.:: Chapter - 29 ::.

751 78 27
                                    



Dari sekian banyak hal yang dialaminya selama hampir tiga bulan menjalani kuliah, tak ada satu pun yang membuat Wang Yibo pusing. Semua aman dan terkendali. Bahkan, setiap praktikum dan tugas selalu terselesaikan dengan mudah.

Namun, tidak untuk permasalahan cintanya saat ini. Otak Wang Yibo rasa-rasanya mungkin beruap di dalam sana jika saja ada yang membelah kepalanya. Dia hampir gila memikirkan Xiao Zhan karena sejak kemarin kekasihnya itu belum juga membalas pesan atau menghubunginya.

Dan di sinilah Wang Yibo sekarang. Setelah mata kuliah genetika selesai, Yibo langsung mengajak Wenhan dan Seungyoun ke kantin. Mengambil duduk paling tersudut, berharap tidak ada hal-hal menyebalkan yang akan datang menghampiri selain rasa nyeri yang masih bersarang di kakinya yang cidera.

"Apa orang itu baik-baik saja?" Wang Yibo mengertakkan gigi sementara kedua tangannya terkepal kuat di atas meja. Matanya menyipit. Ada perasaan sangat khawatir dan curiga yang sedang berkelahi di dalam pemikirannya. "Tidak mungkin orang itu selingkuh 'kan?"

"Orang itu orang itu. Kau bisa menyebut nama Senior Zhan," sahut Seungyoun.

"Terserah." Wang Yibo mendengus keras. "Apa kalian tahu, dia hanya membaca pesanku tanpa membalasnya. Bahkan, beberapa panggilanku diabaikan. Apa kalian tidak curiga? Maksudku... seberapa sibuknya dia di sana sampai tidak bisa membalas walau hanya sekedar 'ya' saja?"

"Ya Tuhan, Wang Yibo. Jadi kau dan Senior Zhan benar-benar sudah resmi menjadi pasangan kekasih?" celetuk Wenhan. Dia dan Seungyoun langsung menoleh satu sama lain. "Benar?" tambah Wenhan.

Wang Yibo langsung berdehem. Tidak menjawab, lelaki itu meneguk soda kalengnya lalu kembali mengambil ponselnya yang terabaikan di atas meja.

"Sepertinya aku harus menelfonnya lagi," gumam Yibo setelah lelah menekan tombol-tombol di ponsel secara random.

Sementara Wenhan dan Seungyoun hanya saling menatap satu sama lain.

"K-kau!" Wang Yibo terpekik begitu Xiao Zhan mengangkat panggilannya. "Bagaimana bisa? Kenapa kau tak memberi kabar padaku?"

"Aku lagi di kantor pengadilan, Sayang," jawab Xiao Zhan di seberang sana.

"Di pengadilan?" pekik Yibo lagi, membuat Wenhan dan Seungyoun saling menatap satu sama lain lagi.

"Iya. Kalau tidak ada yang ingin kau bicarakan, aku tutup panggilannya. Aku sedikit repot di sini."

Wang Yibo menghela napas kasar. Helaannya mungkin dapat didengar oleh Xiao Zhan karena pada akhirnya kekasihnya itu malah mengatakan sesuatu hal yang lebih menyebalkan.

"Apa kau merindukanku?" Terdengar kekehan dari seberang sana.

"Apa kau tidak sadar, berapa banyak kau mengabaikan panggilanku? Zhan-Ge, kau bahkan tak memberiku kabar—"

"Aku juga merindukanmu, Wang Yibo," sela Xiao Zhan.

"Terserah," sahut Yibo cepat. "Kau juga tak membalas pesan yang aku kirim. Bagaimana bisa kau melakukannya 'ha? Apa kau tidak tahu kalau itu semua sangat menyebalkan?"

Kembali terdengar kekehan dari seberang dan membuat Wang Yibo kembali menghela napas kasar.

"Wang Yibo sayang, jangan khawatir. Aku akan segera kembali—"

BOYFRIEND not Boy Friend ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang