Chapter 25

323 72 0
                                    

Kabar kembalinya Dark sebelum waktu yang ditentukan membuat Frost dan Gempa dilanda kepanikan. Terjebak selama lebih dari delapan bulan di dalam peperangan membuat keduanya cenderung paranoid, terlebih setelah kembali ke masa lalu, mereka bahkan tidak memiliki kemampuan nyata untuk benar-benar mengubah masa depan. Itu membuat keduanya merasa sangat tidak berdaya.

Satu-satunya yang mereka andalkan adalah ingatan dan pengalaman mereka di kehidupan pertama, mencoba sebisa mungkin untuk setidaknya meminimalisir kerugian yang akan terjadi di masa depan. Jika mereka mengetahui sebagian besar rangkaian peristiwa yang akan terjadi, tentunya itu bisa digunakan sebagai senjata utama untuk menangani semuanya.

Tapi siapa sangka hal-hal benar-benar terjadi di luar dugaan? Mereka telah mengalami tekanan sebelumnya karena kondisi Halilintar yang tidak sesuai harapan, bagaimana mungkin mereka bisa tahan dengan tekanan lain yang lebih besar?

Harusnya Dark kembali satu tahun kemudian, tepat seminggu setelah Halilintar dan Frost melakukan upacara kedewasaan mereka. Itu juga sekitar tiga atau empat bulan sebelum peperangan dimulai. Tapi siapa sangka kedatangan Dark di kehidupan kedua ini justru jauh lebih awal? Apakah ini mengisyaratkan jika kejadian masa depan mungkin memiliki perbedaan dari ingatan mereka? Apakah itu hal baik atau buruk?

Keduanya tidak tahu, dan itulah yang membuat mereka lebih gelisah. Pada akhirnya, Frost membawa Gempa menyusup ke Istana Timur di malam itu juga, ia tidak repot-repot menutupi rahasia yang selama ini dijaganya di hadapan Gempa. Toh, pada akhirnya Gempa juga akan tahu suatu hari nanti, bukan?

"Kak Frost? Kau ..." Gempa menatap sang kakak dengan penuh ketidakpercayaan. Ia masih berada di kamarnya satu detik yang lalu, tapi di detik berikutnya, bahkan sebelum ia mengedipkan mata, dirinya telah berada di dalam kamar kakak keduanya. Apa-apaan ini? Bukankah ini hanya ....

"Aku akan menjelaskannya nanti! Sekarang, di mana Kak Hali?" Frost tidak memiliki waktu membicarakan tentang rahasia yang selama ini tersimpan dengan baik, ia perlu menemui Halilintar lebih dulu. Halilintar mungkin kehilangan ingatannya, tapi Frost berharap kakaknya itu tidak kehilangan kemampuan otaknya untuk berpikir dan mencari solusi terbaik di tengah keadaan yang sulit. Ya, semoga saja.

"Eh? Apakah Kak Hali sedang jalan-jalan keluar?" Gempa menelengkan kepala dengan bingung, menatap seisi kamar yang masih diterangi cahaya lilin. Tidak ada orang lain selain mereka berdua di kamar itu, dan itu sedikit diluar perkiraan sebelumnya. Bukankah Halilintar biasanya akan duduk diam di depan meja sepanjang waktu untuk menyelesaikan buku-buku tebal hariannya? Kenapa sekarang dia tidak ada?

'Oh benar, sekarang Kak Hali tidak lagi seperti dulu!' Gempa selalu melupakan bagian ini, mungkin ia perlu membiasakan diri untuk ke depannya. Bagaimanapun, Halilintar saat ini benar-benar berbeda.

"Tidak, aku biasa datang di tengah malam seperti ini dan Kak Hali akan selalu duduk di kursi itu sambil membaca, dia tidak suka keluar malam kecuali ada perayaan besar di ibukota. Tapi sekarang tidak ada perayaan apapun, kenapa Kak Hali tidak ada?" sepertinya Frost pun ikut terbawa suasana masa lalu, sejenak ia lupa tentang Halilintar yang memiliki kepribadian berbeda.

Ketika Gempa akan mengingatkan, sinar pemahaman melintas di pandangan Frost, membuat Gempa yakin jika kakak keduanya ini mulai menyadari perbedaannya.

"Haruskah kita keluar mencarinya?" Gempa mengajukan pertanyaan, terlihat cemas.

Frost menggelengkan kepala menolak usulan, "tidak bisa. Walaupun aku bisa menyusup, bukan berarti aku bisa berkeliaran dengan bebas. Terlebih, Yang Mulia Ratu telah memberi peringatan padaku, jika dia tahu aku masih membawamu ke sini, aku tidak yakin dia akan tetap diam."

"Kenapa begitu?" kedua alis Gempa saling bertautan erat, ia jelas merasa tidak senang. Di antara mereka berdua, dirinyalah yang merupakan anak dari sang ratu, kenapa ratu malah melarang dirinya bertemu Halilintar tapi tetap membiarkan Frost menemuinya? Bukankah ini ketidakadilan? Apa yang berbeda antara dirinya dan Frost?

The King (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang