46 [Dansa]

730 103 2
                                    

Happy reading ^^

-Rasa bersalah selalu ada di setiap manusia.-

Pukul 19:00 seluruh tamu undangan berkumpul di ruang utama. Semua anak konglomerat bersaing memperlihatkan kekayaan masing-masing.

Moderator atau yang biasanya di sebut pembawa acara mulai memperlihatkan keahliannya.

"Selamat malam semuanya!"

"Malam!"

"Senang sekali acara pertahun ini bisa kembali di laksanakan. Tapi tahun ini sedikit berbeda, karena ada ketiga anak dari keluarga PlanetS yang menghadiri acara PAKK(Perkumpulan Anak Keluarga Kaya)"

Sorot lampu mengarah kepada Bumi, Mars dan Pluto. Membuat mereka kembali jadi pusat perhatian.

"Malam ini juga kita kehadiran anak dari Keluarga Lanzo,"

Lampu sorot mengarah pada Agnesca dan Alvarez. Keluarga kedua terkaya di daerah TATA SURYA.

"Selanjutnya ada anak dari keluarga luar TATA SURYA yaitu keluarga Dirgantara,"

Lampu kembali menyoroti Langit Dirgantara. Anak dari keluarga terkaya nomor satu di luar daerah TATA SURYA yang kekayaannya setara dengan keluarga PlanetS. Inilah alasan Pluto dijodohkan dengan Langit.

"Kita sambut kembali anak dari keluarga luar TATA SURYA yaitu keluarga Agatha,"

Lampu menyoroti seorang perempuan glamor berwajah cantik yaditu Marseille. Anak dari keluarga terkaya kedua dibawah keluarga Dirgantara.

"Weh. Samperin tuh,"ejek Pluto.

"Sih najis,"umpat Mars.

"Lagi dan lagi kita sambut anak dari keluarga tengah TATA SURYA yaitu keluarga Liza,"ucap MC lagi.

Sorot lampu mengarah pada Bianca Liza anak dari keluarga terkaya di tengah TATA SURYA. Dia yang akan dijodohkan dengan Bumi.

"Demikian sambutan kami. Acara pertama adalah dansa,"ucap MC.

Musik mulai menggema memenuhi ruangan. Sebagian anak keluarga terkaya bawah sudah berdansa dengan keluarga lain. Sedangkan anak keluarga paling kaya hanya duduk di pinggir bar untuk menonton.

"Kalian tidak ikut dansa?"tanya seorang perempuan yang diketahui itu adalah Marseille jodoh Mars.

Pluto menyenggol lengan Mars mengode untuk ia berdansa dengan Marseille. Mars menjawab dengan gesture ogah ogahan.

"ENGGA!"jawab Mars.

"Oh baiklah kalau begitu,"ucap Marseille.

Mata Bumi terus mengarah ke Bianca yang mengenakan gaun berwarna biru tua. Ia terlihat sangat cantik dan anggun berbeda sekali dengan Pluto yang jauh dari kata anggun. Merasa terus dilihat oleh orang, Bianca menoleh balik ke arah Bumi. Tatapan keduanya saling bertemu. Sesaat Bianca melemparkan senyum ramah.

Jantung Bumi berdegup kencang dan wajah memerah. Selama berpacaran dengan Agnesca ia belum pernah sampai salah tingkah seperti ini. Dengan memberanikan diri, Bumi berjalan mengajak Bianca untuk berdansa bersama. Dan dengan senang hati Bianca menerima ajakan Bumi.

Mars dan Pluto membelalak melihat Bumi yang begitu gercep langsung Pdkt pada Bianca. Seseorang mendatangi Pluto sambil mengarahkan tangan meminta Pluto untuk berdansa bersama "Apakah kau mau berdansa bersama ku?"tanya Langit.

Para ciwi-ciwi teriak histeris setelah melihat Bumi dan Bianca. Sekarang giliran Pluto bersama Langit yang menjadi pusat perhatian. Merasa akan memalukan Langit jika menolak. Terpaksa Pluto membalas uluran tangan Langit.

Mars rasanya ingin memukul wajah Langit yang beraninya mengajak Pluto berdansa tanpa izin dulu padanya.

"Siap-siap Lo. Gua kasih pelajaran!"ucap Mars pelan.

Pluto tidak berani untuk menatap wajah Langit. Wajahnya masih memerah karena malu, bisa ditertawakan oleh Langit nantinya.

"Kenapa Lo mau dansa sama gue?"tanya Langit.

"Kalau gak mau. Nanti Lo malu,"jawab Pluto.

"Kenapa tiba-tiba perduli?"tanya Langit sambil berbisik.

"TERPAKSA!"umpat Pluto.

Telinga Langit sangat sakit ketika Pluto mengumpat tepat di telinganya. Sementara Bumi, ia terus memandangi wajah Bianca begitupun sebaliknya.

Alvarez terbakar cemburu, bagaimana tidak? Langit bisa-bisanya mengajak Pluto berdansa di hadapannya. Entah sejak kapan ia bisa menaruh hati, tapi setiap melihat Pluto bersama lelaki lain dadanya terasa sesak.

Mars tidak menghiraukan sama sekali kehadiran Marseille di sebelahnya. Ia masih minum soda dan mengambil beberapa kue kering. Sampai seorang perempuan menghampirinya.

"Kamu gak ikut dansa?"tanyanya.

"Ngapain Lo ke sini? Ngajak gua dansa?"tanya balik pada Agnesca.

"Apa Lo gak iri sama Bumi dan Pluto yang udah pada dansa sama pasangan masing-masing? Jahat ya, kalau gue pasti udah marah!"memanasi Mars.

Ia melirik tajam ke arah Agnesca, begitu mengenaskan ketika ditinggal pergi oleh Bumi. Perempuan itu jadi tokoh antagonis. "Gua gak bakal mempan. Mending Lo panasin panci!"jawab Mars lalu pergi menghampiri Alvarez.

"Sial!"umpat Agnesca.

Melihat Mars yang mendekat ia langsung menyapa.

"Hei, Bro!"sapa Alvarez.

"Hei. Lo gak dansa?"

"Lo sendiri?"tanya balik.

"Seperti yang Lo lihat. Gak ada cewek yang menarik di mata gue,"jelas Mars.

Alvarez menghela napas "Cewek yang menarik di mata gua, udah dansa sama cowok lain!"

"Yah kasian,"ejek Mars.

Sia-sia ia berbicara pada Mars kalau akhirnya di ejek juga.

TBC

VOTE,KOMEN AND FOLLOW!



QUEEN OF YVONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang