Usai pembelajaran, Wang Yibo langsung berlari ke lapangan basket. Siang sampai sore, lelaki itu tak henti-hentinya berlatih basket untuk persiapan kompetisi turnamen yang akan diadakan pada minggu depan.Meski sejujurnya masih ada rasa sakit di bagian tubuh bawahnya karena kegiatan mereka tadi malam. Akan tetapi, mengingat bahwa turnamen musim panas minggu depan masuk pada kompetisi bergengsi lintas universitas. Alih-alih mengeluh, Wang Yibo semakin semangat saat melakukan latihan.
Setidaknya masih ada Xiao Zhan yang tak henti-hentinya memberinya semangat. Itulah yang Yibo pikirkan di sepanjang mereka latihan.
Lagi pula, tak hanya memberi semangat dan dukungan saja. Xiao Zhan juga menjadi pelatih pribadi Wang Yibo. Bahkan, kekasihnya itu juga memberi trik-trik khusus kalau-kalau lawan main tiba-tiba menyerangnya.
Wang Yibo merasa senang. Kalau begini, bagaimana bisa dia menolak untuk menikah dengan lelaki gila itu?
Diam-diam Wang Yibo tersenyum pada sendiri.
Mata elang Yibo menatap tajam pada ring basket ketika dia hendak melakukan shooting.
Beberapa detik kemudian, Yibo melempar bola basket dan tepat sasaran. Bola basket itu masuk sempurna ke lingkaran ring besi.
Xiao Zhan langsung berlari ke arah Yibo untuk menghampiri. Begitu sampai, dia langsung mengacak pelan rambut Yibo. "Kau benar-benar hebat, Sayang," ucapnya tersenyum.
Buru-buru Yibo menepis tangan Xiao Zhan dari atas kepalanya. "Apa yang kau lakukan?" gerutunya. "Nanti orang akan melihat," ucap Yibo sembari melihat sekeliling.
Selagi Yibo memprotes, tiba-tiba Xiao Zhan merentangkan kedua tangan dan langsung memeluknya. Sontak, membuat Wang Yibo terkejut dan sedikit panik.
"Zhan-Ge!" sentak Yibo kemudian.
"Tak ada siapapun di sini," kata Xiao Zhan lembut. "Kalaupun ada, aku tak peduli," bisiknya.
Wajah Yibo langsung merona di balik pelukan. Dia berusaha mendorong tubuh Xiao Zhan tetapi Xiao Zhan malah semakin mengeratkan pelukan.
"Zhan-Ge, nanti ada yang melihat," gerutu Yibo lagi.
Xiao Zhan langsung mengurai pelukan. Sejenak, dia memandangi wajah Yibo. Setelah beberapa kali mengerjapkan mata pelan, Xiao Zhan kembali memeluk tubuh Yibo yang berkeringat.
"Tapi ini panas sekali...." dengus Yibo.
"Hanya sebentar saja..."
"Senior!" sentak Yibo akhirnya.
Wang Yibo masih berusaha melepas pelukan. Tetapi Xiao Zhan tidak mau berhenti. Alih-alih, lelaki itu semakin mengeratkan pelukan sebelum berbisik, "kapan kau selesai latihan?"
"Hmm..." Sejenak, Wang Yibo berdengung saat dia masih berpikir untuk menjawab pertanyaan Xiao Zhan.
Namun, belum sampai Yibo berbicara. Xiao Zhan lebih dulu menyela, "jangan terlalu lama. Nanti kau lelah sebelum kita tidur. Aku yakin, kau pasti akan menang, Wang Yibo."
Wang Yibo tidak bisa menolak lagi. Dia tersenyum di balik pelukan kemudian mulai membalas pelukan Xiao Zhan. Setelah beberapa kali embusan napas, barulah Wang Yibo menanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND not Boy Friend ✔
Romance*Tersedia PDF* Kisah itu dimulai ketika Wang Yibo memutuskan untuk tinggal sekamar dengan seorang senior di asrama. Di kamar asrama, Wang Yibo bertemu dengan Xiao Zhan, seorang senior jurusan kedokteran universitas Beijing yang pada akhirnya membua...