Di dalam sebab-sebab bahagiaku,
Di dalam sukacita yang dulu ada,
Kau di sana,
Selalu di sana,
Di dalam malam yang putus asa,
Di dalam tajam ribu mata angin,
Menaungi diriku
Dari keinginan untuk gugur saja.
Saat bayang jatuh,
Kudengar aku:
Tak ada yang ku cintai,
Tak ada yang ku benci, melebihimu.Di punggung sepi
Hanyalah aku,
Dan udara tak berisi, sendiri
Menunggumu - masih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Pernah Selesai
PoetryKumpulan puisi untuk kekasih pertama. Meski kau tak kunjung jadi rumah. Bila kelak kau akhirnya tak terjamah. Akan ku kenang kau sebagai luka yang paling berdarah.