Aku tak pernah melarang atas apa yang kau pilih,
Sebab kau pun tak pernah melarang aku untuk berhenti mencintaimu.Apa yang tidak hidup kadang memberi kehidupan
Ia bergerak seperti angin yang mengangkat ombak lautan
Ia bergerak seperti angin yang meniup debu jalananCinta baiknya ada di kedekatan
Bukan merupa dinding penyekatan
Saksikanlah tetes demi tetes keringatku yang jatuh ke tanah
Seperti nganga mulut anak kecil melihat bintang jatuh di langitDi saat mimpi belum nyata di tanganku,
kau akan tetap yang teristimewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Pernah Selesai
PoetryKumpulan puisi untuk kekasih pertama. Meski kau tak kunjung jadi rumah. Bila kelak kau akhirnya tak terjamah. Akan ku kenang kau sebagai luka yang paling berdarah.