.:: Chapter - 22 ::.

971 95 33
                                    




[Sekitaran Enam Bulan yang Lalu]

Hari ini adalah pembukaan pendaftaran pertama penerimaan mahasiswa baru yang diadakan oleh Universitas Beijing. Entah koridor, lapangan, atau pun tempat parkir di Universitas Beijing mendadak dipenuhi oleh anak-anak berseragam sekolah menengah atas dari berbagai sekolah yang berada di Cina. Lebih tepatnya, para siswa dan siswi itu datang untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru. Ada juga yang hanya sekedar mengantar teman mereka saja.

Di sisi lain, para mahasiswa dan mahasiswi pun juga tak mau kalah beraksi. Banyak dari mereka yang sedang menyambut sekaligus mempromosikan jurusan mereka masing-masing pada murid-murid sekolah menengah atas tersebut.

Sementara itu di dalam perpustakaan fakultas kedokteran.

Xiao Zhan yang tidak suka melakukan hal-hal melelahkan seperti apa yang teman-temannya lakukan. Di sudut perpustakaan. Dari tempat duduknya, sejak tadi Xiao Zhan terus memandangi seorang laki-laki berwajah tampan yang duduk tak jauh darinya.

Laki-laki atau lebih tepatnya salah satu dari murid SMA itu, menunduk. Meski terlihat ada tumpukan buku di depannya. Namun, tampaknya siswa itu, sedang fokus dengan ponsel yang digenggamnya.

Sosok itu terlalu tampan, memang jika Xiao Zhan melewatkannya begitu saja. Xiao Zhan tampaknya sudah penasaran setengah mati sejak siswa itu masuk ke dalam perpustakaan. Hanya saja, mata elangnya yang menatap sekitar dengan tetapan tajam, mengurungkan niatan Xiao Zhan yang hendak menggoda. Tapi entah mengapa meski pun demikian Xiao Zhan tetap akan mendekati siswa itu. Setidaknya dia harus tahu siapa nama dari siswa SMA berwajah tampan tersebut.

"Dia sangat tampan," gumam Xiao Zhan terkagum-kagum. Matanya tak mengerjap sekali pun ketika mengatakannya.

"Siapa, Zhan?" tanya Ziyi ingin tahu.

Xiao Zhan hampir lupa kalau sejak tadi Meng Ziyi duduk di sampingnya. Tanpa merespon pertanyaan dari Ziyi, Xiao Zhan langsung beranjak dan pergi begitu saja ketika dia melihat siswa itu, beranjak dari duduk kemudian berjalan ke arah rak-rak buku.

"Hei, Zhan! Mau ke mana?" teriak Ziyi kemudian tetapi dia tidak mendapat respon dari Xiao Zhan. Malah, temannya itu melenggang pergi begitu saja.

Ziyi tidak kembali memanggil atau pun beranjak menyusul Xiao Zhan. Namun ketika dia melihat bagaimana gerak-gerik Xiao Zhan yang sangat jelas sedang sembunyi-sembunyi mengikuti salah seorang siswa. Segera Ziyi beranjak dari duduk kemudian keluar dari perpustakaan. "Dasar laki-laki gila!" gumam Ziyi di sepanjang langkahnya.

Sementara itu di dalam perpustakaan...

"Hei, Didi! Apa kau sedang mencari buku kisi-kisi?" Tiba-tiba Xiao Zhan menyapa sambil berpura-pura mencari buku yang tersusun rapi di rak. "Katakan saja pada Gege, maka Gege akan membantumu."

Berakhirnya kalimat itu, Xiao Zhan menghentikan kegiatan pura-puranya mencari buku dan langsung menatap murid itu secara terang-terangan.

Sementara siswa yang ditatap—dia adalah Wang Yibo—langsung menoleh. Sejenak, Wang Yibo mengedarkan pandangan sekeliling dan ketika dia tak melihat siapa pun di sekitar mereka, Yibo sangat yakin kalau Gege di depannya ini sedang berbicara padanya.

"Apa Gege sedang berbicara padaku?" Wang Yibo menunjuk dada dengan telunjuk. Dan ketika Xiao Zhan mengangguk pelan seraya tersenyum, Yibo kemudian menjawab, "terimakasih. Tapi aku akan mencarinya sendiri." Lalu Yibo kembali mengalihkan pandangannya pada rak buku.

BOYFRIEND not Boy Friend ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang