35 | Rencana 3

10 4 0
                                    

Matahari telah terbit arah timur, ayam jantan juga sudah berkokok, alarm pun telah berbunyi. Namun dua pasangan yang sedang berbalut selimut tebal berwarna putih tersebut, masih pulas dengan tidurnya sambil berpelukan.

Menunjukkan pukul sepuluh pagi. Delisha terkejut menyadari bahwa mereka telah tidur begitu lama. Ia berusaha membangun Ernest dengan lembut.

“Sayang, bangunlah. Sudah siang,” bisik Delisha sambil mengusap lembut pipi Ernest.

“Lima menit lagi, aku masih ngantuk,” ucap Ernest dengan mata masih tertutup, menggerakkannya dengan suara yang sedikit teredam.

Delisha menghela napasnya, ia berpikir bagaimana caranya untuk membangunkan suaminya itu? Dirinya tersenyum setelah mendapatkan ide untuk membangunkan Ernest. 

Sebelum ia menjalankan misinya, ia merapatkan tubuhnya dengan Ernest dan menciumnya dengan lembut. Delisha merasakan Ernest yang sedikit terkejut, namun segera menanganinya dengan balasan ciuman yang penuh kelembutan.

“Ayo, sayang. Sudah waktunya untuk bangun,” bisik Delisha dengan lembut di telinga Ernest.

Ernest akhirnya membuka matanya, terpesona dengan senyum indah yang terpancar dari wajah Delisha. “Kamu sungguh-sungguh ingin membangunkan ku dengan mencium, ya?”

Delisha tersenyum dan mengangguk. “Aku pikir itu akan lebih efektif daripada alarm. Apalagi, aku suka menciummu.”

Ernest tersenyum lebar dan memeluk Delisha erat. “Terima kasih, sayang. Kamu selalu tahu cara membuatku bahagia.”

Mereka berdua saling bertatapan dengan penuh cinta, merasakan kehangatan dan kebahagiaan dalam pelukan mereka. Pagi ini, mereka memulai hari dengan penuh cinta dan keintiman, keyakinan bahwa setiap momen bersama adalah berharga dan tak ternilai.

***

Setelah menyelesaikan ritual mengunjungi bayinya, mereka berdua memutuskan untuk mandi bersama dan berendam di dalam bak mandi yang penuh dengan air hangat. Delisha menuangkan bath foam dengan aroma mawar ke dalam bathtub, dan saat air digoyang-goyangkan, buih-buih mulai memenuhi bathtub itu.

Ernest, mengenakan kemeja polo putih premium dari Mizuno, dirancang dengan pola dinamis yang memancarkan gaya luar biasa, memadukannya dengan DryJoys Select Rain Pants Golf hitam dari FootJoy. Celana itu sempurna untuk bermain golf dalam cuaca berangin dan hujan.

Di sisi lain, Delisha memilih busana yang simpel, mengenakan Chantilly Maternity Dress yang dirancang khusus untuk ibu hamil. Gaun yang terbuat dari bahan katun torino yang nyaman ini menampilkan lengan pendek berwarna biru.

Selepas berganti pakaian, mereka turun untuk makan siang. Dengan langkah bersama, mereka berjalan bergandengan tangan, menunjukkan keakraban dan cinta di antara mereka.

Di meja makan, Clara yang hadir bersama keluarga Ernest, merasa tidak senang dengan kehadiran mereka berdua. Clara memiliki rasa benci yang mendalam terhadap Delisha. Melihat adegan romantis di antara mereka, Clara semakin menguatkan kebenciannya terhadap Delisha. Dia diam-diam memendam rasa iri dan ketidaksetujuannya. Clara sudah mempunyai rencana untuk menghancurkan Delisha. Hatinya dipenuhi rasa cemburu dan keinginan untuk membalas Delisha atas apa yang ia rasakan.

 ──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Apakah rencana Clara terhadap Delisha? 

Bab ini sudah direvisi, semoga kalian suka 

Jangan lupa untuk vote dan komen sebanyak-banyaknya. 

Terima kasih

Salam 

Jumat, 23 Desember 2022




DELISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang