Xiao Zhan merasakan sebuah cahaya silau memancar. Ia pun berusaha untuk membuka mata. Sementara dengan matanya yang masih tertutup, Xiao Zhan segera teringat bahwa saat ini dia tidak lagi tinggal sendiri lagi melainkan tinggal bersama Wang Yibo, laki-laki yang pernah ia temui sebelumnya dan sekaligus menjadi juniornya.Meski tak terelak bahwa Wang Yibo memiliki sikap dingin dan wajah yang terlihat sangat pemarah, tetapi sangat diakui bahwa pemuda itu, sangat menggemaskan di mata Xiao Zhan. Bahkan raut di mana Wang Yibo yang secara terang-terangan melempar sebuah aura kebencian padanya.
Menguap bebas, Xiao Zhan tersenyum lalu menoleh sebelum akhirnya ia membuka mata.
Dan dengusan kesal segera meluncur dari mulut Xiao Zhan begitu mendapati kasur di seberang yang sudah kosong. Dengan sedikit malas, akhirnya Xiao Zhan memutuskan untuk bangun dan langsung berderap ke kamar mandi.
--
Sementara itu di sisi lain...
Hari ini adalah hari pertama Yibo memulai pembelajaran kuliah setelah satu minggu menjalani masa orientasi. Sebagai mahasiswa kedokteran, tentu Wang Yibo akan selalu serius mengingat bahwa jurusan yang ia ambil tidaklah main-main.
Dan di sini lah sekarang. Wang Yibo berjalan dengan langkah tenang. Kakinya jenjangnya membawanya lebih cepat untuk sampai di fakultas.
Begitu sampai di ambang pintu, pandangan Yibo segera menyisir ruang kelas yang masih lenggang itu hingga beberapa saat kemudian mata Yibo menangkap dua temannya yang sedang duduk bersebelahan dan berbicara satu sama lain.
Lalu salah seorang pria melambai pada Yibo, Wenhan yang merupakan salah satu teman sekelasnya itu, segera menyita perhatiannya—Yibo pun langsung memasuki kelas dan bergabung.
"Selamat pagi!" sapa Yibo kemudian, Wenhan mengagguk sebagai respon.
Lalu Wenhan menoleh. "Ah, Yibo. Selamat pagi," sapanya, Seungyoun mengangguk sebagai isyarat menimpali.
Tidak ada pembicaraan di antara mereka ketika Yibo bergerak menyamankan duduk.
Sesaat Wenhan berdehem sebelum bertanya, "Yibo, kudengar kau sekamar dengan Senior Zhan," katanya. "Apa itu benar?"
Pertanyaan Wenhan lekas membuat Yibo mengingat betapa menyebalkannya sikap Xiao Zhan. Sehingga Yibo langsung memberengut seraya berdengung sebagai jawaban 'ya'.
Seungyoun yang begitu penasaran dengan jawaban kesal Yibo pun segera menarik kursinya untuk lebih mendekat. "Benarkah?" sahutnya. "Bukankah Senior itu, sangat sombong?"
Hening sejenak ketika Yibo mencoba mengingat malam pertama mereka—pertemuan mereka. "Tidak juga," jawab Yibo. Ya, karena menurut Yibo, Xiao Zhan tidaklah sombong. Tetapi Xiao Zhan gila. Dan sekali lagi, laki-laki dengan usia tiga tahun di atasnya itu sangatlah menyebalkan!
"Dia tidak sombong," tambah Yibo. "Tapi dia sangat kurang ajar."
Wenhan mengernyit. "Kurang ajar?" sahutnya. "Kurang ajar bagaimana?"
Sementara Wenhan kembali mengangguk sebagai respon menimpali.
Wang Yibo menghela napas dalam sebelum bercerita. "Senior itu..."
--
Lalu di sisi lain...
JiLi yang mendengar cerita dari Xiao Zhan tentang tadi malam di mana kalau Xiao Zhan yang sangat menikmati bagaimana sikap Yibo yang sangat pemarah saat Xiao Zhan menggodanya. Sehingga membuat JiLi terkekeh. Sementara Zhuocheng tampak memberengut kesal. Wang Zhuocheng menggeleng—masih tidak habis pikir dengan Xiao Zhan yang seakan sangat mudah menakhlukan Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND not Boy Friend ✔
Romance*Tersedia PDF* Kisah itu dimulai ketika Wang Yibo memutuskan untuk tinggal sekamar dengan seorang senior di asrama. Di kamar asrama, Wang Yibo bertemu dengan Xiao Zhan, seorang senior jurusan kedokteran universitas Beijing yang pada akhirnya membua...