Cahaya matahari pagi yang menyusup melalui jendela kaca kamar mereka menghasilkan sesuatu yang menyilaukan, membuat Xiao Zhan perlahan membuka mata. Lalu Xiao Zhan menguap sambil tubuhnya menggeliat bebas di atas kasur.Dengan mata yang masih mengantuk, Xiao Zhan menoleh. Mendapati kasur di seberang yang lagi-lagi sudah tidak berpenghuni membuatnya mendengus kesal. Xiao Zhan kembali menatap langit-langit di atasnya, namun suara gemericik air yang terdengar membuat rasa kantuknya langsung menghilang. Mata Xiao Zhan segera terbuka sepenuhnya, sementara bibir lelaki itu tersenyum lebar. Kemudian, sesuatu yang menggelikan segera melintas di benaknya.
"Apa dia sedang mandi?" gumam Xiao Zhan kemudian.
Tidak ingin menyiakan waktu lagi, Xiao Zhan pun segera bangkit dari tempat tidur lalu berjalan menuju kamar mandi.
Begitu sampai di depan pintu, niatan untuk mengetuk pintu, segera Xiao Zhan urungkan, berpikir, bagaimana jika nanti Wang Yibo sedang telanjang? Dan jika hal itu terjadi, Xiao Zhan tidak akan menyiakan kesempatannya untuk lebih menggoda Wang Yibo.
Xiao Zhan terekeh dalam hati dengan pikiran kotornya sebelum satu tangannya bergerak akan memutar knop pintu tetapi tertahan ketika pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka dan Yibo muncul dari balik pintu, lalu berdiri tepat di depan Xiao Zhan dengan wajah dingin yang disertai kerutan di seputaran dahi.
"Apa yang kau lalukan?" tanya Yibo kemudian.
Xiao Zhan mendengus. "Ahh... Aku sangat kecewa," gerutunya dengan bibir cemberut.
Dan lagi, Yibo tidak pernah berpikir bahwa ia akan mendapati pagi yang menyebalkan, bertatap langsung dengan wajah Xiao Zhan. Menghela napas dalam, Yibo berusaha mengabaikannya.
"Menyingkirlah!" suruh Yibo dengan nada datarnya.
Xiao Zhan menggeleng. "Tidak!" tolaknya dengan menampilkan gigi kelincinya.
Lagi-lagi Wang Yibo menghela napas ketika rasa kesal itu kembali melanda. Di pagi yang masih sangat malas untuk melakukan apa-apa, tapi Xiao Zhan, senior gila itu malah sudah membuat kesabarannya beringsut habis.
Dengan gerakan cepat, satu tangan Yibo terulur dan langsung menarik kasar kerah kaos Xiao Zhan. Tetapi sepertinya hal itu berakhir buruk bagi Wang Yibo. Karena nyatanya perlakuan kasarnya malah membuat tubuhnya tiba-tiba menghangat ketika posisi wajah mereka dekat. Malah, Yibo kini dapat melihat dengan jelas mole di bawah bibir Xiao Zhan hingga tanpa sadar membuatnya terpaku.
"Aw, Bo-di, kamu sangat kasar pada Gege," protes Xiao Zhan dengan bibirnya yang cemberut.
Wang Yibo menghela napas. "Diamlah..." dengusnya.
Dengan jarak wajah mereka yang sedekat ini membuat Xiao Zhan mengerjapkan mata beberapa kali, juga kembali mengingat kenangan saat itu. Kemudian, membuat Xiao Zhan terkekeh.
"Kau 'tahu, aku tidak pernah memuji kecantikan seorang pria," Xiao Zhan tersenyum. "Tapi Wang Yibo, kau sungguh sebuah pengecualian."
"Kubilang diam!"
Xiao Zhan berdengung seraya menggeleng. "Tapi kau tahu 'kan? Aku hanya bisa diam jika..." Sejenak Xiao Zhan menjeda kalimatnya saat pandangannya teralih ke bibir Yibo lalu mengamatinya. "Kamu yang menutup mulut Gege," lanjutnya terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND not Boy Friend ✔
Romance*Tersedia PDF* Kisah itu dimulai ketika Wang Yibo memutuskan untuk tinggal sekamar dengan seorang senior di asrama. Di kamar asrama, Wang Yibo bertemu dengan Xiao Zhan, seorang senior jurusan kedokteran universitas Beijing yang pada akhirnya membua...