51 [Kembali terulang]

740 73 7
                                    

Happy reading^^

-Ku kira kita satu rasa. Ternyata hanya perasaan ku saja yang ada.- By Mars.
_

_

_

_

Pukul 21:00 Pluto masih berada di rumah Langit. Ia sudah gusar, takut tidak bisa balapan. Di setiap percakapan Pluto hanya tersenyum ataupun menganggukkan kepalanya. Langit yang paham dengan gerak-gerik Pluto langsung peka.

Pluto kayanya udah bosen, mending gue anter pulang aja! Batin Langit.

"Ma. Ini udah jam 21:00, Langit anter Pluto pulang ya. Dia kayanya udah ngantuk banget,"ucapnya.

"E-e iya Ma. Maaf ya, tapi Pluto udah ngantuk banget,"berpura-pura sambil menguap.

Mama Langit langsung percaya saja pada kedua sejoli ini. "Yah, padahal Mama masih mau ngobrol banyak sama kamu,"

"Kapan-kapan deh Pluto main,"tersenyum terpaksa.

"Beneran ya? Mama nunggu,"mengusap kepala Pluto penuh hangat.

Mampus, kenapa gue bilang gitu sih. Mengumpat dalam hati.

"Yaudah, Langit sama Pluto berangkat Ma,"menyalami Mama dan Papanya diikuti oleh Pluto. Mama Langit mengantar sampai depan pintu, setelah Pluto dan Langit berjalan jauh barulah ia masuk ke dalam rumah.

Tepat berhenti karena lampu merah. Segerombolan geng motor berjaket 'Scorpio' mengemudikan motor ugal-ugalan. Bahkan mereka menggeber serta menerobos lampu merah. "Siapa kira-kira ketua Scorpio sekarang,"berucap.

"Raja ketua geng motor Scorpio,"jawab Langit.

Reflek, Pluto langsung membalikkan badannya melihat ke arah Langit. Tidak ada bukti kebohongan dari wajah Langit. "Lo serius? Raja anak Andromeda?"

Mengangkat bahu,"Dia menggantikan si Hakim,"

"Keren juga tuh anak,"memuji.

"Engga se-keren gue kali!"menyombongkan diri.

"Iya si paling keren!"Pluto merebahkan kepalanya di kursi mobil. Ia sedang memikirkan strategi Denis, apakah akan berjalan sesuai rencana? Atau akan gagal total?

Di lain tempat, Denis, Victor dan Raka sedang menyiapkan paku dan posisi yang tepat untuk melakukan kecurangan di jalan.

"Kira-kira berapa meter dari finish?"Victor bertanya.

"Kasih 4 meter aja,"menjawab.

"Kalau posisi motor kedua Pluto di mana?"tanya Raka.

Oh iya, Raka ikut membantu balapan ini. Karena apa? Ya jelas, karena gabut. Dendrick sedang tidak seru kalau kata Raka.

"10 meter dari finish!"Denis menjawab.

"Yaelah santai bro. Yang balapan Pluto bukan Lo, kenapa Lo yang ngegas!"balas Raka.

"Sorry Bang. Gue lagi pusing, anak SC juga mau sabotase jalan pake paku,"menjawab dengan frustasi.

QUEEN OF YVONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang