√14. CLUB

44 5 0
                                    

Happy Reading





























































Setelah perjalanan yang cukup berat dan menegangkan akhirnya kini haries telah tiba di sebuah club malam, ini bukan pertama kalinya Haries datang kesini, bahkan setiap haries mengalami hari yang kacau dia akan kesini dan mengajak teman-temannya.

Haries memarkirkan motor nya diparkiran club dan segera berjalan memasuki gedung club itu, tapi saat ia sedang berjalan tiba-tiba ada seseorang yang menabrak nya.

"Eh sorry". Ucap orang itu, tapi tak dibalas apapun oleh haries.

Haries benar-benar malas untuk berinteraksi dengan seseorang karena pikiran nya sedang kacau malam ini.

Orang yang barusan menabrak haries mencoba untuk berbicara dengan nya tapi haries malah pergi meninggalkan nya.

"Haries". Ucap orang itu lirih, orang itu ternyata mengenal siapa itu haries, orang itu pun tersenyum dan melanjutkan jalannya untuk masuk ke gedung club itu juga.

Sesampainya didalam club haries langsung mencari tempat kosong supaya nanti bisa digunakan bersama dengan temannya, haries takut bahwa semua temannya akan datang tapi ternyata tidak.

Terlihat Reza baru saja datang menghampiri haries seorang diri, haries merasa lega bahwa reza datang sendiri.

"Ris". Ucap reza sambil menepuk pundak haries.

"Reza". Ucap haries sambil menatap reza dengan tatapan kosong.

"Cihh, lagi-lagi lo kayak gini". Ucap reza yang sudah capek dengan kelakuan haries yang selalu putus asa.

"Entah bagaimana reaksi anak-anak yang lain tau kenyataan bahwa lo selalu bertingkah kayak gini". Ucap reza yang ternyata hanya dia seorang yang tau sisi haries yang lemah ini.

Setelah mengucapkan itu ada seorang pelayan club datang menawarkan minuman.

"Permisi, apakah anda mau minum". Tawar sang pelayan.

Haries tanpa pikir panjang langsung mengambil minuman yang dibawa pelayan itu, bukan haries saja yang menerima minuman itu reza pun ikut mengambil minuman itu.

Mereka berdua menikmati minuman itu sambil larut dengan pikiran masing-masing, haries terus terusan minum minuman itu bahkan ia langsung memesan dua botol sekaligus.

Reza yang masih sadar hanya melihat haries sudah mulai kehilangan kesadarannya, hanya bisa diam melihat temannya seperti itu, sudah beribu kali ia mencoba untuk menghilangkan sifat buruk haries yang satu ini, tapi ia selalu gagal.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi mereka telah diawasi, sekumpulan orang yang terus memperhatikan gerak gerik reza dan haries.

∆∆∆∆

Sedangkan disudut lain dari club itu terdapat sekumpulan orang yang terus mengawasi kegiatan haries dan reza.

"Segitunya lo tertarik sama dia". Ucap salah satu dari mereka.

"Udah deh van, jangan nyari keributan?". Ucap valio kepada revan yang selalu membenci anggota geng lexxa.

"Sepertinya bukan cuma marven yang lagi kesem sem". Ucap sheva sambil melirik kearah vero.

"Lo juga suka salah satu dari mereka?". Tanya revan.

"Gak tau". Ucap vero yang masih tak mengerti tentang dirinya.

"Cukup untuk pembahasan kali ini, ingat jangan ada yang bertindak sebelum gue balik". Ucap marven mengakhiri pertemuan ini, setelah mengatakan itu marven langsung berdiri.

VIOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang