Happy Reading^^
"Aman," Ucap Pluto keluar dari lift.
"Woi!!" Teriak Mars.
Dengan segenap kemampuan Pluto berlari menuju kamarnya. Tapi Mars sudah terlebih dahulu mendorong tubuh Pluto. Karena terlalu kencang, Pluto hampir terjun ke lantai bawah. Jantungnya berdegup kencang, jika tidak ada penghalang mungkin ia sudah di alam lain.
"Dek! Lo gapapa?" Tanya Mars yang khawatir.
"Pake nanya lagi. Badan gua hampir jatuh ke lantai pertama, bayangin kalau ada berita "Pluto anak dari keluarga PlanetS meninggal jatuh dari lantai tiga rumahnya". Kan gak estetik dong mati kaya gitu," Jawabnya.
"Mau mati masih aja mikirin estetik," Cetus Mars.
"Harus estetik dong. Kalau mati dibunuh, dimutilasi baru estetik," Ujar Pluto.
"Dih amit-amit. Kalau gua lebih milih mati di lindes kereta daripada di mutilasi," Ucap Mars.
"Aamiin," Tutur Pluto.
"Tuh 'kan emang sodara tanpa akhlak!ngapain lo aminin," Kesal Mars.
"Lah bukannya lo pengen mati kaya gitu," Jawab Pluto.
"Dahlah. Capek gua capek!" Ujar Mars sambil pergi menuju kamarnya.
Pluto lalu masuk ke dalam kamarnya. Ia langsung merebahkan diri. Berangan-angan jadi seorang mafia sekaligus psikopat.
"Eh iya gua harus ke rumah Dokter Emak besok buat lihat hasilnya,"
Setelah itu ia meminum dua butir obat lalu tidur. Perlahan-lahan tidurnya semakin lelap. Tidak ada gangguan dari mana pun. Tidurnya semakin nyenyak setelah minum obat. Ia bermimpi bertemu dengan psikopat yang berlari mengejar Pluto. Pluto terus berlari dan bersembunyi. Tapi psikopat itu berhasil menemukan Pluto.
"KEMARILAH! INI TIDAK SAKIT!! KAU AKAN TENANG DI BERBAGAI TEMPAT!!"
"GAK! ENGGA!! WOI PSIKOPAT!! GUA MASIH PENGEN HIDUP!!!" UCAP PLUTO.
"BUKANKAH INI KEINGINAN MU? MAKA AKAN AKU KABULKAN. AKAN KU POTONG-POTONG TUBUH MU DAN KU BUANG KE BERBAGAI TEMPAT!!"
"ENGGA! ENGGA! GAK ESTETIK!!! PERGI!! PERGI!!"
Pluto sekuat tenaga menendang psikopat itu lalu kabur. Ia berlari sekencang-kencangnya. Dan bersembunyi, saat napasnya masih belum stabil ia dikagetkan dengan kemunculan segerombolan manusia yang nampak seperti zombie di film-film. Zombie itu berjalan sempoyongan mendekati Pluto.
"Allahuakbar. Ya Allah selamatkan hamba dari para zombie ini," Ucap Pluto pelan.
Pluto berlari lagi menuju tempat penjualan senjata api ilegal. Dengan cepat ia lalu menutup pintu dikunci dan pintu itu timpa oleh dua sofa besar. Pluto panik, ia langsung mencari alat untuk membela diri. Senapan laras panjang, pistol, pisau dan amunisi ia ambil untuk jaga-jaga.
"Gue haus lagi. Daripada di makan zombie lebih baik gue nahan haus," Ucap Pluto sambil pergi menuju ruang bawah tanah.
Ia mengira kalau ruangan seperti ini ada. Pluto segera masuk ke dalam karena para zombie di luar sedang berusaha masuk. Betapa terkejutnya ia ketika melihat ternyata psikopat tadi ada di dalam.
"HAHAHA! TERNYATA KAU MENYERAHKAN DIRI. BERUNTUNG SEKALI," Ucapnya.
"GAK! ENGGA....!!"Teriak Pluto.
"HAHAHA," Tawa psikopat itu menggelegar.
"ENGGA!!!" Teriak Pluto terbangun dari tidurnya.
Napasnya memburu, keringat bercucuran. Kejadian itu seperti nyata baginya. Pluto lalu menenangkan diri, toh hanya mimpi buruk. Saat ia melihat jam ternyata sudah pukul 21:00. Tidak terasa ia tidur begitu lama mungkin karena ia minum dua butir obat tidur. Pluto kerap minum obat tidur agar istirahat nya tidak diganggu oleh siapapun. Kebiasaan ini ia mulai saat sekolah di London.
"Alhamdulillah cuma mimpi. Mending gue sholat dulu," Tutur nya lalu pergi untuk mengambil air wudhu.
Tapi terlebih dahulu ia mandi karena badannya sudah lengket. Selesai mandi, ia mengambil air wudhu lalu sholat. Selesai sholat, Pluto kembali melamun. Rasanya kalau melamun hidupnya terasa damai sekali. Sekitar 10 menit ia melamun.
"Astaghfirullah. Mending gue nonton tv daripada ngelamun," Tuturnya lalu keluar menuju ruang keluarga.
Sebenarnya di kamarnya ada TV tapi ia lebih suka nonton di ruang keluarga entah mengapa. Pluto menggunakan lift menuju ruang keluarga. Saat berjalan sebentar, ternyata di ruangan itu ada kedua Abangnya.
"Loh, kalian gak tidur?" Tanya Pluto.
"Lagi nungguin Papa sama Mama," Jawab Bumi ketus.
"Kok ketus banget sih sama adik sendiri," Celoteh Pluto.
"Abisnya lo. Kebiasaan di London kenapa lo bawa ke sini?! Minum obat tidur itu gak bagus!" Jawab Mars.
"O-obat tidur?" Tanya Pluto pura-pura tidak paham.
"Abang udah pernah peringatin kamu. Jangan pernah minum obat itu lagi!!" Bentak Bumi.
"Ma-maafin Pluto bang. Pluto pengen istirahat tanpa gangguan," Ucapnya.
"Tapi gak minum obat tidur juga Dek!"
"Maaf Bang,"
Bumi lalu pergi ke kamarnya karena ia kesal pada Pluto yang mengulangi kebiasaan buruknya lagi. Mars pun ikutan pergi. Hal itu membuat Pluto sedih. Hanya karena ia makan obat tidur membuat kedua Abangnya marah padanya.
"Papa sama Mama kemana ya," Tutur Pluto.
"Assalamu'alaikum!" Ucap seseorang dari luar.
"Walaikumsalam..." Jawab Pluto menuju keluar.
Diluar sudah ada Tante Luci dan kedua laki-laki bertubuh kekar. Sepertinya bodyguard nya karena wajahnya tampak seram.
"Eh Tante. Kok bisa tau rumah aku sih?"
"Siapa sih yang gak tau rumah keluarga PlanetS," Jawab Tante Luci.
"Hehe. Yuk Tan masuk," Ucap Pluto.
"Nanti dulu tunggu Adik Tante yal," Ujar Luci.
Lalu datanglah wanita cantik yang mengenakan gaun warna hitam. Umurnya diperkirakan lebih muda sedikit dari Mama Venus.
"Hallo Pluto," Sapa nya.
"H-haii Tan. Ini adik Tante?"
"Iya. Cantik 'kan?"
"Banget Tan,"
Mereka lalu masuk ke dalam. Dan duduk bersama di sofa. Bumi dan Mars yang mendengar ada orang bertamu lalu memantau dari atas.
"Bik! Ada tamu," Ucap Pluto sedikit berteriak.
"Iya Non. Itu kan.."
"Ih bibik malah ngelamun. Tolong bikinin minum Bik," Titah Pluto.
"B-baik Non," Bibik Nami lalu pergi ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN OF YVONE [END]
Fiksi RemajaSiapa yang tidak kenal dengan Pluto? Ketua geng motor YVONE yang sangat disegani seantero Tata Surya. Anak perempuan satu-satunya keluarga PlanetS. Jago bela diri dan dijuluki "Queen of YVONE". YVONE, DENDRICK, DRAGON dan AVREZ adalah geng motor eli...