Tok! Tok! Tok! Tok! Tok! Tok!"ZhanZhan!"
"Xiao Zhan!"
Cklekkkkk...
"Eh, pintunya tidak terkunci."
"Itu bagus."
"Xiao Zhan! Xiao Zhan! Kenapa dia tidak menyahut?"
"Entahlah ..."
"Apa Xiao Zhan mati hanya karena tertimpa tangga?"
Plak!
"Auuhhhhh!!! Sakit, bodoh!"
"Bicara yang benar!"
"Hihihi, maaf."
"Idiot!"
"Xiao Zhan! Xiao Zhan! ZhanZhan! ZhanZhan! Yibo! Yibo! ZhanYi—eh.. dia masih tidur."
Suara ribut lengkap dengan kebisingan itu mau tidak mau membuat tidur Xiao Zhan terusik. Perlahan Xiao Zhan membuka kelopak mata kemudian menoleh. Sekilas ia terkejut ketika mendapati JiLi dan juga Zhuocheng yang sudah duduk di tepi ranjangnya. Lebih-lebih mereka sedang menatap intens dirinya.
"Ada apa?" tanya Xiao Zhan kemudian. Dia mengerjap pelan, berusaha mengumpulkan nyawanya sambil bergerak untuk bangun.
"Kenapa kau tidak menjawab panggilan kami? Kau membuat kami khawatir!" sentak JiLi.
"Ini jam berapa?" tanya Xiao Zhan dengan mata masih setengah terpejam. Sebisa mungkin ia menyahut ucapan demi ucapan JiLi agar dia terlihat sudah bangun. Dan saat itu juga Xiao Zhan baru sadar kalau JiLi dan Zhuocheng benar-benar nyata di hadapannya. Shit! Xiao Zhan mengira hanya mimpi belaka. "Aaaaaaa!!!!"
"Aaaaaa!!!!"
"Kalian apa-apaan!" sentak Zhuocheng ketika tanpa alasan Xiao Zhan berteriak yang kemudian diikuti oleh JiLi.
"Xiao Zhan yang ada apa!" sahut JiLi tak terima.
"Hei, kalian yang ada apa! Mengapa pagi-pagi sekali kalian sudah ada di kamarku?" balas Xiao Zhan tak kalah terima.
Plak!! JiLi memukul lengan Xiao Zhan. "Ternyata kau belum bangun!"
"Ahhh... mengapa kau memukulku..." protes Xiao Zhan di sela mengaduhnya.
Sementara Wang Zhuocheng menggeleng pelan seraya berdecak, terheran-heran dengan sikap kedua temannya yang tidak waras itu.
"Diam kalian semua!" sentak Zhuocheng lagi. "Zhan, bagaimana lukamu?" tanyanya kemudian.
JiLi terkekeh, lalu mengangguk. "Aku hampir lupa apa tujuanku datang ke kamarmu. Ya, Xiao Zhan, bagaimana dengan lukamu?"
"Ahhh..." Xiao Zhan mengangguk paham. Baru teringat kalau kemarin dia kejatuhan tangga saat membersihkan kamar JiLi dan Zhuocheng. Sambil memegang bahunya, Xiao Zhan tersenyum kemudian menjawab, "sudah lumayan."
Lalu Xiao Zhan bangkit dan berderap sebelum mengambil duduk di kursi depan TV sambil JiLi dan Zhuocheng mengikuti.
"Kalian bawa apa?" tanya Xiao Zhan ketika ia melihat seonggok box kecil yang terbungkus plastik. Kemudian membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND not Boy Friend ✔
Romance*Tersedia PDF* Kisah itu dimulai ketika Wang Yibo memutuskan untuk tinggal sekamar dengan seorang senior di asrama. Di kamar asrama, Wang Yibo bertemu dengan Xiao Zhan, seorang senior jurusan kedokteran universitas Beijing yang pada akhirnya membua...