Akulah pemungut senyummu
Yang berjatuhan di tanah basah
Saat kaki-kaki lincahmu tergesa
Hendak mendulang cintaAkulah pemulung kerlingmu
Yang berterbangan di langit abu
Sewaktu kau tarikan jari-jari
Gemulai itu
Hendak menggapai kasih,Akulah penonton-mu
Di bangku terdepan
Dalam kegelapan
Sorak ternyaring dalam kehampaan
Aku dengan setia mengekor gerakmu
Tak luput sedetik pun
Tak luput sekedip pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Pernah Selesai
PoesíaKumpulan puisi untuk kekasih pertama. Meski kau tak kunjung jadi rumah. Bila kelak kau akhirnya tak terjamah. Akan ku kenang kau sebagai luka yang paling berdarah.