Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.David membaca ulang laporan laporan yang dikirimkan putrinya melalui email tadi pagi. Berkali kalipun dia membaca laporan tersebut tetap saja dia tak mengerti. Shera seolah olah sangat mengenal seluk beluk perusahaan ini. Bahkan secara rinci Shera menyebutkan hal hal yang berpotensi membuat perusahaan merugi.
Darimana Shera paham tentang semua ini? Bahkan kemampuan William dan dirinya sendiri pun tidak bisa mengunggulinya. David tahu, Shera adalah orang yang cerdas. Tapi untuk menguraikan masalah ini, bukan hanya kecerdasan yang dibutuhkan. Tapi juga pengalaman dan pelatihan selama bertahun tahun. Ditambah beberapa kejanggalan dalam perusahaan yang bahkan dia sebagai pimpinan pun tidak tahu. Dan Shera, bisa menemukan itu hanya dalam hitungan hari?
David tidak tahu saja bahwa di kehidupan sebelumnya Shera memfokuskan dirinya hanya untuk mempelajari segala hal tentang bisnis. Bersama tim nya Shera mampu memberikan ide ide kreatif dan cemerlang serta menutup lubang yang selama ini terus menerus menggerogoti perusahaan dari dalam.
David lagi lagi menyayangkan pilihan Shera untuk menjadi dokter. Dengan kemampuannya yang sekarang, bahkan Shera lebih dari mampu untuk memimpin perusahaan ini dan meggapai hingga puncak. David melihat darah sang ayah, Steven Anderson mengalir deras dalam diri Shera. Pantas saja sang ayah begitu menyayangi Shera daripada anak anaknya yang lain. Bahkan anak Alice sekalipun, tak bisa menandinginya.
David ingin melihat sepak terjang Shera dalam memimpin rapat kali ini. Dia sengaja tidak membahasnya ini bersama William, karena dia tidak ingin timbul masalah dan perdebatan sebelum rapat berlangsung. Dia tidak mau fokus mereka terpecah hanya karena perselisihan. Dan William juga belum tahu, bahwa pada rapat kali ini Shera lah yang akan memimpin. Semoga saja tidak terjadi masalah nantinya. Desah David dalam hati.
Sementara itu diruangannya William menatap dokumen dihadapannya dengan heran. Tidak biasanya sang ayah memutuskan sesuatu tanpa meminta pertimbangannya. Bagaimanapun sekarang ini William menduduki jabatan sebagai wakil CEO. Pertimbangannya seharusnya dibutuhkan, apalagi jika itu menyangkut rapat besar yang dihadiri semua investor. Bahkan ayahnya telah menyusun proposal tanpa meminta persetujuannya sama sekali. Apakah ayahnya menganggap dia masih belum kompeten dalam menangani perusahaan?
Seingat William bahkan beberapa hari ini ayahnya selalu berada dirumah dan tidak terlihat sibuk sama sekali. Lalu darimana datangnya semua laporan serta proposal ini? Sungguh dia tak mengerti sama sekali.
Bahkan rapat besar akan dijadwalkan dalam beberapa jam lagi. Tapi sampai saat ini ayahnya tidak memanggilnya untuk melakukan meeting sebelum rapat dimulai. Ini aneh, biasanya ayahnya adalah orang yang sangat berhati hati dalam mengambil keputusan. Setidaknya David membutuhkan beberapa masukan dari para petinggi perusahaan. Tapi kali ini David berkerja sendiri. Apa ini karena akhir akhir ini perusahaan mengalami kebocoran data? Oleh karenanya David tidak mempercayai siapapun dan memilih melakukannya sendiri?
🍁🍁🍁
Julian menyulap bekas ruangan arsip menjadi sebuah ruang meeting rahasia. Itu adalah permintaan dari putri tuannya, Shera. Tentu saja ini sudah atas persetujuan David.Setidaknya dua belas orang telah berkumpul di ruang meeting rahasia ini. Masing masing dari mereka bahkan tak mengeluarkan suara sama sekali. Kedua belas orang ini adalah orang orang pilihan Shera. Julian sempat ragu dengan ide Shera ini. Bagaimanapun dia telah bekerja di perusahaan ini selama kurang lebih lima belas tahun. Dan pertama kalinya ide gila seperti ini terjadi selama dia bekerja diperusahaan. Semoga saja ide ini tidak berubah menjadi bencana.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CHOICE "SHERA"
General FictionHidup kembali setelah kematian membuat Shera tidak mau meyianyiakan kesempatan kedua yang Tuhan berikan padanya. Bagai mimpi buruk bayangan itu terus terngiang dalam ingatannya. Shera terbangun dalam keadaan yang sangat berantakan. Tubuhnya terus me...