Selasa sore dari pintu gerbang.
Di mana kita pernah berdiri.
Kulihat lautan berdoa.
Dalam harunya yang biru.Semoga pantai mengerti
Mengapa aku tak bisa berhenti mengirim ombak.Dalam doa yang tak habis ini, aku mencintaimu.
Kita akan selalu sunyi
Dengan diri kita sendiri.Aku yang gila
Atau cintamu terlalu indah?
Aku tertawa
Dengan mata membasah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Pernah Selesai
PoetryKumpulan puisi untuk kekasih pertama. Meski kau tak kunjung jadi rumah. Bila kelak kau akhirnya tak terjamah. Akan ku kenang kau sebagai luka yang paling berdarah.