31 [Pluto terbang]

753 112 19
                                    

Happy reading^^

-Terus berimajinasi sampai ada apresiasi.- By Planets.

"Ada apa den?"tanya Bik Nami yang sudah ada di hadapan Mars.

"Tolong pantau Pluto ya. Pak Hujan sama yang lain mau bawa Pluto ke kamarnya,"jawab Mars.

"Em- baik Den,"ucap Bik Nami.

Pak Hujan lalu memimpin untuk membawa Pluto lewat lift. Tapi saat ia hendak menekan tombol lift, Mars menghentikannya.

"Pak lewat tangga aja. Lift nya mau saya pake,"titah Mars.

"Lo mau bikin Pluto celaka?!"bentak Bumi.

"Ini ide gua, cara gua. Lo gak usah ikut campur!"balas Mars.

Seketika Bumi terdiam. Pak Hujan pun melaksanakan tugas dari Mars membawa Pluto yang sedang tidur diangkat menggunakan kasur dan di bawa lewat tangga. Rasa khawatir menyelimuti semua pegawai yang mengangkut Pluto, takut ia kenapa-napa. Saat sudah sampai ke tangga ke dua puluh, Pluto mengeliat.

"Aduh Non,"panik Bik Nami.

Pluto masih saja tidur saat posisinya hampir terjatuh. Dan di lanjutkan kembali dengan cara pelan-pelan asal selamat. Pluto yang tertidur pun bermimpi sedang terbang.

Wah pemandangan di bawah bagus juga, ucapannya di dalam mimpi.

Dan sampailah mereka di atas, tepat Mars sudah ada atas. Sepertinya ia menunggu mereka yang mengangkut saudara kembarnya.

"Masukin aja langsung,"ucap Mars dengan nada pelan.

Mereka menganggukkan kepala pertanda mengerti. Langsung saja Bik Nami membuka pintu Pluto yang kebetulan tidak dikunci. Dan di taruhlah Pluto tepat di kasur nya yang begitu mahal. Hembusan napas lega pun keluar dari semua karyawan terutama Bik Nami dan Pak hujan.

"Gimana?"tanya Mars di luar.

"Sudah Tuan. Nona Pluto tidak terbangun,"jawab Pak hujan.

"Makasih,"ucapnya lalu pergi.

"Den Mars ada-ada aja. Gimana coba kalau Non Pluto jatuh,"

"Eh. Gak boleh gitu, masa saudara kembar mau nyelakain saudaranya,"ucap Bik Nami.

"Iya bener juga ya,"

Di dalam kamar, Pluto terbangun dari tidurnya. Ia teringat dengan tes DNA yang waktu itu.

"Gue harus ke tempat Dokter itu,"ucapnya.

Pluto lalu mandi lalu siap-siap pergi menggunakan mobilnya. Kalau motor, ia pasti tidak akan cepat untuk menuju tempat dokter. Dikarenakan pagi-pagi gini angin masih dingin sekali. Tanpa di ketahui oleh kedua orang tuanya, ia pergi menuju garasi.

"Mau kemana Dek?"tanya Bumi.

"Mau ke--,"

"Ke mana?"

"Mau ke markas Bang. Pluto mau ke markas, ssoalnya gak bisa tidur di rumah Bang"jawabnya berbohong.

"Oh yaudah hati-hati ya,"ucap Bumi.

Mars yang mendengar suara mobil Pluto merasa ada yang aneh. Sebab ia tau betul kalau Pluto tidak akan pernah mau pergi sepagi ini jika tidak ada keperluan penting.

"Mau kemana dia,"ucapnya.

Mars lalu bergegas mengambil jaket dan kunci motor nya untuk mengikuti Pluto. Rasa kantuk nya tiba-tiba lenyap seketika, ketika mengetahui saudara kembarnya hendak pergi sepagi ini.

"Lo juga mau kemana?"tanya Bumi.

"Mainlah! Kaya Pluto,"jawab Mars.

"Jam 03:00 gini?"

"Pluto aja di izinkan, masa gua kagak. Kan gua juga punya markas,"ucap Mars.

"Jadi lo ikut-ikut Pluto tidur di markas? Yaudah terserah lo, anak kembar emang beda,"ujar Bumi lalu masuk ke dalam.

Dengan bergegas Mars menghidupkan motornya dan melaju dengan kecepatan tinggi untuk mengejar mobil Pluto yang sudah tidak kelihatan lagi.

"Lebih cepat, lebih baik,"ucap Pluto sambil terus mengemudikan mobilnya dengan laju.

TBC

Kira-kira gimana hasil tes DNA nya?






QUEEN OF YVONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang