Kau embun pertama yang menyentuh tanah di pagi hari.
Kau sisi paling atas matahari sore yang jingga manja.Kau garis tipis di luas samudera yang membelah bumi dan langit.
Kau angin gunung Mahameru yang turun,
Yang tiba-tiba suka menjadi hujan dan tangis di pipiku.Kau baris-baris detik yang kecil, yang tidak bergerak pada jam tanganku.
Kau rambut-rambut halus di punggung yang mustahil kulihat.Kau Surah pertama yang kuhafal tanpa perlu kupelajari.
Kau senyum ibu yang sulit aku lupakan.
Kau nada-nada minor pada lagu kesayanganku.
Kau ayat terakhir yang hilang di puisi ini yang akan selalu aku cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Pernah Selesai
PoetryKumpulan puisi untuk kekasih pertama. Meski kau tak kunjung jadi rumah. Bila kelak kau akhirnya tak terjamah. Akan ku kenang kau sebagai luka yang paling berdarah.