√10. SEKOLAH

56 7 0
                                    

Happy Reading























































Pagi yang cerah ini tepat disekolah haries baru saja datang sekolah tepat sebelum bel berbunyi, hari ini haries datang terlambat entah kenapa, setelah memarkirkan motor nya ia segera bergegas menuju kelasnya.

Setibanya dikelas ternyata belum ada guru yang datang, ia pun pergi duduk di bangkunya.

"Tumben telat? ". Tanya Edgar.

"Entahlah". Jawab haries juga bingung ama dirinya sendiri.

"Lo masih kepikiran sama kejadian itu?". Kali ini gantian reza yang bertanya.

Haries tak menjawab dia tidak tahu perasaan apa ini, apakah Haries khawatir? Haries pun tak tau.

"Lupain aja, gue yakin dia gak bakal mati". Ucap Edgar yang sebenarnya malas membahas orang itu.

Haries yang menyadari perubahan raut wajah Edgar segera berhenti membahas hal ini, dan tak lama kemudian guru pun datang.

Hari ini disekolah berjalan seperti hari biasanya dan tidak ada hal menarik sama sekali hingga tiba ke esokan harinya dimulainya kehidupan baru haries.

Ke esokan harinya.

Saat ini tepat nya di ruang kepala sekolah ada dua pemuda yang akan menjadi murid baru pada hari ini.

"Maaf kalian tidak bisa dalam satu kelas yang sama". Ucap sang kepala sekolah terhadap dia pemuda didepan nya.

"Baik Pak tidak masalah". Jawab salah satu pemuda itu.

Setelah itu pak kepala sekolah memberi tahu mereka dimana letak kelas mereka masing-masing, setelah mengerti apa yang dikatakan nya mereka berdua akhirnya keluar dari ruangan itu.

"Ven, lo yakin?". Ucap salah satu pemuda itu.

"Kalo gak, gue gak bakal ada disini". Jawab marven.

"Dan gue harap lo berhasil ver". Ucap marven sambil berlalu meninggalkan temannya itu.

"Gue disini juga mau ngawasin lo". Ucap vero lirih sambil pergi menuju kelasnya.

Marven kini telah tiba didepan kelas barunya ia pun mengetuk pintu lalu.

∆∆∆∆

"Tok tok tok". Suara pintu diketuk.

"Silahkan masuk". Ucap guru yang berada dalam kelas itu.

Orang yang mengetuk pintu itu pun masuk kedalam kelas, saat itu juga banyak orang yang menatap nya kagum dan kaget, tapi salah satu dari mereka menatap nya penuh kebencian.

"Baiklah anak-anak ini ada murid baru, silahkan perkenalkan dirimu ". Ucap guru tersebut.

"Kenalin nama gue Marven, gue disini mau belajar bukan nyari musuh". Ucapnya sambil menatap kearah Edgar.

"NGAPAIN LO DISINI ANJING". Teriak Edgar tiba-tiba hingga membuat seisi kelas terkejut.

"Edgar jaga mulut kamu, dia murid baru disini ". Ucap guru tersebut penuh penekanan.

Edgar tak melanjutkan kata-katanya ia mencoba menenangkan diri karena saat ini ia berada di lingkungan sekolah.

"Maafkan kelakuan dia ya marven, silahkan kamu duduk di belakang haries". Ucap sang guru sambil menunjuk kearah haries.

Marven melihat kearah yang ditunjukkan guru tersebut dan tanpa sengaja tatapan nya terkunci pada haries yang saat ini juga menatap nya.

"Baik bu". Ucap marven lalu berjalan menuju kursinya.

VIOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang