2 | Bingung

96 11 3
                                    

"Aku sudah memutari jalan ini. Cari dimana lagi, sudah lima tempat yang aku telusuri, namun tak ada yang menerima ku." Delisha menghela napasnya berat, ia terlihat sangat pasrah dengan semuanya. Ia berharap hari ini dia bisa mendapatkan uang untuk membeli makanan.

Saat ia pasrah dengan hidupnya, ada seorang pria yang di seberang sana terlihat cemas menoleh kanan dan kiri seolah-olah dia mencari sesuatu. Delisha pun mencoba menghampiri pria tersebut. "Permisi tuan, sepertinya anda terlihat sedang gelisah. Ada apa?"

"Mobilku mogok. Aku bingung tak ada seorangpun yang lewat sini. Untuk membantuku mendorong mobil dan membawa ke bengkel," ucap pria itu menoleh ke Delisha.

Delisha sempat berpikir apakah ia harus membantu pria itu, dan mendorong mobilnya. Delisha menarik napasnya dalam-dalam."Aku bantu dorong,Tuan." tawar Delisha.

Pria itu sentak kaget mendengar ucapan dari gadis yang ada di depannya, Bagaimana bisa dia menawarkan untuk membantunya, sedangkan dia seorang wanita pikir pria itu.

"Tapi."

"Aku akan mencobanya, Tuan." Delisha tahu betul apa yang dipikirkan pria itu. Ia berusaha meyakinkan pria itu. Sejujurnya ia juga tidak yakin dengan dirinya bisa mendorong mobil. Tetapi, apa salahnya dia mencobanya.

Delisha berusaha mendorong mobil tersebut, jujur mobil itu sangat berat, apalagi dirinya sendiri mendorong mobil itu. Saat ia ingin mendorong mobil, tiba-tiba ada dua orang pria yang menawarkan untuk membantunya. Delisha pun mengiyakan pria tersebut. Tiga orang yang mendorong mobil itu.
Sedangkan pria itu berada duduk di mobil sambil menggeser tuas transmisi ke posisi gigi dua dan pria itu menginjak pedal kopling, agar mobil cepat bisa kembali hidup.

Dan bersyukurnya didepan ada sebuah bengkel.
Pria itu turun dari mobil tersebut mengucapkan terima kasih kepada dua pria yang sudah membantunya, dan memberikan sedikit uang untuk dua pria itu. Pria itu melihat Delisha di belakang sembari mengibaskan tangan kepada wajahnya yang sedang berkeringat. Ia pun menghampiri Delisha.

"Makasih ya, sudah membantu mendorong mobil," ucap pria itu sambil berjabat tangan."Oh iya, aku lupa! Ini untukmu, aku permisi dulu." Memberikan uang kepada Delisha. Delisha sempat menolak pemberian uang dari pria itu. Pria tersebut memaksa Delisha untuk menerimanya. Dengan terpaksa Delisha menerima uang itu.

"Makasih. Tuan." Delisha bersyukur bisa bertemu pria itu, dan memberikan uang untuknya.

***

Saat Delisha ingin memberikan sebuah menu di pelanggan, tiba-tiba ia dikejutkan kedatangan gerombolan yang memakai baju berwarna hitam semua dengan badan yang lumayan besar.

"Kamu yang pernah bantu dorong mobil aku kan?" tanya pria itu dengan tiba-tiba, Delisha terdiam sebentar. Apakah dirinya pernah menolong pria yang ada di depannya itu.

"Mobil? Oh ternyata anda, tuan." Delisha baru menyadari setelah dia menatap wajah pria itu.

"Iya, jangan memanggilku tuan, cukup panggil aku Alfie saja," ucap Alfie sambil memperkenalkan dirinya.

"A-aku Delisha tuan. Maksudnya Alfie."

"Kamu bekerja disini?" tanya Alfie.

"Iya. Aku bekerja disini."

***

Delisha yang sudah selesai dengan pekerjaannya, ia memutuskan untuk pulang ke rumah. Namun betapa kaget dirinya mengamati rumah yang berantakan semua.
Perasaan yang campur aduk detak jantung tidak teratur, keringat dingin membasahi keningnya. Ia pun berlari bergegas ke kamar.

Pria itu menoleh dan menghampirinya "Dimana kamu simpan uangnya." teriak pria itu di depan wajah Delisha.

"Uang apa pak?" jawab Delisha dengan napas tersengal-sengal, dan Bingung menjawab pertanyaan dari Indra.

"Halah, aku tahu kamu menyembunyikan uang di kamar."

"Delisha baru kerja, Pak. Delisha belum dapat uang. Uang kemarin juga sudah habis, Pak."

"Anak tidak guna! Aku lebih baik jual kamu di tempat club malam," ancam Indra sambil menjambak rambut Delisha lalu meninggalkan. Delisha yang merasakan sakit di rambutnya dan tamparan di pipinya, dia hanya bisa menangisi hidupnya.

***


Delisha berniat untuk jalan-jalan sore di taman nanti, tetapi niatan itu gagal karena Indra mengajaknya pergi ke suatu tempat. Yang dimana Delisha tidak tahu.
"Kita mau pergi kemana, pak." tanya Delisha lembut.

Tidak ada jawaban dari bibir Indra. Delisha tidak menaruh curiga sama sekali atau berpikir jelek ke pada orang tuanya itu. Ia berpikir bahwa Indra sudah berubah.
Namun di dalam perjalanan ia merasakan gelisah detak jantungnya meningkat.


Akan dibawa kemana Delisha oleh bapaknya?

Hai semuanya gimana kabar kalian semua? Pasti baik bukan?
Cerita Delisha banyak yang aku revisi.
Bagaimana cerita Delisha ini?

Jangan lupa untuk vote dan komentar sebanyak mungkin.. biar aku tambah semangat untuk menulisnya.

I love you all...

15-4-2022

DELISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang