Happy Reading
Mendengar kalimat itu keluar langsung dari mulut marven seketika sekujur tubuh haries merinding hingga tanpa sadar ia menggenggam terlalu keras gelas yang ada di tangan nya.
"bentar gue ambil cemilan dulu, " alasan haries karena enggan menjawab pertanyaan itu.
Melihat haries pergi tanpa menjawab pertanyaan marven langsung sadar bahwa haries belum sepenuhnya menerima identitas aslinya.
Sedangkan haries yang saat ini berada di dapur mencoba menyibukkan dirinya dengan mencari apapun itu yang mungkin ada di lemari es nya.
"ternyata lo masih takut, " ucap marven membuat haries seketika berhenti mengacak-ngacak lemari es nya.
"gak, gue gak takut, " balas haries entah darimana datangnya keberanian itu.
Mendengar itu marven tersenyum tipis lalu berjalan mendekati haries, sedangkan haries tentu reflek berjalan mundur sampai ia tak bisa mundur lagi.
"lo masih takut tapi lo juga suka sama gue kan, " ucap marven tepat di depan haries dengan kedua tangan mengukungnya.Haries yang sudah terpojok di tambah marven yang berbicara seperti itu membuat dirinya reflek melotot terkejut.
"jangan liat gue dengan tatapan itu, " bentak marven dengan tangan nya sudah berada di leher haries.
Perlahan marven mencekik leher haries sampai wajahnya memerah karena menahan rasa sakit.
"gue bisa bunuh lo sekarang, " ancam marven dengan tangan masih mencekik nya.
"lo g-gak akan bisa b-bunuh gue, kar-na lo juga suka sama g-gue, " ucap haries terbata-bata.
Mendengar itu marven mulai melonggarkan cekikan nya dan mulai menjauh dari tubuh haries.
"kenapa berhenti, bener kan?, " tanya haries dengan nada meledek.
Bukannya menjawab marven malah hanya berdecih lalu hendak pergi namun "kemana lo?, " bentak haries mencegah marven untuk pergi.
Marven yang tak peduli dengan panggilannya, membuat haries tersulut emosi dan dengan cepat haries meraih kerah baju marven lalu mencengkram nya kuat.
"bangsat lo ven, " maki haries tepat di wajah marven.
"lo udah buat gue gila ven, seenaknya lo dateng ke kehidupan gue yang sudah hancur dan makin hancur setelah ada lo" marah haries sambil menarik-narik kerah marven dengan kasar.
"kalo gitu biarin gue pergi" ucap marven dengan tenang.
Mendengar itu bukannya meredam amarah haries hal tersebut malah membuat haries semakin naik pitam.
"lo masih gak paham! , kalo gue bisa udah gue lakuin dari awal, " geram haries.
"oke gue akui, gue takut, kecewa dan marah sama lo tapi ada perasaan yang jauh lebih besar dari itu, " ucap haries berhenti sejenak.
"setiap hari gue mencoba menghilangkan perasaan gila ini, bangsat ven!, gue benci kenapa gue bisa cinta sama lo, " jelas haries sambil terus menatap mata marven.
Marven yang mendengar setiap kata yang keluar dari mulut haries membuat nya tak bisa berkata-kata lagi.
Tanpa membalas penjelasan haries, marven dengan cepat menarik tengkuk leher haries untuk menyatukan kedua bibir mereka.
Marven memulai nya dengan ciuman biasa namun semakin lama ciuman itu semakin terasa dalam, haries yang terbawa suasana tangan yang awalnya mencengkram kerah baju marven kini tangan itu telah terkalung kan di leher marven.
"stop, shitt gue mau lebih, " ucap marven dengan terengah-engah setelah melepas ciuman itu.
"ayo lakuin, " ucap haries menyetujui.
seketika senyum lebar terlukis di wajah marven, ia kembali menyambar bibir haries lalu menggendong nya menuju ke kamar tidur tanpa melepas cumbuan mereka.Sesampainya di kamar tidur marven melemparkan tubuh haries di kasur, haries yang berada di bawah kukungan marven hanya bisa diam terkagum melihat pemandangan di atasnya.
"ven, wajah lo sempurna, " kalimat itu tiba-tiba saja keluar dari mulut haries membuat marven mendengar nya malah terkekeh.
"kamu jauh lebih sempurna sayang, " puji marven tepat di telinga haries.
Mendengar itu perut haries rasanya seperti berputar-putar dan banyak kupu-kupu berterbangan di perutnya.
Marven kembali menyambar bibir haries lalu beralih ke leher untuk membuat tanda kepemilikan di sana dan menjilat telinga haries dengan sensual.
Sampai akhirnya marven mulai melepaskan kaos yang haries pakai lalu melemparkan nya sembarangan "kamu yang buka sayang, " perintah marven untuk menyuruh haries melepas kancing kemeja yang ia pakai.
Dengan sedikit gugup haries mulai melepaskan kancing baju marven namun saat sampai di kancing terakhir ia merasakan benda yang ada di kantong celana marven.
Sedangkan marven yang menyadari itu mengeluarkan benda itu yang ternyata adalah sebuah pistol "kamu takut?, " tanya marven masih memegang pistol nya.
"gak, sekarang aku mau kamu, " ucap haries dengan manja.
Mendengar itu hasrat marven semakin kuat untuk melakukannya, ia meletakkan pistol nya di nakas lalu segera melanjutkan permainan nya.
"shhhh, " desah haries menikmati setiap sentuhan marven.
Mereka berdua pun pada akhirnya benar-benar telanjang bulat dan mereka melakukan nya sampai puncaknya dimana haries akan kehilangan keperjakaan nya.
"i love-h you-h marven, " ucap haries di sela-sela saat milik marven masuk ke dalam tubuh nya.
"love you more sayang-hh, " balas marven yang sangat menikmati permainan ini.
Mereka terus melakukan nya sampai entah berapa ronde yang telah mereka lewati dan sat keduanya sudah lelah mereka pun tertidur dengan saling mendekap tubuh masing-masing.
see u next chapter👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLATE
Teen FictionPERATURAN UNTUK DILANGGAR HUKUM UNTUK DITENTANG TAKDIR UNTUK DIUBAH Ini hanya sebuah kisah tentang dua orang yang sedang jatuh cinta, bukan cinta biasa melainkan cinta terlarang, cinta yang seharusnya tidak pernah ada!!!! NB: cerita ini asli karanga...