.:: Chapter - 11 ::.

1.3K 172 125
                                    



Hari ini adalah berakhirnya acara camping bagi mahasiswa kedokteran tingkat akhir itu. Saat ini mereka sedang sibuk membereskan semua peralatan juga membongkar tenda kembali. Ada pula yang sedang membersihkan sisa-sisa dari api unggun.

Xiao Zhan tersenyum lembar sambil mengangkat kedua tangannya ke udara. "Akhirnyaaa ..." ucapnya kegirangan.

Lalu Xiao Zhan menarik langkah untuk berkeliling sambil sesekali menyapa teman-temannya yang sedang sibuk membongkar tenda.

Setelah dirasa cukup, Xiao Zhan pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke tendanya.

Di tengah-tengah hatinya yang sedikit delima-karena teringat ucapan Ziyi tadi malam, Xiao Zhan sangat bersyukur karena dia tidak harus ikut merapikan tenda. Alih-alih, pria itu terkekeh pelan ketika menghampiri JiLi dan Zhuocheng.

"Wow, kalian benar-benar hebat!" seru Xiao Zhan sembari bertepuk tangan.

"Dari mana saja kau?" Zhuocheng mendelik tajam karena melihat wajah Xiao Zhan yang terus tersenyum tanpa dosa itu.

"Aku?" Sejenak, Xiao Zhan berdengung-berlagak sedang berpikir keras kemudian memasang wajah serius. Dia menunjuk dada ketika menjawab, "tentu saja menyapa teman-teman tercintaku."

JiLi berdecak kesal. "Dasar licik!" umpatnya.

Xiao Zhan terkekeh. "Wahhh... kalian tak perlu memasang wajah seperti itu." Belum sempat disela, Xiao Zhan menarik lengan JiLi dan juga Zhuocheng untuk lebih mendekat sebelum akhirnya ia merangkul mereka. "Kalian memang temanku yang sangat hebat— ouch!" Dan rangkulan mereka segera terlepas ketika Xiao Zhan mendapat sikutan di perut, dari JiLi dan Zhuocheng.

"Berengsek!" umpat JiLi kemudian.

"Kau berengsek!" Zhuocheng menambahkan.

Lagi-lagi tawaan Xiao Zhan kembali meledak karena melihat ekpresi marah dari JiLi dan Zhuocheng.

"Zhan! JiLi! Zhuocheng! Ayo pulang sekarang!"

Tawaan Xiao Zhan terhenti dan mereka segera menoleh. Ziyi yang sudah di kursi kemudi—melambaikan tangan-memberi isyarat agar ketiga pria itu segera bergabung.

"Tunggu, Sayang!" sahut Xiao Zhan di sela kekehannya.

Sementara Zhuocheng dan JiLi memutar mata malas sebagai responnya pada Xiao Zhan sebelum ketiga pria itu berjalan cepat ke arah mobil Ziyi yang terparkir.

Ziyi langsung menyalakan mesin begitu ketiganya bergabung. Mobil yang mereka kendarai kini perlahan meninggalkan area camping, kembali membelah jalan raya di bawah langit pagi.

--

"Akhirnya pulang juga..." Xiao Zhan baru saja melewati pintu kamar ketika lelaki itu bermonolog di sela napas lelahnya.

Inilah alasan mengapa Xiao Zhan tidak menyukai kegiatan-kegiatan di luar mata kuliah: karena selain membosankan kegiatan seperti itu jelas selalu menyita jam tidurnya.

Lalu Xiao Zhan meletakkan tas punggungnya di samping lemari kemudian mengambil duduk di kursi depan TV. Mendapati bahwa kamar mereka dalam keadaan hening, Xiao Zhan tahu kalau Wang Yibo pasti sudah di kampus.

BOYFRIEND not Boy Friend ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang