Hari ini adalah hari dimana mimpi seorang Shera Anderson dimulai. Mimpi yang dimasa lalu sempat dia lupakan hanya karena ingin mendapatkan perhatian Daddynya.
Pagi ini Shera sudah duduk manis di loby Royal International Hospital. Salah satu RS Internasional tempat dimana dia mendapatkan panggilan untuk internship. Walau Shera sudah mempersiapkan dirinya sejak lama, tak ayal dia tetap merasa gugup. Bagaimanapun juga dimasa lalu hal ini belum pernah terjadi.
Dulu Shera lebih memilih berkuliah dibidang bisnis demi mencari perhatian Daddynya. Dan melupakan fakta bahwa dia adalah salah satu calon dokter lulusan terbaik di kampusnya.
Tapi tidak untuk kali ini, dia bertekad untuk membangun lagi mimpinya. Menjadi seorang dokter bedah terbaik didunia.
Sementara itu di kediaman keluarga Anderson telah berlangsung sarapan keluarga. Semua keluarga telah berkumpul di meja makan.
"Tolong panggilkan Shera untuk ikut sarapan bersama." David menyuruh salah satu maid disana.
"Maaf tuan, non Shera pagi pagi sekali sudah pergi." Ujar Yulia kepala maid keluarga Anderson.
David bertanya heran, "Kemana perginya pagi pagi sekali?"
"Maaf tuan saya tidak tahu. Tapi non Shera berpakaian rapi sekali pagi ini. Dan nampak pergi terburu buru bahkan lupa memakan sarapannya." Jelas Yulia lalu pamit undur diri kebelakang.
"Cih pagi pagi sudah kelayapan. Dasar tidak tahu diri." Sinis Kevin.
Tak ada satupun yang menanggapi ucapan Kevin. Mereka menyantap sarapan dengan pikiran masing masing.
"Sharen hari ini kamu ke kampus diantar kakak ya." William menatap Sharen hangat.
"Tidak bisa kak. Hari ini jatah Kevin bareng Sharen." Sanggah Kevin.
"Tidak Sharen harus diantar kakak."
"No no."
Sharen yang merasa diperebutkan hanya tersenyum manis. Diusapnya tangan kakak sulungnya lembut, "Hari ini Sharen bareng kak Kevin ya Kak Liam. Soalnya Sharen sudah janji sama kak Kevin. Lagi pula sebelum berangkat Sharen mau mampir beli bahan. Bukankah kak Liam pagi ini ada meeting dikantor?"
Mendengar itu Kevin tersenyum jumawa sambil melirik jahil kearah William.
William menghembuskan nafas kasar. Dibelainya pipi Sharen dengan lembut. "Iya sayang. Tapi janji besok harus diantar kakak ya."
Sharen tersenyum manis dan mengangguk. David dan Elena tersenyum bahagia melihat keharmonisan anak anaknya. Sementara Kevan diam menikmati sarapannya.
***
Royal International Hospital
Shera mendapatkan tugas pertama untuk berjaga di UGD.
Salah satu perawat menghampiri Shera, "Dok, disana ada anak yang menolak ditangani dok. Dia terus menangis dan menjerit menolak dijahit lukanya. Padahal luka robek di sikunya lumayan dalam. Dokter intern disana menyerah untuk menangani."
Tanpa pikir panjang Shera bergegas menghampiri brankar anak tersebut.
"Tidakk. No, kalau kalian berani menyentuhku aku akan membuat kalian menyesal seumur hidup kalian!" Jerit panik siswa tersebut.
Shera melihat nametag siswa itu bernama Raya.
"Hai Raya perkenalkan nama saya Dokter Shera. Wah kamu cantik sekali Raya, pasti disekolah kamu jadi primadona ya." Shera menatap Raya dengan pandangan berbinar.Raya menoleh terkejut. Dihadapannya berdiri seorang dokter cantik yang tengah tersenyum menatapnya.
"T-tentu saja. Raya Davidson, most wanted di Royal High School." Ucapnya bangga.
![](https://img.wattpad.com/cover/308686545-288-k871564.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CHOICE "SHERA"
قصص عامةHidup kembali setelah kematian membuat Shera tidak mau meyianyiakan kesempatan kedua yang Tuhan berikan padanya. Bagai mimpi buruk bayangan itu terus terngiang dalam ingatannya. Shera terbangun dalam keadaan yang sangat berantakan. Tubuhnya terus me...