Chapter 5

1.3K 161 48
                                    

Melihat ekspresi Frost, Gempa tersenyum kecil, "kau jangan aneh. Solar adalah seorang pencinta buku, dia memperlakukan buku sebagai barang berharga, pantas saja dia berpikir jika seseorang mungkin ada yang ingin mencuri barang berharganya. Apalagi itu orang asing."

Beberapa orang memang sering bertindak berlebihan untuk sesuatu yang mereka sukai, jadi Gempa memaklumi tindakan adik bungsunya itu.

"Tapi yang terasa janggal adalah, orang itu mengatakan jika ia adalah seorang tabib, datang atas perintah Kaisar tapi ingin melihat perpustakaan utama lebih dulu sebelum menemuinya," Gempa melanjutkan, matanya mengawasi setiap ekspresi yang dikeluarkan Frost, "menurutmu apa dia bisa dipercaya?"

Frost dengan penuh perhitungan menjawab, "dari ceritamu, bukankah itu terasa aneh? Kaisar atau keluarga kekaisaran yang lainnya tidak pernah sakit parah, kalaupun sakit pasti akan memanggil tabib istana untuk mengobatinya. Sedangkan orang yang mengaku sebagai tabib itu, jika Solar saja tidak mengenalinya, bukankah artinya dia berasal dari luar istana? Terlebih lagi, orang itu datang atas perintah Kaisar, tapi dia berani menunda perintah dan masih memiliki waktu mendatangi perpustakaan, jelas itu hal yang aneh."

Frost tahu, di masa lalu, Solar dan Ice paling sering mendatangi tempat tinggal tabib istana, bertanya ini-itu tanpa henti, jadi tentu Solar akan sangat akrab dengan wajah semua tabib di istana kekaisaran ini.

Gempa mengangguk pelan, "tapi Tuan An menjemputnya dan membenarkan perkataannya."

Tuan An adalah prajurit kepercayaan Kaisar, statusnya sebagai tangan kanan sang kaisar teramat tinggi, bahkan para pangeran tetap harus menghormatinya.

Frost kehilangan kata-kata, hanya memiringkan kepala dengan bingung.

Ada tabib dari luar yang datang ke istana di tengah malam, berkata ingin menemui Kaisar tapi masih berani menunda bertemu, bahkan sempat untuk datang ke perpustakaan.

"Apa orang itu masih muda?"

Saat Frost bertanya, Gempa menganggukkan kepala.

Seketika itu Frost langsung paham, "Ayah Kaisar terkenal dengan sikap murah hatinya, para anak-anak bahkan menganggapnya sebagai pahlawan berkuda putih yang keluar dari dunia dongeng, selalu mengayomi orang-orang lemah dan melindungi mereka. Jadi wajar saja jika tabib muda itu sedikit mengabaikan perintah Kaisar, tidak langsung datang tapi malah mengunjungi perpustakaan lebih dulu.

 Pertama mungkin karena dia tahu Kaisar tidak akan marah karena keterlambatannya, dan kedua karena dia penasaran dengan perpustakaan utama istana, mungkin berpikir jika di kemudian hari belum tentu ia bisa datang ke sana, jadi memutuskan untuk datang saat ada kesempatan seperti itu."

Gempa lagi-lagi mengangguk, pemikiran Frost kurang lebih sama dengannya, "tapi kejanggalan lainnya adalah, untuk apa Ayah Kaisar memanggilnya?"

"Itu juga yang tidak kumengerti," Frost menghela nafas, "lebih dari itu, apa hal itu ada hubungannya dengan perang?"

Saat ini tujuan mereka adalah menghentikan perang, paling tidak menghimpun kekuatan lebih banyak untuk bisa mengalahkan Dark jika pada akhirnya perang harus tetap terjadi, kalau tabib itu tidak ada hubungannya dengan perang, maka memikirkan itu adalah hal yang sia-sia.

Gempa menggelengkan kepala, "aku juga tidak yakin. Tapi ada satu hal lagi yang tidak kau tahu."

Gempa sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Frost, bersuara sepelan mungkin, "para pangeran diracuni."

"Apa maksudmu?" Frost menatap Gempa dengan mata menyipit, siapa yang berani meracuni para pangeran? Dan lagi, Frost sendiri adalah seorang pangeran, tapi ia tidak merasa keracunan apa pun selama ini. Ia selalu berada dalam keadaan baik-baik saja.

The King (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang