34 [Raina bunuh diri]

892 120 4
                                    

Happy reading^^

-Luka yang itu tidak bisa diobati sampai sekarang.-By Kzdh_14

"Geng Lion, Mars! Mereka bawa member baru,"jawab Raka.

"BANGSAT! GENG SAMPAH BERANI-BERANINYA NANTANGIN KITA!"ucap Mars dengan intonasi tinggi.

Mars lalu memakai helmnya diikuti oleh yang lain. Mereka tau kalau apa yang akan terjadi setelah ini. Pluto yang sudah lama tidak baku hantam pun hendak ikut.

"BERANGKAT SEKARANG!"tutur Mars.

"Gua ikut,"pinta Pluto.

"GAUSAH! INI MASALAH DENDRICK. YVONE JANGAN IKUT CAMPUR!"tegas Mars.

Anggota Yvone yang sudah siap hendak pergi lalu terkulai lemas karena dilarang ikut oleh Mars. Mars, Raka dan Alex lalu melaju dengan motornya menuju markas Dendrick dengan kecepatan penuh. Dihadapkan Mars sudah terlihat segerombolan anak Lion yang sedang tawuran menggunakan senjata melawan Dendrick.

"BANGSAT!"teriak Mars lalu berlari dari motornya untuk menghadapi Luis.

"Akhirnya si pecundang datang,"caci Luis.

"GAUSAH BANYAK BACOT!" ucap Mars sambil meninju pipi mulus Luis.

Tawuran itu semakin sengit, banyak dari anggota Dendrick yang bercucuran darah terkena senjata tajam dari anggota Lion. Tapi itu tidak membuat mereka lemah, prinsip mereka "Sobek sedikit tidak masalah asal harga diri gak di injak."

"APA MASALAH LO BERANINYA NYARI PERKARA SAMA DENDRICK HAH?!"tanya Mars sambil menghantam perut Luis. Sampai Luis mengeluarkan darah dari mulutnya.

"GUA MAU BALAS DENDAM ATAS KEMATIAN ADIK GUA! GAUSAH SOK GAK BERSALAH!"balas Luis sambil menendang tubuh Mars hingga Mars tersungkur.

"GUA GAK NGERTI MAKSUD LO BANGSAT!"balas Mars menarik kerah baju Luis.

"LO PUTUSIN RAINA SAAT DIA SEDANG BANYAK MASALAH! DAN AKHIRNYA DIA BUNUH DIRI! MASIH GAK MAU NGAKU?!"Tuduh Luis.

Mars pun terdiam, ia lalu melepaskan cengkraman nya. Mars temenung lalu memberi penjelasan pada Luis.

"GAK USAH ASAL TUDUH! GUA SAMA DIA UDAH PUTUS DARI DULU. DAN MANA GUA TAU DIA PUNYA BANYAK MASALAH, KARENA DIA BISA TUH BULY ADIK GUA. MASALAH RAINA GAK ADA SANGKUT PAUTNYA SAMA GUA!"jelas Mars lalu berjalan menuju ke dalam markasnya.

Ia lalu memberi kode pada para anggota Dendrick untuk masuk ke dalam. Luis merasa sangat marah, tapi ia juga tidak bisa asal tuduh kalau Mars lah datang dari kematian adiknya. Karena merasa belum ada bukti untuk menuduh Mars, Luis lalu mengajak para anggota Lion untuk pergi.

"Cabut,"tuturnya.

Mereka lalu pergi menuju sebuah tempat.

"Mars gua turut berdukacita atas kematian Raina,"ucap Alex.

"Gua bukan siapa-siapa dia jadi gausah ucapin itu ke gua!"tegas Mars yang sepertinya tidak ingin mengungkit masa lalu.

Alex terdiam, ia tahu pasti kalau Mars tidak ingin mengungkit masa lalu bersama Raina kekasih sekaligus penindas adiknya. Di lain tempat, Pluto sedang mengobrol dengan Mentari satu-satunya teman perempuan Pluto di sekolah.

"Aku seneng banget deh dapet penghargaan itu. Ya walaupun cuma di pinjemin laptopnya,"gembira Mentari.

"Gua turut seneng sekaligus kesel sama kelakuan Pak Adin yang cuma mau PANSOS di depan para petinggi,"ucap Pluto menekankan di kata PANSOS.

"Gapapa kok Pluto. Aku seneng di pinjamkan laptop untuk aku belajar. Terus 'kan kemarin aku dapat penghargaan, jadi gapapa,"

"Heran gua ada guru kaya gitu. Awas aja kalau ketemu, gua pecat dia!"tegasnya.

"Jangan Pluto, kan kasian Pak Adin nanti gak ada pekerjaan,"

"Oke! Oke! Gua gak pecat dia, tapi Papa yang pecat,"ucap Pluto berbisik di akhir kata. Ia lalu mematikan telepon sepihak.

Pluto pulang ke rumah, bukan hanya karena ingin mengadu pada Papanya. Dikarenakan ia juga sudah bosen berada di markas tidak ada kerjaan.

"Pa,"sapa Pluto pada Merkurius yang sedang bersantai sambil membuka laptop.

"Iya ada apa Nak?"tanya Merkurius.

"Pak Adin pecat aja. Masa kasih penghargaan cuma di pinjemin, kan jadi kek PANSOS doang,"tutur Pluto.

"Kata siapa? Bukannya penghargaan untuk Mentari itu di kasih. Papa udah bilang ke dia, beraninya si Adin! Berapa sih harga laptop iPhone? Sampai dia berani begitu!"tegas Merkurius yang benar-benar tidak mengetahui.

"Nah itu. Pluto bisa beliin Mentari laptop 10 juga bisa! Cuma, Mentari gak bakal mau nerimanya,"

"Memang kurang ajar Adin!"

Merkurius menelpon sekretaris nya untuk memecat Pak Adin. Ia tidak perlu turun tangan mengurusi guru tukang pansos itu.

"Makasih Pah,"ujar Pluto sambil memeluk Papanya dengan smirk bahagia.

TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak🌻



QUEEN OF YVONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang