Happy reading^^
"Tante namanya siapa? Aku Pluto," Sapanya sambil menjulurkan tangan.
"Ta-tante Saturnus," Jawabnya sambil menerima juluran tangan Pluto.
"Wah namanya bagus sesuai sama orangnya yang cantik," Puji Pluto.
"Kamu bisa aja," Saturnus tersipu.
Beberapa saat kemudian, datanglah Bik Nami bersama seorang karyawan perempuan membawakan beberapa toples camilan dan dua cangkir teh hijau, dua cangkir teh biasa dan satu cangkir susu coklat panas. Kedua karyawan itu lalu meletakkan diatas meja dengan sopan lalu pergi ke belakang.
"Tehnya banyak banget" Ucap Luci.
"Udah biasa Tan kalau ada tamu baru soalnya gak tau sukanya yang mana," Jawab Pluto.
Tante Luci dan Saturnus hanya menganggukkan kepala saja. Saturnus berpikir ini sama seperti dirumahnya ketika ada tamu berpengaruh dan terkenal. Bumi dan Mars yang penasaran dengan kedua wanita yang umurnya hampir sama dengan Mama nya lalu turun menggunakan lift untuk menghampiri Pluto.
"Kejadian langka, Pluto jadi ramah sama orang asing," Tutur Mars.
"Bener gua juga heran," Ucap Bumi.
Saat sampai di lantai bawah, mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian diantara manusia yang sedang berbincang-bincang. Terutama kedua bodyguard.
"Ngapain bang?" Tanya Pluto.
"Mau ngawasin lo," Jawab Mars.
"Lah emang saya kenapa?"
"Kamu tiba-tiba akrab sama orang asing. Itu aneh jadi kami mau ngawasin kamu," Ucap Bumi.
"Yaudah sini," Ujar Pluto sambil menepuk-nepuk sofa di sampingnya.
Bumi dan Mars lalu menjulurkan tangan untuk berkenalan dengan kedua wanita itu bergantian.
"Bumi Tan,"
"Sa-saturnus Nak," Balasnya sambil menerima uluran tangan Bumi.
"Mars," Sapa Mars lagi.
"Saturnus Nak,"
"Bumi Tan," Ucap nya pada Tante Luci.
"Luci Nak,"
"Mars,"
"Luci Nak,"
Jadi mereka Bumi dan Mars. Sudah besar tenyata, batin Saturnus.
Bumi dan Mara lalu duduk di sebelah Pluto. Pluto tersenyum melihat kedua abangnya berkenalan. Begitupun Bumi dan Mars merasakan hal baru, mereka merasakan kehangatan ketika berkenalan dengan kedua wanita yang berusia sama dengan Mamanya.
"Kalian cantik dan tampan seperti Papa sama Mama kalian," Puji Luci.
"I-iya Tan alhamdulillah!" Jawab ketiganya kikuk.
"Oh iya lupa kenalan sama bodyguard nya," Ucap Mars yang membuat gelak tawa.
Baru berkenalan mereka seperti sudah akrab. Suasananya semakin lama semakin seru dan mereka cepat sekali akrab. Tidak ada rasa canggung ketika membuat bercandaan. Bahkan Bumi yang pendiam tiba-tiba jadi kang lawak. Sementara itu, beberapa karyawan mereka cemas melihat keakraban mereka.
Waktu berlalu begitu cepat, waktu sudah menujukan pukul 01:00. Mereka teringat jam ketika suara handphone Bumi berdering.
Dret. Merkurius menelpon.
"Hallo assalamu'alaikum Pah,"
"Walaikumsalam. Kalian belum tidur?" Tanya Venus yang berbicara.
"Be-belum Mah ada tamu soalnya,"
"Siapa?" Tanya Merkurius.
"Tante Luci sama adiknya,"
"Luci sama adiknya?!"
"Iya Pah Tante Luci sama Tante Saturnus,"
"Kalau gitu Papa sama Mama akan segera pulang. Assalamu'alaikum," Telpon dimatikan sepihak.
"Mama sama Papa Bang?" Tanya Pluto.
"Iya Dek. Kata mereka bentar lagi pulang," Jawab Bumi.
"Bagus deh," Tutur Mars.
Luci dan Saturnus saling bertatapan. Mereka seperti berbicara lewat gimik wajah.
"Em. Udah mau pagi, Tante pulang dulu ya," Ucap Luci.
"Loh gak mau ketemu sama Papa Mama Tan?" Tanya Mars.
"Engga dulu ya. Papa sama Mama kalian juga udah kenal kami kok dari dulu. Kan dulu kami berteman," Jawab Saturnus.
"Berteman?" Bumi mulai berpikir.
"Tolong salamin ya sama Papa Mama kalian. Bilang kalau Keluarga 131691 Lz sudah mulai silaturahmi," Ujar Saturnus.
"131691 Lz itu apa Tan?" Tanya Pluto.
"Itu angka rahasia kami dulu Nak," Jawab Luci.
"Siap Tan pasti kami sampein," Ucap Mars.
Mereka lalu bersaliman dan mengantarkan Tante Luci dan Saturnus di depan rumah. Saat mobil keduanya sudah tidak terlihat barulah Bumi, Mars dan Pluto masuk ke dalam. Dilain tempat, ada dua orang manusia yang sedang berbicara lewat telpon.
"Tuan Saturnus dan Luci sudah pulang,"
"Baik. Terimakasih informasinya," Telpon dimatikan sepihak.
"Lz nya Pluto tau pasti nama perusahaan Black lightning tapi kodenya?"
"Mereka yang punya perusahaan terkenal itu?!" Histeris Mars.
"Iya maka nya gue kagum,"
"Kodenya nanti tanyain aja sama Papa Mama," Ujar Bumi.
Pluto menganggukkan kepala saja. Ia lalu rebahan disofa tadi sambil menunggu kedua orang tuanya. Cangkir-cangkir kotor sudah diambil oleh para karyawan hanya tersisa beberapa toples camilan. Sambil menunggu Papanya Mars nyemil camilan yang tersedia. Sedangkan Bumi melihat informasi di grup OSIS. Entah mengapa kantuk menyerang Pluto padahal orang yang diserang kantuk itu belum mau tidur.
"Lama banget sih Papa sama Mama udah jam 02:00," Celoteh Mars.
"Pluto udah tidur nyenyak banget. Pindahin ke kamar, nanti dia bangun pasti sakit semua badannya," Titah Bumi pada Mars.
"Oke,"
"Pak Hujan! Tolong ambilin kasur kecil!" Ucap Mars sambil berteriak.
Dengan cepat Pak Hujan membawakan kasur yang dipinta oleh Mars datang bersama tiga orang lainnya.
"Ini Den," Tuturnya.
"Taro di situ Pak," Tunjuk Mars tepat di bawah sofa Pluto tidur.
Pak Hujan lalu meletakkan kasur itu tepat di tempat yang di suruh. Setelah itu dengan mudahnya Mars mendorong Pluto ke kasur itu. Untung saja Pluto tidak terbangun.
"MARS! APAAN LO!!" Bentak Bumi yang tidak tau maksud Mars.
"Santai-santai. Ini cara gua simple dan aman" Jawabnya.
"Pak panggil Bik Nami. Abis itu angkat Pluto ke atas," Titah Mars.
"Baik Tuan," Jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN OF YVONE [END]
Ficção AdolescenteSiapa yang tidak kenal dengan Pluto? Ketua geng motor YVONE yang sangat disegani seantero Tata Surya. Anak perempuan satu-satunya keluarga PlanetS. Jago bela diri dan dijuluki "Queen of YVONE". YVONE, DENDRICK, DRAGON dan AVREZ adalah geng motor eli...