"Tuan, ini mobil siapa? apakah ada tamu didalam? "
Ernest tidak menjawab pertanyaan Delisha, ia langsung memasuki rumah dengan tatapan dingin dan tajam, para pelayan yang melihat kedatangan Ernest serentak menundukkan kepala dan memberikan salam. Delisha mengikuti langkah Ernest dari belakang sambil membawa permen kapas. Delisha juga memberi salam kepada para pelayan tersebut, dengan menundukkan kepala sembari tersenyum.
Ernest yang melihat dua orang paruh baya sedang mengobrol di ruang tamu, ia pun menghampiri mereka. Delisha yang mengetahui Ernest menuju ke ruang tamu, Delisha mengikuti langkah Ernest dari belakang.
"Ada perlu apa kalian datang kesini." tanya Ernest dengan nada dingin dan tatapan tajam. Membuat Delisha terkejut dengan ucapan Ernest.
Wanita paruh baya itu mendatangi Ernest."Sayang kita jauh-jauh dari london, kamu tidak menyambut kami dengan baik," ucap wanita menghampiri Ernest. Sembari memeluk nya. Namun, pelukan tersebut diabaikan oleh Ernest. Ia hanya menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan dingin. Seorang wanita yang ada di depannya
"Kami orang tuamu Ernest." Wanita itu kesal melihat Ernest mengabaikannya. Ernest tersenyum remeh pada wanita paruh baya yang ada di depannya.
"Orang tua! Aku tidak punya orang tua." cibir Ernest.
Wanita paruh baya itu menghela napasnya kasar, ia mengelus dadanya mendengar ucapan Ernest. Sedangkan pria paruh baya yang sedang menyeduh secangkir kopi tersebut, langsung meletakkan cangkir kopi tersebut di atas meja, dan berdiri. Pria paruh bayah tersebut melirik Ernest sebentar dan menatap ke arah Delisha dari atas sampai bawah dengan tatapan tidak suka, sedangkan Delisha hanya menundukkan kepala sambil tersenyum ke arah pria paruh baya itu.
Mereka adalah orang tua Ernest yang tinggal di London, yang ingin pulang ke Indonesia dan menemui Ernest. Mereka adalah KING ANDROMEDA LINFORD DAN DEWI NARAVEST.
King andromeda linford adalah ketua mafia yang juga sangat ditakuti dari semua kalangan mafia yang di London.
"Ernest."
Mereka bertiga menoleh ke sumber suara itu. Seorang wanita yang sangat cantik dan sexy yang memakai mini dress berwarna merah memakai high heel yang senada dengan mini dress nya, dan menonjolkan dada nya. Wanita itu bernama CLARA KYLIE wanita yang sangat tergila-gila kepada Ernest dari dulu, Clara juga tergila-gila dengan harta Ernest. Clara menuruni anak tangga, lalu menghampiri Ernest dan reflek memeluknya dengan sangat erat. Ernest hanya diam tidak membalas pelukan Clara.
"I miss you," ucap Clara masih memeluk Ernest.
"Lepas!!" bentak Ernest. mencoba untuk melepaskan pelukan dirinya dan Clara. Namun Clara masih tetap memeluknya sangat erat."Nggak mau. Aku masih kangen kamu. " Ernest mendorong Clara dengan sangat kasar membuat Clara hampir terjatuh kebelakang. Clara kesal dengan sikap Ernest yang dari dulu dingin kepadanya. Clara mengadu kepada Dewi atas perlakuan kepadanya. Bukan dapat simpati darI Ernest melainkan dapat tatapan tajam ke Clara dan Dewi. Dewi yang ingin membela Clara di urungkan niatnya.
Dewi dan Clara menoleh ke arah Delisha, yang sedari tadi berada di belakang Ernest. Clara berjalan ke arah Delisha, otot-otot di sisi depan dahi, Clara mengerutkan alisnya Bersama dengan mulut yang melengkung ke bawah, mata yang mengecil dan alis yang saling menyambung dan tampak marah.
"Siapa kamu. Aku lihat dari tadi kamu berada di belakang tunangan ku." decak Clara.
"Ak- " Delisha belum selesai berbicara tiba-tiba Ernest menyelanya.
"Masuk kamar." perintah Ernest. Bukan Ernest malu dengan Delisha, ia hanya tidak ingin dua wanita itu mengganggu Delisha.
Delisha hanya menganggukan kepala saja, dan menuruti apa kata Ernest. Kemudian Delisha meninggalkan mereka bertiga di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELISHA
Lãng mạnTempat itu menciptakan atmosfer yang suram dan asing bagi Delisha. Ruangan yang temaram membuatnya sulit untuk melihat dengan jelas, dan lampu-lampu yang berkerlap-kerlip menambah ketidaknyamanan di matanya. Bau alkohol menyelubungi udara, memberika...