√2. BEBAS

96 7 0
                                    

Happy Reading












"Ciiiiiiiitttttt". Suara decitan mobil yang terdengar berhenti tepat didepan sebuah rumah mewah.

Setelah mobil tersebut terparkir didepan rumah tersebut tak berselang lama keluarlah dua orang lelaki yang berada dalam mobil tersebut, kedua orang itulah pemilik rumah mewah ini atau mungkin lebih tepatnya salah satu dari mereka lah pemilik rumah tersebut.

Mereka berdua pun berjalan memasuki rumah tersebut, mereka mengamati setiap sudut rumah tersebut hanya satu yang ada dibenak mereka yaitu sepi, dirumah sebesar ini hanya ada mereka berdua.

"Wowww, apakah kita akan tinggal dirumah sebesar ini, This is crazy, it's impossible for both of us to live in a house this big!. Ujar salah satu dari mereka.

"Maaf tuan muda, tapi ini adalah rumah pemberian tuan besar jadi tuan harus tinggal dirumah ini". Jelas seorang yang ternyata adalah bawahan tuanya tersebut.

"Crazy dad, gue gak akan tinggal dirumah ini, kalau lo mau ambil aja atau kalau lo gak mau jual aja nih rumah". Ujar tuan muda dengan enteng.

" Tapi, kit,,, ". Belum sempat menyelesaikan kata-katanya.

" Lo lupa apa yang dikatakan sama ayah! ". Saut tuan muda tersebut sambil memegang kedua pundak bawahan nya itu.

∆∆∆∆

Flashback on

"DORR DORR DORR,,,, ". Suara keras tembakan yang terdengar dimana-mana, bukan hanya satu orang saja melainkan puluhan atau mungkin ratusan orang yang sedang menyerang sebuah mansion milik seorang mafia pengusaha senjata ilegal.

Suara tembakan saling bersautan darah saling ber tumpahan, mayat yang ada di mana-mana, bahkan tak segan-segan dari pihak musuh melempari bom ke mansion tersebut, ledakan yang ditimbulkan semakin membuat suasana pada malam itu semakin gaduh dan riuh.

Disisi lain ada seorang ayah yang berusaha melindungi anak lelakinya, ayah tersebut membawa anak yang sudah beranjak remaja itu ketempat yang sedikit lebih aman.

"Kamu harus pergi dari sini!! ". Ujar sang ayah sedikit berteriak karena begitu ramai nya malam ini.

" Pergi kemana yah, rumah kita disini,,!? ". Jawab sang anak.

" Pergi kemanapun, pergi dari negeri ini, kamu harus pergi nak!!". Ujar sang ayah tegas, sang anak hendak membalas tapi.

"Ayah tidak menerima penolakan turuti perintah ayah kali ini, ini demi kehidupan kamu, situasi kali ini cukup sulit, jadi ayah mohon jangan mempersulit nya!! ". Ujar sang ayah penuh kekhawatiran terhadap anak nya.

"Terus ayah sama bunda gimana, kalian juga harus ikut". Ujar sang anak.

"Jangan pikir kan kami dulu nak, ayah sama bunda gak akan ikut kamu pergi". Jawab sang bunda.

Ketika sang anak hendak protes seketika.

"Ayah sama bunda akan menyelesaikan masalah ini dulu dan ini adalah waktu nya kamu bebas, ini adalah kesempatan yang kamu inginkan dari dulu kan, kamu bebas sekarang tanpa tanggung jawab apapun, ini waktu nya kamu merasakan hidup bebas nak, nikmati waktu ini". Ujar sang ayah mencoba meyakinkan anaknya itu.

"Tapi, kalian,,, ". Tanya sang anak sedikit ragu sebab mengkhawatirkan kedua orang tuanya.

"Kami akan baik-baik saja, belum waktu nya kami mati dan saat kamu bebas nanti cari kakak perempuan mu bukankah kamu ingin menemui nya tanyakan segalanya yang ingin kamu tanyakan!! ". Jawab sang ayah.

"Dan kamu ikut lah anak saya dan jagalah dia, anggap saja ini adalah hadiah dari keluarga kami sebab kamu selalu setia terhadap kami, kamu bisa bebas bersamanya, bersenang-senang lah setelah ini". Ujar sang ayah sambil menunjuk salah satu bawahannya yang paling setia.

"Tanpa tuan suruh saya akan selalu menjaganya". Ucap bawahan tersebut sedikit gugup sebab kaget dengan perkataan tuannya barusan.

" PERGILAH SEKARANG, JANGAN BUANG-BUANG WAKTU KALIAN DISINI PERGI!!!!". Teriak sang ayah.

"Pergilah sayang, jangan khawatir kan kami, pergi berbahagialah sekarang". Ucap sang bunda sambil memberikan pelukan terakhir untuk anak nya.

Air mata anak tersebut sedikit menetes tapi ia langsung mengusapnya dan pergi meninggalkan mansion yang hampir hancur tersebut.

Mereka berdua benar-benar telah pergi, mereka pergi meninggalkan dunia hitam tersebut walaupun hanya sementara, tanpa berpikir apa yang akan terjadi kedepannya nanti.

Flashback off

∆∆∆∆

Setelah mengingat kejadian itu, sang bawahan itu bungkam karena itu memang benar, mereka di izinkan untuk bebas menjalani kehidupan tanpa tanggung jawab apapun, walaupun kebenarannya memang seperti itu tapi masih ada rasa keraguan dalam diri sang bawahan nya itu.

"Emm, baiklah terserah tuan muda saja". Ucap sang bawahan itu sambil menunduk.

"Good, kalo gitu gue mau pergi sekarang". Ucap tuan muda nya itu tiba-tiba, sambil berjalan menuju pintu.

"Tuan mau kemana malam-malam seperti ini?". Tanya bawahan itu sebab khawatir.

"Gue cuma keluar sebentar, untuk malam ini kita tinggal disini terlebih dahulu dan jangan panggil gue tuan muda lagi, panggil nama gue, panggil aja Marven, mulai detik ini identitas kita berubah tidak ada yang namanya atasan dan bawahan, lo juga bisa jadi diri lo sendiri, inget lo bebas sekarang". Jelas Marven panjang lebar dan ia segera pergi dari rumah tersebut sambil mengendarai mobilnya tadi.

Bawahan tersebut mencoba memahami setiap kata yang diucapkan tuanya tadi, ia berpikir apakah dia bisa hidup seperti ini.

Ia sudah terbiasa hidup di tengah-tengah kekacauan, peperangan dan tiba-tiba saja ia harus hidup di kedamaian ini walaupun ia sendiri tidak yakin akankah ada kedamaian di hidup nya dan tuanya itu.

∆∆∆∆

Di sisi lain Marven terus menancap gas mobil itu ditengah jalan yang sepi, kebut-kebutan di jalan tanpa tau arah tujuan, ia sebenarnya sedang mencoba merasakan apa artinya bebas, kehidupan yang selalu ia inginkan dari dulu apakah akan sesuai seperti ekspetasi nya ataukah sama saja seperti sebelumnya.

Deruman mobil terdengar sangat keras meramaikan suasana malam yang begitu sepi dan sunyi, sampai ketika mobil tersebut menabrak sesuatu yang menimbulkan suara yang begitu keras akibat sesuatu yang ditabrak nya itu juga dalam keadaan melaju dengan kencang.
















See u next chapter 👋👋

VIOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang