alzam tetap diam sembari mengeratkan pelukannya.

"Assalamualaikum yah"

So, I Married with My LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang