4.

734 145 14
                                        

Setelah melalui berbagai persiapan, akhirnya hari ini Danil dan Clara akan resmi menjadi pasutri.

Danil bersama keluarga dan rombongannya berjalan masuk ke sebuah taman yang sudah ia sewa dengan hiasan-hiasan indah di setiap sudutnya. Pernikahan Danil dan Clara di adakan di outdoor dengan nuansa elegan.

Sekarang Danil sedang duduk di atas kursi di depan meja dengan penghulu di depannya. Sebentar lagi ia akan melangsungkan akad pernikahan.

"Tante, Ara-nya mana?" celetuk Danil yang di sambut oleh tawa semua orang.

"Sabar Anil," kata ibunya yang membuat Danil tersenyum kaku. Lagi-lagi ia salah.

Tak berselang lama, Clara berjalan di atas karpet bersama 4 orang lainnya. Dua orang sepupunya berjalan di belakangnya, dan 2 orang lagi berjalan di depan Clara sambil memegang tangannya.

Jika kalian ingin tahu wajah Clara saat ini, ia terlihat sangat sulit untuk di kenali karna sekarang gadis itu benar-benar terlihat sangat cantik.

Bibir pink agak merah, bulu mata lentik, alis tebal, ah Clara benar-benar terlihat sangat cantik apalagi dengan gaun putih pernikahan yang membuatnya seperti berasal dari negeri dongeng.

“ANIL?” teriak Clara sambil melambaikan tangannya yang kembali membuat semua orang tertawa.

Padahal Clara sudah terlihat elegan, tapi kenapa sikap aslinya harus muncul sekarang.

Clara yang tak tahu apa-apa langsung mendapat cubitan dari Nita. “Pengantin itu harus anggun," kata sepupunya itu sambil berbisik yang kemudian membuat Clara kembali berusaha terlihat anggun.

Danil menjabat tangan orang yang menggantikan almarhum ayah Clara untuk menjadi wali nikah setelah Clara duduk di sampingnya.

Sebelum ini Danil sempat terpaku karna kecantikan Clara.

"Saya terima nikah dan ... Dan apa, Yah?" tanya Danil sambil melirik ayahnya. Ia kemudian di tertawakan oleh semua orang.

"Maaf Nil, Ayah gak bisa bantu," jawab ayahnya yang lagi-lagi membuat semua orang yang ada di sana tertawa.

Sebenarnya Danil sudah berlatih beberapa kali dan ia sangat lancar mengucapkannya. Tapi sekarang Danil malah lupa karna gugup.

"Emz, saya terima nikah dan kawinnya--," Danil melirik Clara.

"Maaf, aku lupa nama kamu," kata Danil sambil nyengir menatap Clara. Saking gugupnya ia sampai melupakan nama Clara.

“Yang bener aja Nil,” kata Clara sambil menatap wajah Danil dengan sinis.

"Ini yang akadnya bisa Ara aja gak?" tanya Danil kepada penghulu yang langsung membuat semua orang kembali tertawa.

Setelah sukses melangsungkan akad, bukannya mencium kening pengantin wanita atau mencium tangan pengantin pria, Clara dan Danil malah tos dan mengadukan kepalan tangan lalu berpelukan seperti sedang menonton bola dan tim yang mereka dukung mencetak angka.

Danil masuk ke dalam kamar Clara setelah pesta pernikahan mereka selesai. Di sana sudah ada Clara yang duduk di atas kasur sambil memainkan ponsel dengan gaun pernikahannya tadi yang belum ia ganti.

“Ra, ini kan malam pertama kita, kita harus ngapain?” tanya Danil agak canggung sambil duduk di samping Clara.

"Kata orang sih bermain-main gitu, ada yang bilang main kuda-kudaan juga, tapi aku gak tahu main apa, mau main catur aja?" tanya Clara yang di balas oleh senyuman Danil.

“Gasss!” balas Danil.

***

Sudah jam 2 malam, Danil dan Clara masih belum selesai bermain. Mereka sudah memiliki poin masing-masing 3 dan sekarang ronde ke 7.

Lebih dari Teman (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang