Hari ini, Senin 10 April 2020 adalah hari paling menegangkan bagi para siswa kelas XII. Saat Zahirah tiba disekolah dia langsung menuju papan pengumuman untuk melihat hasil kelulusan yang tertempel disana. Ternyata didepan papan pengumuman sudah sangat ramai tentunya siswa kelas XII lah yang memenuhi papan didepan aula sekolah."Permisi saya mau lihat"ujar Zahirah kepada kerumunan tersebut.
"Eh minggir minggir gue mau lihat" Desak Dinda yang berada disebelah Zahirah.
"Yaelah sabar kali kita juga mau lihat!" Sarkas Dwi anak kelas XII IPS 2.
"Eh santai aja dong kok lo ngegas!" Sewot Dinda
"Lo dulan yang nyerobot kayak gak punya tata krama aja" Balas Dwi tidak kalah ngegas.
Suasana semakin panas saat Dwi mendorong Dinda. Dengan begitu saja perkelahian Dinda dan Dwi menjadi pusat perhatian siswa-siswi yang lain, bahkan tak sedikit adik kelas yang melihat pertengkaran ini. Saat tangan Dinda akan menampar pipi Dwi Zahirah segera menariknya keluar dari kerumunan itu, dan membawanya ke taman sekolah. Tentu saja dia tidak melawan karna Zahirah memasang wajah dingin yang jarang sekali dia bersikap seperti ini. Zahirah kesal sekaligus gemas, akhirnya memasang wajah seperti itu. Jika tidak maka Dinda akan berakhir di ruang BK dan Zahirah tidak bisa membiarkan temannya masuk BK menjelang hari kelulusan.
Setibanya ditaman Dinda langsung duduk dibangku panjang yang ada sedangkan Zahirah memilih tetap diam dengan wajah dingin yang ia pertahankan.
Mereka diam cukup lama tanpa ada pembahasan sama sekali. Sampai akhirnya Dinda mulai mengangkat suara.
"Za,maafin gue ya" Ujarnya dengan sangat lirih tapi masih bisa didengar.
"Iya aku maafin tapi inget jangan kayak tadi lagi. Lain kali kamu harus bisa kendaliin emosi kamu"
Zahirah mengelus pundak Dinda, mencoba menenangkan sahabatnya itu.
"Iya Za aku usahain buat kontrol emosiku. Makasih ya udah mau ngingetin aku" Dinda menatap mata Zahirah lekat ada sedikit ide jahil yang terlintas diotak Zahirah.
"Tumben nih pakek aku kamu ngomong nya" -Zahirah
"Tuh kan Za aku bilang aku kamu salah kalau aku pakek lo gue kamu juga bilang salah"
Seketika wajah dinda kembali ditekuk dan begitu saja tawa Zahirah lolos, melihat Zahirah tertawa Dinda semakin memajukan bibirnya.
"Iya iya Dinda cantikkk,maafin aku ya"
"Iya dimaafin,tapi ayo anterin liat pengumuman kelulusan. Dari tadi tegang banget takut gak lulus, Zaaa gimana kalok aku gak lulus:( "
"Apaan sih din jauhi berpikiran suudzon lebih baik kita husnudzon semoga kita semua lulus dengan nilai yang memuaskan."
"Amin Ya Allah semoga Dinda lulus ya Allah kalok nggak lulus mau ditaruh dimana muka saya Ya Allah" Dinda berdoa sembari memandang langit.
Ada-ada aja doa Dinda pakek segala ngomong mau ditaruh dimana mukanya lagi."Ayok Zaa" Dinda menarik tangan Zahirah, membuat Zahirah berdiri dan mengikuti Dinda.
Didepan papan pengumuman sudah mulai sepi. Dalam hati Zahirah terus berdoa semoga dia lulus dengan nilai yang memuaskan.
Zahirah mencari namanya di daftar nama siswa yang lulus. Dan saat netranya menangkap ada namanya disana rasa lega, bahagia, terharu dan syukur tercampur menjadi satu.
Tanpa disadari air matanya menetes begitu saja. Ucapan syukur alhamdulillah terus terucap dari bibir mungilnya. Sebagai tanda syukur kepada allah karena semua nikmat yang Allah berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
So, I Married with My Lecturer
Fiksi RemajaDalam sebuah keluarga yang kental akan agama, tumbuh seorang gadis cantik nan baik yang merupakan putri bungsu keluarga tersebut. Gadis kecil yang bermimpi mengajar ditempat ia mengaji, namun siapa sangka saat beranjak dewasa ia diangkat sebagai ten...