Shinazugawa Sanemi, seorang Hashira Angin dengan watak tempramen yang cukup tinggi. Kini sedang ditugaskan oleh Oyakata-sama alias Kagaya Ubuyashiki untuk menjalankan sebuah misi menjaga sebuah desa yang dikelilingi dengan hutan bambu.
Alasan Oyakata menunjuk Sanemi untuk menjalankan misi ini tak lain adalah karena lokasi Sanemi adalah yang terdekat dari desa tersebut.Selama beberapa hari menjalankan misi, Sanemi hanya menemui iblis rendahan yang tidak sepadan dengannya. Hingga ia tak butuh waktu lama untuk menuntaskan misinya dan segera kembali.
Setelah berpamitan dengan kepala desa, dan memastikan bahwa desa ini sudah aman, Sanemi lalu bergegas pergi dan kembali pulang ke tempat dimana Oyakata berada. Dia berhasil menuntaskan misinya dengan sangat bagus dan tanpa luka yang berarti.
Sanemi kini berada di ujung desa, dari tempatnya berdiri, Sanemi masih bisa melihat beberapa orang yang masih setia melambaikan tangannya seakan tak rela melepasnya pergi dari desa itu. Melihat hal itu, sebuah senyuman tipis terukir di wajah Sanemi. Sungguh hal yang langka. Lagipula, entah mengapa rasanya Sanemi lega. Lega saat melihat apa yang harusnya ia lindungi ternyata benar berhasil dilindunginya.
Perjalanan Sanemi membutuhkan waktu selama 2 atau 3 hari perjalanan. Sanemi juga memutuskan untuk pulang dengan santai dan memilih jalan setapak melintasi hutan bambu. Entah kenapa, hutan bambu itu terlihat begitu menarik dan menenangkan dirinya. Terasa teduh dan nyaman. Seperti air yang selalu membawa kesejukan dan kehidupan.
Haripun mulai pagi, sinar matahari mulai bersinar perlahan. Mengetahui hari sudah pagi, Sanemi memutuskan untuk beristirahat. Semenjak menjadi pemburu iblis, jam tidurnya memang terbalik dengan manusia pada umumnya. Ditambah dengan posisinya sekarang sebagai Hashira Angin, mau tak mau Sanemi tetap harus terjaga dalam kondisi apapun. Bahkan tidur sekalipun ia harus selalu berdampingan dengan nichirinnya.
Sanemi merebahkan badannya di atas rerumputan hijau yang bersih. Didekatnya juga ada anak sungai yang sangat jernih dengan ikan-ikan yang berenang bebas disana. Suasana yang damai, dan angin pagi yang berhembus pelan, membuat mata Sanemi semakin berat untuk tetap dipaksa terbuka. Yang pada akhirnya membuat Sanemi menyerah dan memilih untuk terlelap berbantalkan tangannya.
Disisi lain, salah seorang Hashira bernama Tomioka Giyuu nampak sedikit kebingungan. Pasalnya, ketika ia mengecek kamar tempatnya menginap di kediaman Oyakata kala itu, kamar itu kini kosong melompong. Semuanya juga sudah tertata rapi. Memang benar, ini sudah lebih dari satu minggu, artinya dia sudah bisa kembali bertugas tanpa harus pulang ke kediaman Oyakata.
Tapi, sebelum ia berpamitan dengan Oyakata, Giyuu ingin sedikit bicara dengan Sanemi. Tapi sayang, ia tidak menemukan Sanemi di kamar itu hingga saat ini. Padahal ada sedikit hal yang ingin Giyuu katakan pada Sanemi.
Giyuu lalu memutuskan untuk pergi dari kamar itu, dan menuju ke taman. Ketika sampai di taman, dilihatnya Oyakata sedang bersama anak kembarnya dibawah pohon sakura. Kelopak pink itu terbang lembut bersama sang angin. Menari lembut sebelum akhirnya mendarat dengan halus. Cantik, taman ini memang selalu bisa memikat siapa saja yang melihatnya.
"Giyuu?"
Merasa namanya dipanggil, Giyuu sedikit tersentak.
"Maaf atas kelancangan saya, Oyakata-sama. Saya tidak bermaksud mengusik Anda." ucap Giyuu penuh dengan kesopanan. Tak lupa, ia juga berlutut saat Oyakata berbalik arah dan kini berdiri di depannya.
"Tidak apa, aku tidak merasa terganggu. Apa kau sedang mencari Sanemi?"
"Benar, Oyakata-sama." jawab Giyuu. Dia tidak bisa berbohong.
Oyakata tersenyum lembut seperti biasanya. Dugaannya memang tak pernah salah.
"Sanemi sedang menjalankan misi. Tetapi dia sudah dalam perjalanan untuk pulang. Dia baik-baik saja."
Giyuu tak bisa menjawab, dia terlalu malu saat ini untuk jujur.
"Apa kau khawatir? Karena tidak bisa merasakan keberadaannya?" tebak Oyakata lagi, dan Giyuu mengangguk.
"Gagak milik Sanemi baru saja sampai disini tadi pagi buta. Dia menyampaikan bahwa Sanemi membutuhkan waktu sedikit lama untuk kembali kesini karena ingin menikmati perjalanan pulangnya."
"Apakah dia baik-baik saja, Oyakata-sama?"
"Sanemi baik-baik saja. Sepertinya tempat itu memiliki angin yang sejuk hingga membuat Sanemi ingin sedikit lama disana. Bukankah Sanemi memang selalu menyukai angin yang sejuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZE MIZU
Фанфик"Disini, berdua, dalam keheningan malam. Tomioka, ku harap nanti kau akan mengerti." -Shinazugawa Sanemi