√6. V5

59 5 0
                                    

Happy Reading





















Marven kini telah tiba di sebuah rumah, rumah yang tidak kecil dan juga tidak besar, rumah ini biasa digunakan marven dan teman-temannya berkumpul.

"Darimana lu?". Tanya salah satu dari temannya ketika melihat marven yang baru saja datang.

"Palingan juga habis dari tempat favoritnya". Saut salah satu dari mereka.

Bukannya menjawab pertanyaan temannya itu, marven malah dengan santai nya langsung duduk di salah satu sofa yang ada disana.

"Val, gimana rasanya punya pacar?". Tanya marven tiba-tiba.

"Yagitu lah, lagian pacar gue kan cowok". Jawab valio santai walaupun sedikit kaget setelah mendengar apa yang dikatakan marven, karena marven jarang sekali membahas atau menanyakan hal seperti itu.

"Mangkanya gue tanya sama lu". Ujar marven seperti tidak ada beban.

"HAH, LU DEMEN COWOK, SIAPA ANJING, TUH COWOK WAJIB DIKASIH PENGHARGAAN SIH KARENA BERHASIL NGE JINAKIN LU". Ujar sheva heboh melebihi ibu-ibu yang antri minyak.

"Lo serius ven? ". Tanya vero yang sedaritadi diam.

"Lo taukan konsekuensi nya kan? ". Saut revan tiba-tiba karena pembahasan ini jarang sekali terjadi.

Sedangkan valio mendengar fakta bahwa bos nya itu juga demen cowok sama seperti dirinya, valio hanya bisa geleng-geleng kepala dan syok berat.

Marven yang mendengar semua pertanyaan itu sedikit mulai kesal karena marven seperti merasa bahwa dia diremehkan, tapi emang bener marven tidak pintar dalam hal seperti ini, cinta, bahkan dia sendiri bingung apa itu cinta, apa sesuatu yang ia rasakan sekarang itu cinta, jujur marven masih ragu untuk memastikan itu.

"Untuk sekarang lupain dulu pembahasan yang gak penting ini". Ucap marven untuk segera mengakhiri pembahasan ini.

"Acara nanti malem gue harus gimana? ". Tanya marven mengalihkan pembicaraan.

"Untuk nanti malem yang pasti valio akan turun ke arena dan untuk yang lainnya terserah sih mau tanding atau gak". Jelas vero.

"Nanti malem sirkuit bakal rame karena semua orang pengen liat lo ven! ".
Timpal revan karena ia tau banyak orang yang penasaran dengan pemimpin geng baru yang diberitakan tadi pagi.

"Gue akan ikut tanding kalo ada lawan yang seimbang sama gue". Ucap marven akhirnya memutuskan untuk ikut tanding jika ada lawan yang pantas untuk nya.

Semua orang menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan keputusan marven, setelah mengatakan itu marven pergi meninggalkan semua temannya untuk menuju ruangan pribadinya.

∆∆∆∆

Ruangan ini hanya untuk marven seorang jika ada orang lain yang masuk ruangan ini tanpa sepengetahuannya marven akan marah besar dan itu bisa mengakibatkan kejadian yang fatal.

Marven duduk di sebuah kursi yang terdapat meja didepan nya, di meja itu terdapat banyak sekali berkas-berkas yang harus dikerjakan marven, ia malas sekali melihat kertas-kertas yang ada di hadapan nya ini, ia kira dia bakal bisa bersantai-santai saat jauh dari ayahnya, tapi sang ayah malah masih mengirimkan berkas yang bukan tanggung jawabnya.

Marven berpikir apa dia harus mencoba untuk bersekolah lagi, yah sejak kecil marven hanya homeschooling dan itu sangat membosankan bahkan marven harus bersikap dewasa sebelum waktu nya.

"Presetan ayah, seenaknya nyuruh gue ngerjain semua kertas gak guna ini". Maki marven sambil memijat pangkal hidungnya.

Marven mulai mengetik di monitor nya sambil membaca isi setiap berkas yang ada, marven berpikir ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya ini supaya malam nanti ia bisa bersenang-senang.

∆∆∆∆

Sedangkan diluar ruangan marven teman-temannya sedang membicarakan nya.

"Menurut kalian gimana tentang ucapan nya tadi? ". Tanya sheva untuk memulai pembicaraan.

"Gue gak yakin sih kalo marven beneran jatuh cinta". Jawab revan tanpa mengalihkan pandangannya dari hpnya.

"Gue no comment, karena itu urusan pribadi nya". Ucap valio karena ia tidak mau ikut campur urusan marven walaupun ia sempat terkejut pada awalnya tadi.

"Kita ikuti saja alur yang dia buat, kalau kita semua mau selamat". Ucap vero serius dan di balas dengan anggukan serentak dari semua temannya.

Sebenarnya mereka semua sudah tau latar belakang keluarga marven karena sejak awal mereka semua bertemu marven mereka sudah diberitahu tentang latar belakangnya dan mereka juga diberi tahu konsekuensi jika mereka berteman dengan marven.

Mereka semua tau kalau marven anak dari seorang bos mafia yang penuh dengan legendanya, tapi masih ada sebuah rahasia yang belum diketahui mereka semua, rahasia yang selalu marven jaga.

Jika kalian melihat dunia hitam marven dari sisi keluarga yang seluruhnya adalah seorang mafia kalian salah, marven punya dunia hitamnya sendiri yang bahkan keluarga nya sendiri tidak tau tapi terkecuali ayahnya, yah sang ayah tau sisi gelap dari marven dan ia memutuskan untuk menyembunyikannya dari orang lain.

Dan jika kalian menanyakan bagaimana mereka semua bisa sampai menjadi teman dekat marven jawabannya adalah rahasia, biarlah pertemuan mereka kita anggap sebagai keberuntungan masing-masing setiap orang, cukup kalian tau bahwa mereka bersatu karena mereka memiliki kesamaan yaitu dunia mereka yang gelap.

































See u next chapter👋👋

VIOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang