Saat para bodyguard memberi tahu Ernest dan King bahwa Delisha telah hilang. Reaksi Ernest, King, dan Dewi yang terkejut dan marah menambah suasana yang tegang.
Ernest yang tahu istrinya hilang, tampak sangat emosi. Ia menghampiri para bodyguard dengan tatapan tajam dan menundukkan kepala. Tangannya meraih senjata api dari saku kirinya dan menodongkannya ke kepala salah satu bodyguard, mengancam akan membunuhnya jika Delisha tidak ditemukan.
Seluruh ruangan seketika terasa mencekam, para bodyguard menjadi ketakutan dan bergidik ngeri menghadapi keganasan Ernest.
Detak jantung para bodyguard terasa begitu kencang, mereka merasakan betapa seriusnya ancaman Ernest. Wajah mereka berkeringat dingin, merasa tertekan dan tegang karena mereka menyadari bahwa nyawa mereka bergantung pada kesuksesan dalam mencari Delisha.
Ernest tidak bisa menahan amarah dan ketakutan atas hilangnya istrinya. Ia merasa putus asa dan marah pada siapapun yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Ancaman nyawa yang diarahkan ke para bodyguard membuat suasana semakin mencekam, dengan setiap detik yang terasa berharga dan berbahaya.
"Ernest, tenangkan dirimu," ucap Dewi mencoba menenangkan putranya itu.
"Kita akan mencari Delisha esok hari, dan mengecek cctv di mall tersebut," ucap King.
Ernest merasa marah dan frustasi saat ia meninggalkan para bodyguard dan menuju ke kamarnya. Perasaan cemas dan takut atas keadaan Delisha membuatnya sulit tidur. Ernest terus berjalan kesana kemari, pikirannya tidak bisa tenang dan ia belum tidur sama sekali. Kekhawatiran dan ketegangan atas nasib istrinya membuatnya gelisah.
Dini hari tiba, tapi Ernest masih terjaga, pikirannya masih dipenuhi dengan kekhawatiran akan keadaan Delisha. Detak jantungnya berdebar-debar, keringat mengalir di keningnya. Ia merasa seperti berada dalam perang batin, perasaan cemas dan khawatir yang tak kunjung mereda.
Ernest terus memandangi jarum jam yang bergerak begitu lambat. Waktu terasa begitu panjang dan perasaan ketegangan semakin meningkat. Ia merasa tidak sabar ingin mencari Delisha dan mengetahui kabar baik darinya. Setiap detik terasa berharga, namun waktu tampak berjalan begitu lambat bagi Ernest.
"Mau kemana?" tanya King.
Langkah Ernest berhenti, "Mencari istriku," ucap Ernest tanpa menatap King.
"Ini masih pagi," sahut Dewi.
"Aku tidak peduli!"
Ernest merasa kaget ketika King memanggil namanya dan menghampirinya. Ia sejenak berhenti berjalan menuju mobil, dan menoleh ke arah ayahnya.
"Ingin mencari Delisha juga?" tanya Ernest, suaranya terdengar ragu.
King mengangguk dengan tegas, wajahnya penuh dengan kekhawatiran dan tekad. "Ya, anakku. Delisha adalah menantuku dan juga putriku. Aku juga khawatir dan ingin membantumu mencarinya."
Ernest merasa sedikit terharu dan terima kasih atas dukungan dari ayahnya. Meskipun mereka berdua memiliki perbedaan dan permasalahan masa lalu, tetapi saat ini mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari Delisha yang tersesat.
"Baiklah. Kita mencari Delisha bersama-sama," ucap Ernest dengan tekad. Ia merasa semangatnya kembali tumbuh, karena sekarang ia tidak sendirian dalam perjuangan untuk menemukan istrinya.
Dengan langkah mantap, Ernest dan King bergegas menuju mobil bersama-sama, bersatu dalam misi mencari Delisha. Kedua hati yang dulunya berjarak kini bersatu dalam perasaan kekhawatiran dan rasa sayang terhadap Delisha.
Mereka bersama-sama menghadapi ketegangan dan ketidakpastian atas keberadaan Delisha, menguatkan satu sama lain dalam upaya mencari dan menyelamatkan wanita yang mereka cintai.
***
Saat Ernest dan King mencoba mendapatkan akses untuk melihat CCTV demi mencari Delisha yang hilang. Namun, petugas keamanan dengan tegas menolak memberikan izin, bahkan setelah mereka menjelaskan bahwa istri Ernest hilang di dalam mall tersebut.
Ernest merasa frustasi dan khawatir karena waktu terus berlalu tanpa adanya informasi mengenai Delisha.
Ernest merasa putus asa, dan ketegangan semakin meningkat saat ia memutuskan untuk mengambil langkah drastis. Dengan mata memerah, Ernest menodongkan pistol ke kepala petugas tersebut, mengancam untuk mengambil nyawanya jika tidak diberi akses.
Rasa putus asa dan kekhawatiran atas keadaan Delisha membuat Ernest siap melakukan apa saja agar dapat menemukan informasi tentang keberadaan istrinya.
Detak jantung petugas keamanan terasa tidak teratur, napasnya tersengal-sengal karena ketakutan. Wajahnya berkeringat dingin, terlihat ketakutan dan panik saat dihadapkan pada ancaman nyawa dari Ernest.
Ernest dan petugas tersebut sama-sama berada dalam situasi tegang, masing-masing merasa tertekan dan takut. Ernest menghadapi situasi sulit karena cemas dan khawatir atas keberadaan istrinya, sementara petugas keamanan menghadapi ancaman nyata terhadap nyawanya.
Petugas keamanan memohon kepada Ernest agar nyawanya tidak dibunuh. Petugas tersebut merasa terpaksa memberikan izin kepada Ernest dan King untuk mengecek CCTV demi mencari Delisha yang hilang. Ernest hanya tersenyum remeh mendengar permohonan petugas itu, merasa seperti memiliki kendali atas situasi.
Ernest dan King masuk ke dalam ruangan CCTV yang penuh dengan monitor besar dan peralatan lengkap. Di luar ruangan, bodyguard mereka tetap waspada menunggu. Semua mata tertuju pada monitor saat mereka memantau setiap detik rekaman, berharap menemukan petunjuk tentang keberadaan Delisha.
Petugas keamanan dengan hati-hati memandu mereka untuk menemukan momen kejadian saat Delisha diculik oleh seseorang yang mengenakan baju berwarna hitam dan topeng hitam. Semua orang di ruangan ini tegang dan penuh ketakutan, terutama Ernest dan King yang sedang mencari petunjuk tentang istrinya.
Petugas itu merasa lega setelah Ernest, King, dan para bodyguard pergi meninggalkan ruangannya. Napasnya kembali normal setelah merasa tertekan dan ketakutan sebelumnya. Ia merasa bersyukur bahwa Ernest tidak jadi membunuhnya dan membiarkannya hidup.
Namun, lega tersebut tidak sepenuhnya menghilangkan rasa cemas dan ketegangan dalam hati petugas tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELISHA
RomanceTempat itu menciptakan atmosfer yang suram dan asing bagi Delisha. Ruangan yang temaram membuatnya sulit untuk melihat dengan jelas, dan lampu-lampu yang berkerlap-kerlip menambah ketidaknyamanan di matanya. Bau alkohol menyelubungi udara, memberika...