√12. PERMULAAN

48 3 0
                                    

Happy Reading






















































Kesokan harinya setelah kejadian marven yang mulai mendekati haries kembali serta kejadian tak terduga dari vero dan reza, sedangkan di hari ini pun marven masih gencar mendekati haries dan kawan-kawan, marven mendekati nya dengan cara yang sama seperti sebelumnya.

Marven kali tanpa dosa menghampiri meja makan haries dan kawan-kawan, tapi saat ia hendak duduk disamping haries lagi, maxim kali ini tak membiarkan marven merebutnya dengan mudah, karena tidak ada celah marven pun mengalah dan memutuskan duduk disamping reza.

"Ck, ngapain lagi". Ucap Edgar malas melihat kehadiran marven.

Tak berselang lama makanan yang dipesan marven sudah datang, dan dengan santai nya marven menikmati makanan tersebut tanpa memperdulikan tatapan tak suka dari Edgar.

Di sela-sela makannya marven tiba-tiba bertanya.

"Ngapain lo sama vero kemarin? ". Tanya marven ke reza.

Sedangkan reza yang mendengar pertanyaan tersebut cukup terkejut, bahkan bukan reza saja yang terkejut haries dan kawan-kawan juga sama terkejut nya.

"Maksud lo apa!! ". Ucap maxim dengan nada tinggi karena ia takut marven mau mengadu domba pertemanannya.

"Emang bener lo sama vero kemarin? ". Kini gantian Dylan yang bertanya.

"Hmm, gue pergi ke toko buku sama dia". Jawab reza.

"Kenapa lo gak bilang ke kita". Ucap Edgar.

Saat reza hendak menjawab pertanyaan Edgar tiba-tiba terpotong oleh perkataan marven.

"Waktu gue nelpon dia lo masih disana kan, gak biasanya dia marah-marah waktu diajak ngumpul". Ucap marven sambil memakan makanan nya.

"Kenapa perkataan lo seolah-olah mau ngadu domba kita". Ucap natha.

"Gue cuma ngomong fakta". Ucap marven santai.

"Cukup, gue cuma pergi beli buku gak lebih, dan emang iya waktu marven nelpon gue masih bareng sama vero". Ucap reza menjelaskan apa yang terjadi.

"Udah lah, pasti itu perintah dari guru dan kebetulan vero disana juga kan". Ucap haries dan di angguki oleh reza sebagai jawabannya.

Semuanya cukup lega mendengar fakta tersebut, mereka semua takut pertemanan ini akan terpecah hanya karena kedatangan satu orang asing ini.

Marven tersenyum tipis mendengar nya, dan senyuman tipis itu tak sengaja terlihat oleh haries.

Marven yang sudah selesai menghabiskan makanan nya segera bangkit dari duduknya untuk pergi dari sana.

"Gue cabut, ada urusan". Ucap marven dan langsung pergi meninggalkan yang lainnya.

"Gak balik juga gpp". Sinis Edgar.

Haries yang penasaran kemana marven pergi ia pun juga pamit ke teman-temanya.

"Gue mau ke toilet, ntar langsung ke kelas aja gak usah nunggu gue". Pamit haries yang tentunya ia sedang berbohong.

Haries berlari menyusuri lorong sekolah mencari keberadaan marven, dengan keberuntungan nya ia melihat marven yang sedang naik tangga yang menuju rooftop sekolah.

Haries mengikuti nya perlahan supaya tak ketauan, dan saat sampai di rooftop sekolah ia melihat marven yang sedang menelpon seseorang.

∆∆∆∆

VIOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang