"Bo-Di! Woy! Tunggu, Wang Yibo!"Teriakan itu kembali menghentikan langkah Wang Yibo. Dia mendengus kesal kemudian menarik napas panjang, berusaha menahan emosi yang sejak tadi ditahannya, dan langsung menoleh ketika hentakan kaki terdengar--perlahan mendekat ke arahnya. Tetapi Yibo langsung kembali mengalihkan pandangannya lurus ke depan begitu sang pemilik suara itu, Xiao Zhan sudah berdiri tepat di belakangnya.
"Kenapa kau meninggalkan Gege? Kau bahkan belum membuat sarapan untuk kita," gerutu Xiao Zhan begitu dia berdiri di sebelah Yibo. Dia menyentuh pundak Yibo, bermaksud agar juniornya itu menunggunya selagi dia menata napasnya yang masih terengah.
"Itu salahmu," kata Yibo. Sesenti pun dia tak mengalihkan pandangannya dari depan. "Kau terlalu lama."
"Apa?" Xiao Zhan berpura-pura marah. "Hallo, Wang Yibo. Aku sudah mengatakan berapa kali? Jangan memakai baju di dalam kamar mandi. Itu membuatmu lama dan aku hampir terlambat karena itu."
Yibo masih belum berkomentar.
"Dan kau juga hampir meninggalkanku," lanjut Xiao Zhan. Dia mengembungkan pipi dan mengerucutkan bibir. Baru akan bicara lagi, Xiao Zhan menyadari gerak-gerik Yibo yang hendak meninggalkannya. Dan benar, tanpa mengatakan apapun, Yibo kembali menarik langkah cepat.
"Weiiii, Wang Yibo! Tunggu!"
Seketika itu juga Xiao Zhan menarik langkahnya cepat untuk menyusul Wang Yibo sampai akhirnya dia berjalan di sebelah Yibo. Xiao Zhan buru-buru mensejajarkan langkahnya dengan langkah Yibo. Bahkan sesekali lelaki itu menarik pergelangan tangan Yibo ketika juniornya itu hendak kembali mempercepat langkah. Dan Yibo pun langsung menoleh, menatap dingin pada Xiao Zhan sambil menarik lepas tangannya dari cekalan Xiao Zhan yang tiba-tiba itu.
Xiao Zhan terkekeh kikuk saat menyadari gerakan refleksnya sementara tangannya kembali terangkat untuk menepuk pelan punggung Yibo, bermaksud agar juniornya itu sedikit berekspresi padanya. Namun, Wang Yibo tampak tak ingin menanggapi. Lelaki itu hanya menoleh sekilas kemudian kembali menatap ke depan lagi.
Sepanjang langkah, Wang Yibo menggelengkan kepala terheran-heran karena mendapati Xiao Zhan yang tiba-tiba bersikap berlebihan padanya. Bagaimana tidak berlebihan kalau sudah hampir satu minggu ini, Xiao Zhan selalu mengajak Yibo untuk berangkat bersama. Mengantar dan menjemput Yibo bahkan sampai di depan kelas. Lalu meminta Yibo untuk masuk ke dalam kelas terlebih dahulu sebelum akhirnya Xiao Zhan benar-benar beranjak dari kelas Yibo.
Lucunya, entah mengapa seniornya itu selalu bangun--tepat setelah ia bangun. Yibo bahkah terheran-heran dengan seniornya yang benar-benar tampak memaksakan diri untuk bangun lebih awal darinya. Dan jika boleh jujur, Yibo merasa kalau sikap Xiao Zhan benar-benar seperti seorang kekasih yang sangat possesif. Tapi Yibo buru-buru membuang pemikiran itu karena bagaimana pun, dia tak ingin terjatuh lebih dalam oleh sikap seniornya yang penggoda itu. Sehingga, Yibo tak ingin banyak berkomentar ketika sampai pagi ini, Xiao Zhan masih setia mengikutinya.
"Kenapa kau selalu membuntutiku?" tanya Yibo akhirnya. Kekesalan yang perlahan menyelimuti membuatnya melempar tatapan dingin ketika ia menunggu jawaban Xiao Zhan.
"Karena aku harus menjagamu," jawab Xiao Zhan tanpa basa-basi.
Yibo sontak membulatkan matanya. "Apa?" Dia benar-benar tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND not Boy Friend ✔
Romance*Tersedia PDF* Kisah itu dimulai ketika Wang Yibo memutuskan untuk tinggal sekamar dengan seorang senior di asrama. Di kamar asrama, Wang Yibo bertemu dengan Xiao Zhan, seorang senior jurusan kedokteran universitas Beijing yang pada akhirnya membua...