39 [Kejar-kejaran]

746 93 21
                                    

Happy reading^^

-Tidak semua yang kau mau akan terpenuhi. Rasa sakit akan selalu menunggu.- By Kzdh_14

Tidak lama kemudian, datanglah segerombolan anggota Yvone lewat jalan belakang yang kebetulan di belakang halaman rumah Alvarez adalah sebuah gang.

"Pluto ngapain sih suruh kita ke gang kek gini,"bingung Alrel.

"Bentar gua telepon dulu,"ucap Raka.

"WOI! GUA DI SINI,"teriakan Pluto membuat kaget anggota Yvone.

"Lagi nyuri mangga ya sampe manjat tembok setinggi itu,"heran Denis.

"MARS LU IKUT NYURI MANGGA JUGA? HAHA,"ledek Raka dengan suara kencang.

Dengan reflek Pluto melemparkan handphonenya tepat ke arah wajah Raka. Dan sigap Raka menangkap handphone Pluto dengan cepat.

"Gausah berisik bego. Kita lagi kabur, bahaya kalau ketahuan!"beri tau Mars.

'Pada bodoh sekali anggota Yvone'ucap Alvarez dengan suara pelan.

Anggota Yvone dan Raka pun menutup mulut rapat-rapat sesuai perintah. Mereka saling berbisik mencari cara untuk menurunkan mereka bertiga di atas tembok yang begitu tinggi.

"Pluto. Kami gak punya ide, gimana cara nurunin kalian!"adu Alrel dengan suara sangat pelan.

"Apa?!"

"Kami gak punya ide!"dengan volume suara yang bertambah sedikit.

"APA?! LO KALAU NGOMONG VOLUME NYA DI GEDEIN DIKIT. KETUA KALIAN ITU GAK DENGAR!"ucap Alvarez karena kesal.

"LU SIAPA?"balik bertanya.

"GUA ALVAREZ KETUA AVREK!"balasnya.

Lanzo dan Merkurius merasa ada yang aneh. Mengenai para anak-anak mereka yang tak kunjung masuk.

"Frans. Pantau Alvarez sama Pluto sama Mars,"bisik Lanzo.

"Baik Bos,"jawabnya langsung pergi ke belakang.

Terlihat Alvarez dan Mars di atas tembok yang sedang berusaha keluar.

"WOI! TUAN ALVAREZ MAU KEMANA? TUAN MARS!"teriak Frans.

Alvarez dan Mars melihat ke arah sumber suara. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat Frans dan bodyguard yang berbadan kekar.

"Buruan turun,"perintah Mars.

"Bentar,"panik Alvarez.

Karena Alvarez lama, dengan cepat Mars mendorong tubuh Alvarez hingga terjatuh ke tanah. Mars pun ikut turun dari ketinggian. Bodyguard tinggal menarik baju Mars tapi telat.

"BURUAN!"tepuk bahu Alrik.

Mereka melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Alvarez bersama Denis, Mars dengan Raka sedangkan Pluto dengan Alrik. Rasa lega menyelimuti mereka semua, serasa sedang maling.

"SERASA NYOLOT WOI!"tutur Mars.

"YOI! GUE AJA IKUT DEG-DEGAN,"balas Alrik.

Di belakang mereka ada segerombolan laki-laki berbadan kekar sedang mengikuti. Mereka adalah bodyguard Alvarez, Frans juga meneriaki Tuannya menggunakan alat pengeras suara.

"KEPADA TUAN ALVAREZ, TUAN MARS DAN NONA PLUTO. SILAHKAN PUTAR ARAH!"ucapnya.

"KALAU KITA GAK MAU LO MAU APA? HAHA!"ucap Mars, Pluto dan anggota Yvone yang berbicara secara bersamaan.

Mengejek para bodyguard itu dengan terus menggeber motor. Sambil tertawa membuat mereka terlihat geng motor brandal yang suka mengganggu masyarakat. Saling kejar-kejaran tidak terelakkan, sampai mereka berpencar untuk mengecoh bodyguard Alvarez. Mereka terbagi menjadi 3 kelompok, yang masing-masing dipimpin oleh Mars, Denis dan Pluto.

"Puyeng-puyeng deh lo pada,"ucap Alrik.

"Pinter juga ya lo,"puji Pluto.

Ya ini adalah ide Alrik yang memberi tau lewat kode rahasia, ala Yvone. Para bodyguard Alvarez pun kebingungan, mereka ikut berpencar. Frans mengikuti Mars dan Raka, ia kira itu adalah tuan nya.

"Gua kelihatan kek Alvarez gitu? Sampe di ikutin sama si Frans,"tanya nya.

"Mungkin,"jawab singkat Raka.

Di lain tempat, Lazlo sedang mengulur keluarga Planets untuk mencari keberadaan anak-anak nya. Mereka pasti akan malu jika ketahuan, anak tuan rumahnya pun ikut kabur.

"Mars sama Pluto di belakang ya. Saya mau panggil mereka, boleh?"ucap Venus.

"Em. Nanti aja Ven. Mungkin anak mu sama anak ku lagi nyantai di belakang,"jawab Luci dengan cemas.

"Tapi sudah lama mereka tidak kemari. Lagian kami juga mau pulang, urusan Bumi sama Agnesca sudah selesai. Saya mau ada rapat di kantor,"ucap Merkurius dengan penuh penekanan di setiap kata.

"BRO. Santai aja dulu lah. Jarang-jarang juga kemari,"balas Lanzo sambil mengusap keringat di dahinya menggunakan tangan karena saking cemas nya.

Bumi dan Agnesca merasa ada yang aneh dengan sikap kedua orang tua masing-masing. Mereka akhirnya angkat bicara.

"Emang kenapa mereka di larang untuk menemui Mars sama Pluto Ma?"tanya Agnesca.

"Iya Pa. Kenapa juga buru-buru mau pulang,"ucapnya.

Luci kebingungan mau jawab apa. Sedangkan Merkurius tersenyum miring, ia bisa mempermalukan keluarga Lanzo dengan mudah.

"Eee. Kan Nak Bumi sama keluarganya pasti mau pulang cepat, padahal Mama belum menjamu dengan makanan yang di dapur itu,"gugup Luci.

"Yaudah biar Nesca aja ya yang menjamu,"ucap nya menengahi.

Agnesca pergi kebelakang untuk menjamu di temani oleh beberapa pembantu khusus. Smirk tajam terlihat dari kedua orang yang sangat merasa bangga dengan diri sendiri.

TBC





QUEEN OF YVONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang