Chapter 8

1.1K 148 40
                                    

"Apa Kak Hali sudah mengingatnya?" menyadari perubahan ekspresi sang kakak, Frost bertanya memastikan. Menurut apa yang dikatakan Ochobot sebelumnya, ingatan Halilintar hanya kembali sebagian, itu karena Halilintar sendiri yang ketakutan dan secara tidak langsung menolak ingatan itu muncul, hingga perlu beberapa waktu untuk bisa mengembalikan semuanya secara utuh.

Kejadian dengan Ratu Lighty sebelumnya pun, itu dikarenakan Ochobot yang datang memasuki kamar Halilintar dan berusaha membuka sedikit ingatan Halilintar yang berhubungan dengan sang ibu, hanya sekedar mengingatkannya jika wanita itu adalah ibunya sendiri, tidak benar-benar membuka semua ingatan yang tersegel.

Halilintar tidak menjawab, ia hanya bergumam lirih dalam ketidakrelaan. Bagaimanapun, keadaan ini membuat Halilintar sadar, ia telah terlempar pada tempat antah berantah yang sama sekali tidak dikenalinya. Mungkin iya, di masa lalu dirinya pernah tinggal di sini, pernah merasa sangat akrab dengan tempat dan suasana di sini.

Tapi sekarang, siapa Halilintar? Ia adalah seorang pemuda yang hidup selama dua puluh tahun di dimensi lain, seorang anak angkat dari keluarga Boboiboy. Memiliki ayah, ibu dan adik angkat yang sangat dekat dengannya, hidup sederhana dan penuh warna. Ia sama sekali tidak ingat tempat dan suasana di sini, bahkan sekalipun beberapa ingatan sudah tersimpan dalam memorinya, semua itu terasa seperti menonton film, hanya melihat tanpa ada unsur perasaan di dalamnya.

Untuk tempat seperti ini, bolehkah Halilintar mengatakan jika ia tidak ingin berada di sini? Ingatan dan perasaannya telah sepenuhnya diisi oleh kehidupan di dimensi yang lain, dunia yang lain, sebagai seorang bagian dari metropolitan yang tidak bisa lepas dari teknologi. Bagaimana bisa Halilintar hidup di tempat ini?

Apa kabar dengan gadget? Game center? Teman-teman satu geng? Rokok? Dan gadis-gadis cantik nan seksi yang selalu meneriakkan namanya setiap kali ia berjalan. Bagaimana dengan semua itu?

"Sepertinya Kak Hali masih perlu waktu untuk memikirkannya," Gempa berkomentar, mencoba memahami posisi Halilintar, "kami tidak akan memaksa. Kak Hali tenang saja, setelah beberapa lama, aku yakin Kak Hali akan terbiasa dengan tempat ini."

Lagi-lagi Halilintar tak menjawab, otaknya berputar cepat memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi jika ia meminta Ochobot untuk membawanya kembali ke dimensi lain. Walaupun tempat aslinya adalah di sini, tapi Halilintar merasa dunianya tetaplah dimensi yang dikatakan dimensi lain itu. Bagaimanapun, perasaannya telah berpusat di sana.

"Kau tidak akan pernah kembali, Halilintar," seolah mengerti apa yang dipikirkan sang pangeran kedua, Ochobot angkat bicara. Kucing kuning dengan warna hitam di sekitar matanya itu masih meringkuk di pundak Frost, sama sekali tidak menatap Halilintar.

Mendengar ucapan si kucing, Halilintar berbalik dengan cepat. Tatapan matanya sangat tajam, terlihat tidak menerima apa yang baru saja diucapkan kucing itu. Gara-gara Ochobot, Halilintar harus berada di sini, bagaimana bisa ia menahan diri untuk tidak memiliki dendam?

"Apa maksudmu, Kucing jadi-jadian? Aku tidak bisa kembali ke tempat asalku?" Halilintar melotot, pikirannya mengabsen semua barang-barang berharganya di tempat asalnya. Ponsel, DVD, game, semuanya. Semuanya itu akan hilang jika ia tidak kembali. Bagaimana Halilintar bisa tenang?

"Tempat asing, itu tempat asing," Ochobot mengoreksi, masih mempertahankan posisinya, "di sinilah tempat asalmu, dan akan selalu seperti ini. Jadi, jangan pernah berpikir untuk kembali ke sana karena itu tidak akan pernah terjadi."

Ochobot tahu, ingatan Halilintar terkunci karena dia sendiri yang terlalu penakut untuk melanjutkan pembukaan ingatan. Tapi, apa akan selamanya seperti itu? Halilintar adalah milik dimensi ini, seberapapun ia ingin pergi, dirinya tetap harus kembali ke dimensi ini apa pun yang terjadi.

The King (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang