"Aku harap Bibi Tong akan datang lalu mendobrak pintu kamarmu."Sesaat Xiao Zhan berdiri tepat di depan meja receiptionist Intercontinental Beijing. Dia langsung terkekeh begitu Dilireba menyodorkan keycard padanya.
"Mama tidak akan datang kalau kau tak memberitahunya," balas Xiao Zhan, sementara Dilireba langsung merotasikan matanya malas.
"Hotel?" Wang Yibo yang sejak tadi hanya mengikuti Xiao Zhan pun akhirnya bersuara. Yibo mengerutkan kening. Dia tampak sangat bingung karena Xiao Zhan mengajaknya ke hotel. Terlebih, kekasihnya itu malah mengenal salah satu pegawai yang bekerja di hotel tersebut. Hm, tampaknya hal ini sudah direncanakan. Batin Yibo.
Xiao Zhan langsung menoleh. "Ya, Sayang," jawabnya pada Yibo. "Kita akan menginap di hotel."
Wang Yibo menarik napas panjang. Ternyata hal ini benar-benar sudah direncanakan. Pasti kekasihnya itu melakukan semua ini karena kegiatan ranjang mereka selalu terjeda setiap kali mereka akan melakukannya. Namun, Wang Yibo seolah belum siap. Sehingga kali ini Yibo memutar otak agar mereka tidak jadi menginap di hotel.
"Bukankah terlalu mahal kalau kita harus menginap di hotel semewah ini, Zhan-Ge?" ucap Yibo beralasan.
"Hotel ini milik dia."
"Aishhhhsttttt...."
Sontak, sesaat ketika Dilireba dan Xiao Zhan saling sahut-menyahut, raut wajah Wang Yibo tampak terkejut. Jangan bilang kalau hotel ini milik Xiao Zhan? Kalau seperti ini, Wang Yibo tidak akan bisa mencari alasan lagi.
Xiao Zhan langsung berdehem. "Maaf, Sayang. Aku belum bercerita," katanya pada Yibo. Bukan maksud Xiao Zhan tidak ingin berterus terang. Tetapi Xiao Zhan tidak begitu suka kalau dia harus memamerkan hartanya pada orang-orang. Tapi untuk kasus kali ini mungkin adalah sebuah pengecualian. "Iya, hotel ini adalah milik orang tuaku," jelasnya pada Yibo.
Wang Yibo semakin terkejut. Kali ini sepertinya dia tidak akan bisa mencari alasan lagi. "Tapi..." selanya, tetapi Xiao Zhan lebih dulu berbicara,
"jadi..." Xiao Zhan sengaja menggantung ucapannya sementara tubuhnya beringsut mendekat. Menarik Yibo lalu memeluk pinggangnya dengan gerakan seduktif. "Kita bisa melanjutkan kegiatan kita dengan bebas," bisiknya lirih.
"Tapi, Zhan-Ge--" Wang Yibo berusaha melepas diri.
"Tuan Xiao Zhan dan Tuan Wang Yibo, mari saya antar ke kamar." Guo Cheng---salah satu staff concierge itu langsung membungkuk hormat di depan Xiao Zhan dan Yibo. Meski tampak patuh, tetapi pemuda berstatus staff magang itu sedang menahan tawannya di balik posisi membungkuknya. Jelas Guo Cheng sedang tertawa geli melihat adegan romantis yang tak masuk akal dari seorang putra pemilik hotel tempat magangnya itu.
"Hei, kau tak perlu melakukan itu..." kata Xiao Zhan pada Guo Cheng. Sementara Guo Cheng langsung berdiri tegap ketika ia merasakan sebuah tepukan di pundaknya. "Aku akan pergi sendiri," lanjut Xiao Zhan.
"Tapi, Tuan Xiao. Ini sudah menjadi tugas saya," ucap Guo Cheng beralasan. Sejujurnya Guo Cheng ingin sekali melihat lebih jauh pasangan itu. Dan dia akan mengumpulkan bahan untuknya bergosip kalau nanti masa magangnya sudah selesai. Guo Cheng terkikik dalam hati.
"Zhan-Ge, tunggu dulu."
Sibuk memerhatikan Guo Cheng, Xiao Zhan hampir lupa kalau sejak tadi kekasihnya itu masih belum setuju. Buru-buru Xiao Zhan melepas pelukan kemudian menatap Yibo. "Jangan khawatir, Sayang. Semua aman dan terkendali." Yang diakhiri dengan acungan jempol.
"T-tapi... Zhan—"
Wang Yibo tidak bisa memprotes lagi ketika Xiao Zhan kembali memeluk pinggangnya dan langsung membimbingnya masuk ke dalam elevator.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND not Boy Friend ✔
Romance*Tersedia PDF* Kisah itu dimulai ketika Wang Yibo memutuskan untuk tinggal sekamar dengan seorang senior di asrama. Di kamar asrama, Wang Yibo bertemu dengan Xiao Zhan, seorang senior jurusan kedokteran universitas Beijing yang pada akhirnya membua...